Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penanganan Covid

Sisa 12 OTG Dirawat di Ruang Isolasi Makassar

Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel merilis data Bed Occupancy Rate (BOR) ruang isolasi yang ada di Makassar,

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
Dinas Kesehatan Sulsel
Data BOR Covid-19 Sulsel, Rabu (2992021) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel merilis data Bed Occupancy Rate (BOR) ruang isolasi yang ada di Makassar, Rabu (29/9/2021) pagi.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sulsel, Husni Thamrin di grup WhatsApp Berbagi Informasi Covid-19 menyampaikan, untuk di Fasilitas Isolasi Terintegrasi (FIT) Sulsel di Asrama Haji Sudiang dari 1.500 tempat tidur (TT) yang disediakan hanya 7 TT yang terisi.

Sementara FIT Sulsel di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) tak ada yang terisi dari 150 TT yang disediakan.

Sedangkan di Balai Besar Pelatihan (BBPK) Makassar yang diinisiasi Tim Bantuan Medis FK Unhas terisi 5 TT dari 80 TT yang disediakan.

Sementata di Isolasi Apung dengan kapasitas 450 TT yang disediakan Pemkot Makassar telah ditutup.

Artinya, total TT yang terisi dari 3 fasilitas isolasi tersebut sekitar 12 orang atau 0,7 persen dari total kapasitas 1.730 TT.

Terkait kasus aktif di Sulsel, di angka 1.919 kasus aktif atau 1,77 persen dari total pasien terkonfirmasi Covid-19 di angka 108.472 orang.

Angka itu ternyata di atas rerata angka nasional yang hanya 0,9 persen atau 38.952 kasus aktif. Dimana total terkonfirmasi 4.211.460 orang.

Meski demikian presentase angka pasien sembuh di Sulsel di atas rerata nasional, yakni 96,20 persen atau 104.350 orang.

Sementara nasional hanya 95,7 persen atau 4.031.099 orang.

Pun dengan presentase angka kematian di Sulsel hanya 2,03 persen atau 2.203 orang.

Angka itu di bawah rerata nasional sekitar 3,4 persen atau 141.709 orang.

Terkait jumlah testing di Sulsel, sudah mencapai 884.727 spesimen. Per 28 September ada 8.782 spesimen yang diuji.

Dimana positivity rate-nya di angka 1,84 persen. Angka itu di bawah batas aman menurut WHO 5 persen ke bawah.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved