Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ingat Sjafrie Sjamsoeddin? Jenderal Kopassus Asal Makassar Eks Komandan Paspampres Era Soeharto

Sjafrie Sjamsoeddin dikisahkan pernah saling todong senjata dengan pengawal Perdana Menteri Israel saat ia menjadi Paspampres Presiden Soeharto

Editor: Ilham Arsyam
Istimewa
Sjafrie Sjamsoeddin dan Soeharto 

TRIBUN-TIMUR.COM - Masih ingat Sjafrie Sjamsoeddin ? Jenderal Kopassus pernah bersitegang dengan intel Israel

Sjafrie Sjamsoeddin dikisahkan pernah saling todong senjata dengan pengawal pribadi Perdana Menteri Israel saat ia menjadi Paspampres Presiden Soeharto.

Peristiwa tersebut terjadi saat Sjafrie Sjamsoeddin menjadi Komandan Grup A Paspampres pengawal Presiden Soeharto.

Inilah Profil Sjafrie Sjamsoeddin. Ia lahir di Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 30 Oktober 1952, dilansir dari Wikipedia.

Sjafrie adalah Wakil Menteri Pertahanan Indonesia dari 6 Januari 2010 hingga 20 Oktober 2014.

Ia juga adalah mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, kedua jabatan itu tetap ia rangkap dari April 2005.

Ia sebelumnya juga menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI tahun 2002–2005.

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Ditunjuk Prabowo Jadi Penasihat Khusus, Ini Profil Sjafrie Sjamsoeddin', Sjafrie merupakan lulusan Akabri 197, satu angkatan dengan Prabowo.

Setelah lulus dari Akabri, pria kelahiran Ujungpandang 30 Oktober 1952 ini kemudian melanjutkan pendidikannya di bidang bisnis dan meraih gelar MBA tahun 1993.

Karier militernya dimulai di lingkungan Baret Merah dengan jabatan sebagai Danton Grup I, Danki II Grup I, Pa Intel Grup I, Dan Satlak Pengawal Pribadi Presiden RI, Wadan Yon Grup I, Danyon I Grup I, Waasops Dan Kopassus (1975-1991).

Selain itu, ia pernah bertugas sebagai pengawal pribadi Presiden Soeharto dalam setiap kunjungan ke luar negeri.

Sjafrie pernah menjabat Wakil Asisten Operasi Komandan Kopassus sejak 2 Juni 1993 dan Komandan Grup A Pasukan Pengaman Presiden.

Awal Maret 1995, Sjafrie menjabat sebagai Komandan Korem (Danrem) 061 Suryakencana Bogor.

Kurang dari satu tahun kemudian, 1 Februari 1996, Sjafrie menjadi Kepala Staf Garnisun (Kasgar) I Ibu Kota dengan pangkat brigadir jenderal.

Pada Agustus 1996, Sjafrie menjabat sebagai Kepala Staf Kodam Jaya. Saat itu, ia menggantikan posisi Mayjen Susilo Bambang Yudoyono.

Satu tahun kemudian, Sjafrie diangkat menjadi Panglima Kodam Jaya pada tahun 1997.

Ia menggantikan posisi Mayjen TNI Sutiyoso setelah terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarata.

Sjafrie juga pernah menjabat sebagai Koordinator Staf Ahli (Korsahli) TNI pada tahun 2001.

Setelah itu, ia diangkat menjadi Kepala Pusat Penerangan (Puspen) TNI, menggantikan Marsekal Muda Graito Usodo pada tahun 2002.

Pada 2005, Sjafrie diangkat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan.

Namun, unjuk rasa puluhan korban pelanggaran hak asasi manusia mewarnai pelantikan Sjaffrie.

Mereka mempersoalkan diangkatnya Sjafrie yang diduga terkait dalam kerusuhan Mei 1998 di Jakarta, seperti diberitakan Harian Kompas, 16 April 2005.

Di tahun 2010, Sjafrie dipercaya menduduki jabatan Wakil Menteri Pertahanan, mendapingi Purnomo Yusgiantoro yang menjadi Menhan saat itu.

Sjafrie kemudian menjadi wakil ketua Indonesian Asian Games Organizing Committee/Inasgoc pada tahun 2018 lalu.

Berikut riwayat jabatannya.

Sjafrie Sjamsoeddin (Kolase Wikipedia dan Kaskus)

- Komandan Peleton Grup 1 Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha)

- Komandan Nanggala X Timor-Timur (1976)

- Komandan Nanggala XXI Aceh (1987)

- Komandan Tim Maleo Irian Jaya (1987)

- Satgas Kopassus Timor Timur (1990)

- Komandan Grup A Paspampres

- Danrem-061/Surya Kencana (1995)

- Kasgartap-1 Ibu kota (1996)

- Kasdam Jaya (1996)

- Pangdam Jaya (1997)

- Aster Kasum TNI (1998)

- Sahli Polhukam Panglima TNI (1998)

- Koorsahli Panglima TNI (2001)

- Kapuspen TNI (2002)

- Sekjen Dephan (2005)

- Wamenhan (2010).

Bersitegang dengan Intel Israel

Melansir dari buku berjudul 'Warisan (daripada) Soeharto' penerbit Kompas tahun 2008, Sjafrie Sjamsoeddin memiliki pengalaman yang cukup menegangkan saat ia menjadi Paspampres Soeharto.

Sjafrie Sjamsoeddin dikisahkan pernah saling todong senjata dengan pengawal pribadi Perdana Menteri Israel.

Pada 22 Oktober 1995, Presiden Soeharto menginap di hotel Waldorf Towers lantai 41 di kamar presidential suite untuk menghadiri acara PBB di sana.

Saat itu Soeharto menjabat sebagai ketua Organisasi Kerjasama Islam (OKI), merupakan posisi yang sangat berpengaruh bagi anggota-anggotanya yang mayoritas negara Timur Tengah.

Karena alasan itulah Perdana Menteri (PM) Israel saat itu, Yitzak Rabin ingin menemui Soeharto di hotel tempatnya menginap.

Rabin dengan 4 pengawalnya yang berasal dari Mossad (Pasukan Khusus Israel) kemudian datang untuk menyampaikan kemauannya bertemu Soeharto.

Namun, cara mereka bertindak tidak mematuhi protokol keamanan serta terkesan arogan, sehingga Yitzak Rabin beserta 4 pengawalnya dicegat oleh Paspampres Soeharto sebelum masuk lift

Terlebih saat itu Soeharto sedang menerima kunjungan presiden Sri Lanka

Salah satu personel Paspampres yang terlibat saat itu adalah Letnan Jenderal TNI Sjafrie Sjamsoeddin.

Setelah mengutarakan niatnya, Rabin beserta para personel Mossad itu dikawal oleh Sjafrie menemui Soeharto

Saat hendak memasuki lift terjadilah 'insiden kecil' yang cukup menegangkan.

Para pengawal Rabin tidak mau satu lift dengan Sjafrie dan para personel Paspampres lainnya

Karena para pengawal Perdana Menteri Israel itu menaruh kecurigaan pada Paspampres, sehingga mereka menolak satu lift bersama Sjafrie beserta dua personel Paspampres lain

Padahal, Sjafrie dan personel Paspampres lainnya sudah dikenalkan dalam protokol Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) PBB yang artinya mereka memang personel resmi pengamanan Presiden Soeharto.

Terjadi adu mulut antara Sjafrie dengan kepala pengawal Perdana Menteri Israel yang notabene jebolan Mossad itu, karena dianggap melanggar protokol keamanan Paspampres.

Dengan gerakan refleks sangat cepat, pengawal Rabin tiba-tiba sudah mengeluarkan senapan otomatis Uzi dari balik jasnya

Dia hendak menempelkan moncong senapan mungil tapi mematikan itu ke perut Sjafrie dan leher Sjafrie juga dicengkeram dengan keras.

Namun, Sjafrie tak kalah gesit dan sudah menempelkan terlebih dahulu pistol Barretanya ke perut pengawal itu.

Kejadian menegangkan itu bahkan membuat Perdana Menteri Yitzak Rabin cemas lantaran dua personel Paspampres lainnya juga sudah siap dengan senjatanya masing-masing

"Sorry I understand it," kata itu kemudian terlontar dari mulut pengawal Rabin mengakui kesalahan dan arogansinya.

Keadaan kembali mereda setelah pengawal Rabin perlahan-lahan menurunkan senjata mereka.

Hampir saja terjadi adu tembak antara Paspampres Soeharto dengan pengawal Perdana Menteri Israel saat itu

Alhasil, Yitzak Rabin dan pengawalnya harus mau mentaati protokol kemanan Paspampres.

Mereka kemudian dikawal menemui Soeharto meskipun Yitzak Rabin harus rela menunggu 15 menit.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Masih Ingat Sjafrie Sjamsoeddin? Jenderal Kopassus Paspampres Soeharto, Dulu Ribut Dengan Israel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved