Golkar
Pengamat: Erwin Aksa Sangat Tepat Jadi Waketum Golkar Penggalangan Strategis
Arief menilai Erwin Aksa adalah sosok tokoh yang mampu mengikat dan menggalang dukungan kepada Golkar dari kubu politik manapun.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Saldy Irawan
Erwin Aksa reposisi skuad DPP merupakan langkah Golkar melakukan perubahan yang cepat untuk perbaikan organisasi.
"Penggalangan strategis berfungsi untuk mempekuat sinergi ormas-ormas dalam Partai Golkar," kata Erwin Aksa saat dihubungi Tribun Timur Selasa (28/9/2021).
Erwin Aksa merupakan salah satu pebisnis ternama asal Sulawesi Selatan. Ia pernah menjabat Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Memimpin perusahaan sejak muda dengan hasil yang positif, Erwin meraih sejumlah penghargaan.
Antara lain Young Entrepreneur of The Year 2009, Asia Pacific Entrepreneur Award (APEA) 2009 dan Finalis Ernst&Young (EY) Entrepreneur of The Year 2010.
Dia terlibat aktif dalam sejumlah organisasi sejak usia muda.
Baik organisasi bisnis, sosial, olahraga hingga politik, baik di kancah domestik maupun regional dan internasional
DPP Partai Golkar bergerak melakukan perombakan usai Azis Syamsuddin mundur dari posisinya sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Partai Golkar.
Hal tersebut disampaikan elite Partai Golkar Adies Kadir usai rapat pleno yang digelar dan dipimpin langsung oleh Ketua Umum Airlangga Hartarto.
"Dalam rapat pleno tadi diputuskan pergantian antarwaktu. Ada tiga posisi lowong Waketum Polhukam yang dijabat Azis Syamsuddin karena nonaktif sementara jadi digantikan saya," kata Adies di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (27/9/2021) malam.
Adapun sebelum menjabat Waketum, Adies merupakan Ketua DPP Partai Golkar.
Selanjutnya, dikatakan Adies, dua nama lainnya di posisi Waketum yang dirombak yakni ada Roem Kono dan Rizal Mallarangeng.
"Pak Roem Kono jadi Duta Besar (Dubes RI untuk Bosnia dan Herzegovina) dan posisi Waketum Bidang Sosial digantikan Firman Subagyo. Kemudian Waketum Bidang Penggalangan Strategis Pak Rizal Mallarangeng karena jadi komisaris (Komisari PT Telkom) digantikan pak Erwin Aksa," kata Adies.
Adies mengatakan untuk DPP tak ada perubahan lebih lanjut.
"Kalau untuk DPP kemungkinan tidak ada perubahan karena sudah disetujui," kata Pimpinan Komisi III DPR RI tersebut.