Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Giring Ganesha

Anies Baswedan Dipanggil KPK Setelah Ditolak Giring Jadi Presiden, Gubernur DKI Diperiksa Soal Lahan

Anies Baswedan diperiksa setelah Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha mengaku tak sudi jika ia menjadi Presiden RI

Editor: Ansar
Instagram Story Anies Baswedan
Tangkapan layar Instagram Story Anies Baswedan, yang melakukan sidak di Gedung Sahid Sudirman Centre, Jakarta Pusat, Selasa (6/7/2021) siang. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dijadwalkan diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Selasa (21/9/2021) ini.

Selain Anies Baswedan, Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi juga diperiksa KPK.

Anies Baswedan diperiksa setelah Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha mengaku tak sudi jika ia menjadi Presiden RI setelah Jokowi.

Pernyataan resmi Giring yang menyebut Anies Baswedan pembohong dan pernyataan ketidakrelaannya Anies jadi Presiden RI di Pilpres 2024 tersebut juga diunggah melalui kanal YouTube Partai Solidaritas Indonesia dengan judul Gubernur Anies Pembohong pada Senin (20/9/2021).

“Pura-pura peduli adalah kebohongan Gubernur Anies di tengah pandemi dan penderitaan rakyat. Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat, sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan presiden 2024.“

“Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan,” kata Giring.

Giring juga menilai, Anies selalu menampakkan diri peduli dengan penderitaan rakyat di masa pandemi.

Untuk menguji hal tersebut, Giring mengajak publik melihat Anies membelanjakan uang rakyat di masa pandemi.

“APBD Jakarta yang begitu besar dia belanjakan untuk kepentingan ego pribadi untuk maju sebagai calon presiden 2024. “

“Dia mengabaikan tekanan rakyat yang meminta dia membatalkan rencana balap mobil Formula E dan menggunakan Rp 1 triliun uang rakyat untuk acara tidak berguna itu,” ucap Giring.

Uang muka acara Formula E dibayar Anies pada saat pemerintah secara resmi mengumumkan negara dalam keadaan darurat karena pandemi.

“Uang sebanyak itu dihabiskan Anies di tengah penderitaan rakyat yang sakit, meninggal dunia, dan hidupnya susah karena pandemi."

"Uang Rp 1 triliun dia keluarkan padahal rakyat telantar tidak bisa masuk rumah sakit yang penuh. Rakyat kesulitan makan karena kehilangan pekerjaan, “ ujar Giring.

Ironisnya, di tengah semua penderitaan rakyat, Anies mengatakan menyerah, tidak bisa mengatasi situasi.

Ia mengaku tidak punya dana untuk mengatasi Covid-19 dan meminta pemerintah pusat mengambil alih penanganan Covid-19 di Jakarta.

“Saya percaya, kejujuran adalah resep penting untuk keluar dari krisis."

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved