Sebelum Jadi Ketua G-20 Agriculture, Mentan Syahrul Yasin Limpo Juga Ketua FAO Regional Asia
Sebelum Jadi Ketua G-20 Agriculture, Mentan Syahrul Yasin Limpo Juga Ketua FAO Regional Asia
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Ilham Arsyam
TRIBUN-TIMUR.COM - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (66), terpilih menjadi ketua G-20 Bidang Pangan (agriculture) di Florence, Roma, 17-18 September 2021.
Ini melengkapi mandat ex-officio sebagai ketua FAO Regional Asia dan wakil resmi Indonesia di organisasi pangan dunia, Food and Agriculture Organization, Juni 2021 lalu.
Di hadapan 38 menteri pertanian dari lima benua, Syahrul Yasin Limpo menegaskan komitmen Indonesia mendukung tiga agenda dan tujuan utama keberlanjutan pembangunan global (SDG), Rakyat (people), Bumi (earth) dan Kesejahteraan (properity).
"Pandemi ini membuat kami sadar tentang pangan sebagai sumber ketahanan nasional, regional, dan global. Indonesia siap mendukung keanekaragaman pangan dan membantu krisis pangan di Afrika, " ujar Syahrul kepada Tribun, Sabtu (18/9/2021) dari Roma.
Terpilihnya Indonesia menjadi ketua G20 bidang agriculture ditandai penyematan pin emas FAO dari Director General FAO (2019-2023) Qu Dongyu (China) di Markas FAO, Viale delle Terme di Caracalla 00153 Roma, Italia.
"Insya Allah amanah ini akan saya kerjakan dengan sebaik-baiknya demi kemajuan pertanian tanah air." kata Syahrul dikutip dari akun instagramnya, Ahad, (19/9/2021).
Terpilihnya Syahrul sebagai ketua G-20 sektor pertanian, melengkapi peran strategis Indonesia di kawasan Asia.
Pada Sidang ke-42 Konfrensi FAO 14-18 Juni 2021 lalu, Indonesia Terpilih Sebagai anggota Dewan FAO. Secara ex-officio mentan Syahrul YL juga menjadi ketua FAO Regional Asia.
Kala itu Indonesia dinominasikan Filipina dan India. Keduanya mewakili grup FAO Asia bersama dengan lima negara lainnya: Bangladesh, Filipina, Jepang, Tiongkok dan Republik Korea.
Pengluhuhan Syahrul ini sebgai rangkaian awal penetpan Indonesia sebagai Presiden G-20 dalam konfrensi tingkat tinggi (KTT) G-20 yang juga digelar di Roma 30-31 Oktober 2021 mendatang.
Presiden Joko Widodo akan menjadi presidencial atau tuan rumah 20 negara-negara maju di sejum,lah bidang strategis, ekonomi, pangan, dan lingkungan.
G-20 (Grup of Twenty) adalah institusi global 20 negara utama bidang ekonomi, yang terdiri Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Australia, Kanada, Meksiko, Turki, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, China, Jerman, Inggris, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Italia, Prancis ,Rusia ditambah negara Uni Eropa.
Menteri Luar Negeri Rretno Marsudi menyebut, penetapan Indonesia ini bersejarah dan strategis.
"Ini kali pertama Indonesia memegang G-20 sejak didirikan 1999".
Forum G-20 mendatang juga menindaklanjuti hasil pertemuan Global Health Summit yang digelar WHO dan Uni Eropa 21 Mei 2021 lalu.