PSM Makassar
Sekjen The Macz Man: Permainan PSM Makassar Masih Jauh dari Harapan
PSM Makassar menutup seri pertama Liga 1 2021-2022 di posisi 7 klasemen sementara. Hasil, dua kali menang, tiga kali imbang dan sekali kalah.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – PSM Makassar menutup seri pertama Liga 1 2021-2022 di posisi 7 klasemen sementara.
Mengumpulkan 9 poin. Hasil, dua kali menang, tiga kali imbang dan sekali kalah.
Kendati demikian, masih banyak harus dibenahi oleh PSM untuk menghadapi seri kedua pertengahan Oktober mendatang.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) The Macz Man, Mustafa mengatakan, dari segi permainan dan kolektivitas tim masih jauh dari harapan.
Begitu pun ketika menyerang dan mengantisipasi serangan lawan.
“Saat terjadi transisi dari menyerang ke bertahan masih longgar. Perlu pembenahan,” ujarnya melalui WhatsApp, Senin (4/10/2021).
Lini kiri PSM pun sangat mudah dilewati oleh lawan.
Itu bisa dilihat ketika PSM melawan PS Barito Putera.
Baru tiga menit babak kedua, PSM sudah kebobolan pada laga itu melalui sisi kiri PSM.
Ia melihat, Ilham Udin jarang turun membantu pertahanan pada laga itu.
Dugaannya, Ilham Udin alami kelelahan, sehingga tidak turun membantu pertahanan.
PSM pun harus menelan kekalahan dengan skor 2-0 dari PS Barito Putera.
Mustafa juga menyoroti motivasi bermain para pemain PSM.
Pasalnya, jika melawan tim penghuni papan bawah klasemen, PSM selalu kalah.
Hal tersebut terbukti ketika melawan PS Barito Putera.
Laskar Pinisi dipecundangi dengan dua gol tanpa balas dari Laskar Antasari.
Padahal, PS Barito berada di dasar klasemen kala itu. Sedangkan PSM bertengger di posisi ketiga.
Lanjut dia, jika PSM bertemu dengan tim-tim besar, mereka mampu tampil baik.
PSM mampu menang 3-1 atas Persebaya Surabaya dan terakhir bermain imbang 1-1 lawan Persib Bandung.
“Saya tidak terlalu khawatir jika PSM menghadapi tim-tim besar. Justru saya lebih khawatir jika PSM menghadapi tim penghuni papan bawah klasemen,” akunya.
Mustafa berpandangan, PSM punya motivasi tinggi jika lawannya tim besar dan penghuni papan atas klasemen.
Oleh karena itu, ia mengingatkan untuk tidak pernah menganggap enteng lawan yang dihadapi.
“PSM sangat termotivasi jika lawannya tim besar dan penghuni papan atas. Harusnya motivasi seperti itu tetap tersemat saat menghadapi penghuni papan bawah. Dan kuncinya jangan sekali-kali memandang enteng lawan,” jelasnya.