Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Timor Leste

Sempat Diprediksi Bangkrut 2022, Bak Kejatuhan Durian, Timor Leste Bakal Raup Uang Besar dari Sini?

Nilai pendapatannya tak sedikit karena dari sepuluh perusahaan yang aktif di ladang minyak Bayu Undan.

Editor: Arif Fuddin Usman
Screenshot ConocoPhillips Australia
Ladang minyak dan gas Bayu Undan, Timor Leste 

TRIBUN-TIMUR.COM - Timor Leste siap-siap menerima pendapatan baru dari ladang minyak yang puluhan tahun dikuasai negara lain.

Nilai pendapatannya tak sedikit karena dari sepuluh perusahaan yang aktif di ladang minyak Bayu Undan.

Alhasil, karena potensi itu, kini negara bekas provinsi ke-27 Indonesia itu kebanjiran bantuan agar laju penularan Covid-19 di negara tersebut bisa terkendali.

Dilaporkan laman tatoli.com, Kamis 16 September 2021, Badan Kerjasama Internasional Korea (KOICA) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Timor-Leste menawarkan bantuan 500 tempat tidur kepada Kementerian Kesehatan Timor Leste sebagai tanggapan atas pandemi Covid-19.

Dukungan ini diberikan menyusul permintaan dari Covid-19 Management Crisis (CIGC).

Beriringan dengan itu, kini Timor Leste sedang bersiap menerima pendapatan dari sepuluh perusahaan yang aktif di ladang minyak Bayu Undan.

Mereka akan segera membayar pajak langsung kepada Pemerintah Timor Leste untuk pertama kalinya, menurut Presiden Otoritas Perminyakan dan Mineral Nasional (ANPM), Gualdino da Silva.

“Kami tidak lagi akan membagi pajak dengan Australia, tetapi perusahaan dan operator membayar pajak langsung ke Timor Leste untuk dana perminyakan,” katanya sebagaimana dilansir Tribunnews.com.

Gualdino da Silva mengonfirmasi bahwa investor terus mengeksplorasi area pengembangan minyak bersama,

tetapi setelah pertukaran nota diplomatik antara Timor Leste dan Australia, area tersebut sekarang secara resmi berada dalam batas laut Timor Leste.

Menteri mengatakan joint-venture sedang memasuki fase baru.

“Sekarang kami sedang membahas beberapa perusahaan (yang) kontraknya akan selesai pada 2021-2022.

"Kami sedang memikirkan bagaimana kontrak mereka akan berakhir, sehingga TIMOR GAP E.P dapat terus melakukan eksplorasi,” tambah presiden merujuk pada perusahaan minyak nasional.

Presiden ANPM juga mengatakan negosiasi sedang berlangsung dengan raksasa energi Italia ENI untuk bermitra bersama dalam penelitian.

Timor Leste telah menetapkan lima kontrak produksi secara keseluruhan: dua di Bayu Undan;

Salah satunya adalah untuk mengambil alih Joint Petroleum Development Area (JPDA) sewa PSC 06.105;

Yang lainnya adalah mengambil alih JPDA PSC 11.106;

Dan yang kelima untuk mengalihkan ladang Buffalo Petroleum ke yurisdiksi Timor-Leste, di bawah wewenang ANPM.

Pemerintah Timor Leste telah menandatangani lima kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) baru dengan bisnis minyak dan gas yang terkena dampak perubahan perbatasan laut, untuk memastikan kelangsungan operasi lepas pantai selama masa transisi.

Pemerintah Timor Leste telah menandatangani kontrak baru dengan Pemerintah Australia, yang mengatur pertukaran informasi keuangan antara kedua negara.

Juga ditandatangani dua Nota Kesepahaman (MOU) antara departemen pemerintah masing-masing, memungkinkan kerjasama di Bayu Undan dan berbagi data geologi.

Pengeboran Pertama

Mengutip energyvoice.com, Santos mengatakan pada Selasa (28/7/2021) bahwa produksi dari program pengeboran infil Fase 3C mereka telah dimulai dengan pengeboran pertama menghasilkan hasil lebih baik daripada yang diharapkan.

Pengeboran pertama mendapatkan hasil 178 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) gas dan 11.350 barel minyak per hari (bbl/d),

secara signifikan meningkatkan produksi minyak menjadi lebih dari 25 ribu bbl/d dari lapangan.

Produksi itu juga meningkatkan kapasitas sumur lepas pantai untuk suplai gas ke kilang LNG Darwin.

Rig jack-up Noble Tom Prosser kini sudah mulai mengebor sumur kedua dari tiga sumur, dengan program diharapkan selesai awal tahun depan bagi Timor Leste.

Produksi dari Bayu-Undan awalnya diharapkan berhenti tahun 2022 tanpa investasi baru.

Namun investasi pengeboran infill oleh Santos yang menjadi operator di lapangan pada Mei 2020, setelah membeli ConocoPhillips,

memberi sinyal jika masih ada ruang untuk memperpanjang masa hidup aset cuan tersebut.

Analisis dari Wood Mackenzie memperkirakan tiga sumur seharusnya menambah produksi selama 3 tahun.

Hal ini akan memastikan pasokan gas mengalir ke kilang LNG Darwin sampai 2024/2025.

Proyek Barossa yang dipimpin Santos, yang menerima persetujuan investasi awal tahun 2021 ini.

Proyek ini diharapkan mulai pada 2025/2026 dan membantu menyokong fasilitas ekspor LNG Darwin ketika Bayu-Undan akhirnya berhenti berproduksi.

"Kami telah melihat hasil dari kilang minyak lebih baik dari yang diharapkan dengan hasil dari sumur pertama,

"dengan hasil sukses memenuhi target primer dan sekunder di sumur dan produksi gas yang jauh lebih tinggi daripada yang diharapkan," ujar CEO Santos Kevin Gallagher.

ANPM, badan energi Timor Leste, mengatakan melalui Presidennya, Fiorentino Soares Ferreira, bahwa "dari kerangkanya, program Fase 3C telah terlihat sebagai kesempatan memaksimalkan pemulihan utuh di lapangan Bayu-Undan.

"Ini adalah hasil dari keputusan terukur dari sisi pembuat kebijakan mempertimbangkan kami sedang bekerja di bawah rezim Kesepakatan Berbagi Produksi yang mana biaya skema pemulihan menjadi elemen penting dalam penilaian kami.

"Hasil sukses dari sumur 3C pertama sudah membuktikan kepada kami jika keputusan menyetujuinya sudah benar.

"Kami sekarang bisa memberikan harapan tambahan bagi Timor Leste dengan peningkatan produksi dan pemanjangan masa hidup Bayu-Undan, dan kami menanti suksesnya hasil pengeboran dua sumur 3C lainnya," tambahnya.

Santos memiliki saham operasi di Bayu-Undan sebanyak 43.4%, sisanya dipegang oleh SK E&S (25%), INPEX (11.4%), Eni (11%), JERA (6.1%) dan Tokyo Gas (3.1%), (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Ketiban Rezeki Nomplok, Timor Leste Bersiap Terima Pendapatan yang Puluhan Tahun Dikuasai Negara Ini"

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved