Pesona Desa Maros
Kawasan Ekowisata Rammang-Rammang Desa Salenrang Maros Dikunjungi Komisi X DPR RI
Tim Panja DPR RI menilai Kabupaten Maros layak memiliki Desa Wisata Kampung Tematik melihat potensi objek wisata yang dimiliki Maros begitu besar.
Penulis: Hutami Nur Saputri | Editor: Suryana Anas
Mereka juga akan meminta Kemenparekraf membuat kebijakan strategis dan analisa pengembangan desa wisata berdasarkan informasi dan masukan Pemerintah Kabupaten Maros.
Berbahagialah Bupati Maros karena daerahnya dijadikan sampel pengembangan destinasi wisata.
“Besar harapan kami kunjungan ini bukan hanya formalitas, tapi kedepannya ada informasi dan penggalian, atau sewaktu-waktu Bupati diundang ke Jakarta untuk merumuskan desa wisata dan kampung tematik yang lebih baik” lanjut Kader senior Partai Golkar ini.
Sebagaimana Undang-Undang Desa mengamanatkan pembangunan Indonesia dilakukan dari desa.

Target desa wisata Kemenparekraf selama tahun 2021-2024 sebanyak 244 desa wisata. Tahun 2021 sendiri sudah ada 54 atau 22,13% yang tersertifikasi.
Ada klaster-klaster dan tahapan yang harus dipenuhi suatu desa sebelum disebut desa wisata. Misalnya didukung dengan atraksi, aksesibilitas, amenitas, dan ansilari (4a).
Tim Panja DPR RI memohon agar atraksi yang sudah ada diperbaiki dan dikemas lebih baik lagi.
Begitu pun dengan kulinernya, harus ada ciri khas Kabupaten Maros karena menjadi bagian sapta pesona, yaitu kenangan.
Itu sebabnya mereka juga mengundang Asosiasi Desa Wisata (Asidewi) untuk melihat langsung.
Sebagai pelaksana fungsi pengawasan, mereka perlu mendapatkan gambaran dan data faktual langsung dari Bupati Maros dan jajaran terkait tentang perkembangan dan kebijakan pariwisata Maros.
Selain itu, ada Asosiasi Pariwisata dan Poltekpar yang akan diminta untuk melakukan pembinaan dalam rangka persiapan dan kesiapan SDM di bidang ekonomi dan lingkungan.
Pembinaan tersebut ditujukan kepada masyarakat, komunitas, akademisi serta jajaran Pemda Maros agar dapat membuat analisa dan kebijakan kearifan lokal yang tepat.
“Sehingga pendapatan masyarakat tetap meningkat tanpa mengganggu atau merusak alam dan lingkungan akibat adanya kunjungan wisatawan” ujar anggota Fraksi Golkar DPR RI ini menutup sambutannya dengan pantun.
Hati rindu kampung halaman
Ingin membangun desa wisata