Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Erwin Aksa

Erwin Aksa Tokoh Bugis Makassar Masuk Pimpinan DPP Golkar, Ikuti Jejak JK Hingga Nurdin Halid

Politisi Sulsel Erwin Aksa menambah daftar politisi Bugis Makassar masuk elite pimpinan nasional Partai Golkar.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
Dokumen Tribunnews
Kolase foto Jusuf Kalla, Idrus Marham, Nurdin Halid, dan Erwin Aksa. (Foto dokumen Tribunnews) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Politisi Sulsel Erwin Aksa menambah daftar politisi Bugis Makassar masuk elite pimpinan nasional Partai Golkar.

Politisi berlatar pengusaha itu ditunjuk jadi Wakil Ketua Umum DPP Golkar Bidang Penggalangan Strategis.

Sebelumnya Erwin Aksa menjabat Ketua Bidang Industri DPP Golkar.

Sehingga, Erwin Aksa melengkapi jajaran orang asal Sulsel atau tokoh Bugis Makassar yang pernah masuk pimpinan partai Golkar di tingkat nasional.

Dalam sejarah Indonesia, orang Sulsel yang masuk pimpinan DPP Partai Golkar bisa dihitung dengan jari. 

Jusuf Kalla 

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 ini pernah menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2004-2009.  

Kala itu Partai Golkar adalah partai penguasa parlemen di DPR RI. 

Mantan Ketua HMI Cabang Makassar ini pun menjadi pengendali Golkar selama satu periode.  

Jusuf Kalla menjadi orang Sulsel pertama yang memimpin partai besar.  

Jusuf Kalla lahir di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan 15 Mei 1942.  

Jusuf Kalla adalah anak ke-2 dari 17 bersaudara dari pasangan Haji Kalla dan Athirah, pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group.  

Bisnis keluarga Kalla tersebut meliputi beberapa kelompok perusahaan di berbagai bidang industri.  

Di Makassar, Jusuf Kalla dikenal akrab disapa oleh masyarakat dengan panggilan Daeng Ucu.  

Pengalaman organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan Jusuf Kalla antara lain adalah Pelajar Islam Indonesia (PII) Cabang Sulawesi Selatan 1960–1964.

Ketua HMI Cabang Makassar tahun 1965–1966,

Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanuddin (UNHAS) 1965–1966, serta Ketua Presidium Kesatuan Aksi MahasiswaIndonesia (KAMI) tahun 1967–1969.

Sebelum terjun ke politik, Jusuf Kalla pernah menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Sulawesi Selatan.

Hingga kini, ia pun masih menjabat Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) di alamamaternya Universitas Hasanuddin.

Nurdin Halid

Politisi asal Kabupaten Bone, Nurdin Halid menjadi salah satu pengendali partai Golkar era Aburizal Bakrie dan Setya Novanto.  

Ia ditunjuk menjadi ketua harian selama kepemimpinan Setya Novanto.

Jabatan ketua harian Nurdin Halid tidak berlangsung selama satu periode. Hal itu dikarenakan Setya Novanto mengundurkan diri setelah ditahan KPK RI. 

Nurdin Halid lahir di Watampone, Sulawesi Selatan, Indonesia, 17 November 1958 (62 tahun).  

Ia adalah Ketua Umum PSSI periode 2003—2011 dan pernah menjadi anggota DPR-RI dari Partai Golkar pada tahun 1999—2004.

Idrus Marham

Idrus Marham pernah menjabat Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar mendampingi dua ketua umum berbeda, atau selama delapan tahun.

Mulai dari era Aburizal Bakrie 2009-2014 dan 2014-2016, hingga era Setya Novanto 2016-2017.

Idrus Marham lahir di Pinrang Sulawesi Selatan pada tahun 1962.

Karier politiknya diawali ketika lolos jadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat pada pemilu 1997.

Selanjutnya Idrus Marham terpilih jadi legislator DPR RI Senayan selama tiga periode berturut-turut.

Mulai dari 1999-2004, 2004-2009, dan 2009-2014 dari dapil Sulsel 3.

Salah satu peran Idrus yang menonjol sebagai anggota DPR adalah ketika Ia menjadi ketua Panitia Khusus Hak Angket Bank Century.

Idrus Marham sempat menjabat Menteri Sosial RI pada 17 Januari 2018.

Namun politisi kelahiran Pinrang itu tidak cukup setahun menjabat.

Ia mengundurkan diri pada Jumat (24/8/2018) karena tersandung kasus korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Erwin Aksa

Tokoh Bugis Erwin Aksa mendapat amanah baru dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.

Politisi berlatar pengusaha itu ditunjuk jadi Wakil Ketua Umum DPP Golkar Bidang Penggalangan Strategis, Senin (27/9/2021).

Sebelumnya Erwin Aksa menjabat Ketua DPP Bidang Perindustrian.

Erwin Aksa mengatakan jabatan baru itu merupakan langkah Golkar melakukan perubahan yang cepat untuk perbaikan organisasi.

"Penggalangan strategis berfungsi untuk mempekuat sinergi ormas-ormas dalam Partai Golkar," kata Erwin Aksa saat dihubungi Tribun Timur Selasa (28/9/2021).

Erwin Aksa merupakan salah satu pebisnis muda ternama asal Sulawesi Selatan

Ia pernah menjabat Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Memimpin perusahaan sejak muda dengan hasil yang positif, Erwin meraih sejumlah penghargaan.

Antara lain Young Entrepreneur of The Year 2009, Asia Pacific Entrepreneur Award (APEA) 2009 dan Finalis Ernst&Young (EY) Entrepreneur of The Year 2010.

Dia terlibat aktif dalam sejumlah organisasi sejak usia muda.

Baik organisasi bisnis, sosial, olahraga hingga politik, baik di kancah domestik maupun regional dan internasional.

Erwin Aksa lahir di Makassar, Sulawesi Selatan 7 Desember 1975.

Erwin adalah putra pasangan Aksa Mahmud dan Ramlah. Ayahnya pendiri Bosowa Group sementara ibunya adik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Erwin menyelesaikan kuliah jurusan ekonomi di University of Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat pada 1997.

Berkat ilmu yang dipelajari dan bimbingan keluarga, ia mulai memimpin beberapa perusahaan di bawah bendera Bosowa Group.

Puncaknya, setelah puluhan tahun dikendalikan oleh ayahnya, pada 2006, Erwin ditunjuk menjadi direktur Utama Bosowa Group. 

Erwin pun tancap gas mengembangkang Bosowa. Kini ia menjabat sebagai Komisaris Utama Bosowa Group.

Bosowa Group sendiri telah memiliki 10 unit bisnis, yakni otomotif, semen, logistik dan transportasi, pertambangan, properti, jasa keuangan, infrastruktur, energi, media, dan multibisnis.

Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved