Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Khazanah Islam

Zikir yang Ringan Diucapkan tapi Timbangannnya Begitu Besar, Bikin Hati Senantiasa Akan Tenang

Zikir yang ringan diucapkan namun berpahala besar ini diajarkan langsung oleh Rasulullah

Editor: Ilham Arsyam
Tribun Manado
ilustrasi zikir 

TRIBUN-TIMUR.COM -  Zikir yang ringan diucapkan namun berpahala besar ini diajarkan langsung oleh Rasulullah.

Sebuah zikir yang bisa kamu lakukan di mana pun tempatnya.

Bisa di rumah, di kantor atau bahkan saat kamu sedang berada di perjalanan.

Zikir ini termaktub dalam kitab Al-Adzkar dari Imam Nawawi, salah seorang ulama yang paling berpengaruh dalam sejarah Islam dan banyak dirujuk untuk hukum maupun tuntunan hidup bagi muslim.

Zikir yang cukup ringan ini diriwayatkan oleh Abu Hurairah, salah seorang sahabat yang paling banyak mengumpulkan hadis.

Abu Harairah mendengar Rasulullah SAW bersabda tentang sebuah zikir ringan, tapi timbangannnya begitu besar.

Nabi SAW bersabda: Ada dua kalimat ringan yang diucapkan oleh lisan seorang muslim, namun berat timbangan amalnya, (zikir) ini juga disukai oleh Allah yang Maha Pengasih. Zikir itu:

‘Subhanallah wabihamdihi, subhanallahil adzim’.” (HR. Bukhari)

Artinya: Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung.

Begitulah. Zikir ini bisa kamu lafalkan secara istikamah setiap hari.

Baik dilafalkan secara lisan (seperti tuntunan Nabi), maupun secara hati.

Sebab di dalamnya begitu banyak keutamaan dan timbangan amalnya yang sangat besar.

Sebuah timbangan yang saking besarnya hanya Allah yang tahu.

Satu hal yang pasti, ketika mengamalkan sebuah zikir, hati senantiasa akan tenang sehingga melakukan segala sesuatu menjadi lebih fokus dan optimistis.

Berikut Bacaan Dzikir di Pagi Hari Senin

1. Membaca Sayyidul Istighfar 

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.

dibaca sekali

“Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Engkau, Engkau-lah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan (apa) yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu (yang diberikan) kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.”

Ilustrasi berdoa. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Endro)
2. Baca Kalimat Tauhid

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.

Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.

“Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 10x atau dibaca 1x pada pagi)

3. Ayat Kursi

اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ 

الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm.”

baca 1 kali

“Allah tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang (berada) dihadapan mereka, dan dibelakang mereka dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari Ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” Al-Baqarah: 255) (Dibaca pagi 1x) [1]

4. Membaca Surat Al-Ikhlas 

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ 

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Qul huwal laahu ahad Allah hus-samad lam yalid wa lam yoolad wa lam yakul-lahu kufuwan ahad

Baca 3 kali hingga tuntas

“Katakanlah, Dia-lah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah (Rabb) yang segala sesuatu bergantung kepada-Nya. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya.’” (QS. Al-Ikhlash: 1-4).

5. Membaca Surat Al-Falaq 

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ 

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Qul a'uzuu bi rabbil-falaq min sharri ma khalaq wa min sharri ghasiqin iza waqab wa min sharrin-naffaa-thaati fil 'uqad

Baca 3 x hingga tuntas

“Katakanlah: ‘Aku berlindung kepada Rabb Yang meng yang dengki apabila dia dengki.”‘ (QS. Al-Falaq: 1-5). (Dibaca pagi 3x).

6. Membaca Surat An-Naas

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ

Qul a'uzu birabbin naas malikin naas Ilaahin naas min sharril was waasil khannaas Al lazee yuwas wisu fee sudoorin naas minal jinnati wan naas

baca 3 x hingga tuntas

”Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan (Ilah) manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada-dada manusia. Dari golongan jin dan manusia.’” (QS. An-Naas: 1-6) (Dibaca pagi 3x)

BACA DOA

1. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي لَمْ يُشْهِدْ أَحَدًا حِيْنَ فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَ اْلأَرْضَ, وَلاَ اتَّخَذَ مُعِيْنًا حِيْنَ بَرَأَ النَّسَمَاتِ, وَ لَمْ يُشَارَكْ فِي اْلإِلَهِيَّةِ وَ لَمْ يُظَاهَرْ فِي الْوَحْدَانِيَّةِ, كَلَّتِ اْلأَلْسُنُ عَنْ غَايَةِ صِفَتِهِ, وَ الْعُقُوْلُ عَنْ كُنْهِ مَعْرِفَتِهِ, وَ تَوَاضَعَتِ الْجَبَابِرَةُ لِهَيْبَتِهِ, وَ عَنَتِ الْوُجُوْهُ لِخَشْيَتِهِ, وَ انْقَادَ كُلُّ عَظِيْمٍ لِعَظَمَتِهِ

Bismillâhir rahmânir rahîm. Alhamdu lillâhil ladzî lam yusyhid ahadan hîna fatharas samâwâti wal ardh, wa lattakha dza mu‘înan hîna bara`an nasamât, wa lam yusyârak fil ilâ hiyyah, wa lam yuzhâhar fil wahdâniyyah, kallatil alsunu ‘an ghâyati shifatih, wal ‘uqûlu ‘an kunhi ma‘rifatih, wa tawâdha ‘atil jabâbiratu lihaibatih, wa ‘anatil wujûhu likhasyyatih, wanqâda kullu ‘azhîmin li‘azhamatih.

Artinya: “Dengan nama Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang. Segala puji kepunyaan Allah yang tidak mempersaksi kan kepada satu pun (makhluk-Nya) ketika Dia menciptakan seluruh langit dan bumi, dan tidak menjadikan pembantu ketika Dia sebarkan jiwa, Dia tidak disekutui dalam ketuhanan-Nya dan tidak dikalahkan dalam keesaan-Nya. Menjadi kelu segala lidah untuk mengungkapkan kedalaman sifat-Nya, menjadi lemah semua akal untuk memahami hakikat ma‘rifat-Nya, para penguasa kejam tunduk kepada kehebatan-Nya dan semua wajah menunduk karena takut kepada-Nya, dan semua yang dipertuan agung tunduk kepada kebesaran-Nya. Segala puji kepunyaan Allah dengan beruntun lagi terus menerus, dengan berturut-turut dan selamanya, shalawât Allah kepada Rasûl-Nya selama-lamanya dan salâm-Nya dengan terus-menerus tidak berkesudahan.”

2. فَلَكَ الْحَمْدُ مُتَوَاتِرًا مُتَّسِقًا وَ مُتَوَالِيًا مُسْتَوْسِقًا, وَ صَلَوَاتُهُ عَلَى رَسُولِهِ أَبَدًا وَ سَلاَمُهُ دَائِمًا سَرْمَدًا. اللَّهُمَّ اجْعَلْ أَوَّلَ يَوْمِي هَذَا صَلاَحًا, وَ أَوْسَطَهُ فَلاَحًا, وَ آخِرَهُ نَجَاحًا. وَ أَعُوذُ بِكَ مِنْ يَوْمٍ أَوَّلُهُ فَزَعٌ, وَ أَوْسَطُهُ جَزَعٌ, وَ آخِرَهُ وَجَعٌ

Falakal hamdu mutawâtiran muttasiqan wa mutawâliyan mustausiqâ, wa shalawâtuhu ‘alâ rasûlihi abadan wa salâmuhu dâ`îmân sarmadâ. Allâhummaj‘al awwala yaumî hâdzâ shalâhâ, wa ausathahu falâhâ, wa ãkhirahu najâhâ, wa a‘ûdzu bika min yaumin awwaluhu faza‘, wa ausathahu jaza‘, wa ãkhiruhu waja‘.

Artinya: “Ya Allah jadikanlah permulaan hariku kemaslahatan, pertengahannya keberhasilan dan akhirnya keberuntungan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari hari yang awwalnya ketakutan, pertengahannya kegelisahan dan akhirnya kesakitan.”

Selain hanya berdoa, kita juga perlu untuk berikhtiar dalam mendapatkan rezeki dan keberuntungan di setiap harinya. Namun tenang saja, saat ini banyak jalan untuk kita mendapatkan rezeki salah satunya melalui bisnis online.

Keutamaan Berdzikir dan Berdoa di Pagi Hari

1. Dapat Perlindungan

Dzikir dan doa dapat melindungi kita dari segala aktivitas seharian, sebab tetap mengingatkan Allah meski dalam kondisi apapun dalam kondisi sibuk.

2. Surga

Berdzikir pada pagi dan sore hari langsung dijanjikan Allah mendapat surga kelak.

Hal ini seperti sabda Rasulullah dalam sebuah hadist berikut ini,

"Barangsiapa mengucapkan dzikir ini di siang hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati pada hari tersebut sebelum sore hari, maka ia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa yang mengucapkannya di malam hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum subuh, maka ia termasuk penghuni surga." (HR. Bukhari (7/150, no. 6306).

3. Penuh Rasa Syukur

Rasa syukur ini sangat penting lantaran dengan rasa syukur kita akan mendapatkan ketenangan dalam melaksanakan apapun.

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved