Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Denny Siregar

Denny Siregar Sentil Saipul Jamil soal Job dari Kementerian: Kementerian Apa? Apa Cuman Klaim Doang?

Indah Sari mengungkap bahwa Saipul Jamil kini mendapatkan banyak tawaran pekerjaan, termasuk dari kementerian.

Editor: Sakinah Sudin
Kolase Tribun Timur/ Sakinah Sudin
Kolase: Saipul Jamil saat bebas dari Lapas Cipinang, Jakarta Timur pada Kamis (2/9/2021). Penyambutannya menuai kontroversi (Tribunnews.com/ Herudin) dan Denny Siregar (YouTube Cokro TV). 

"Penolakannya di mana kan saya juga bingung," ucap Indah.

Bagi Indah, hujatan masyarakat yang datang pada Saipul Jamil justru malah menjadi pembuka pintu rezeki.

"Akhirnya malah rezeki yang datang kepada dia, gitu, dengan hujatan-hujatan orang lain itu," kata dia.

"Masyarakat berspekulasi kayaknya mereka seperti Tuhan, jadi alhamdulillah kerjaannya lancar job-job juga berdatangan," tutur Indah.

Sebagai informasi, Saipul Jamil mendekam dipenjara karena kasus suap dan pencabulan.

Baru keluar dari penjara awal September 2021, Saipul Jamil disambut meriah dan menerima banyak tawaran pekerjaan.

Namun, euforia berlebihan pada Saipul Jamil dan kemunculan mantan narapidana seksual di televisi membuat geram sejumlah warganet.

Masyarakat ramai-ramai membubuhkan tanda tangan pada petisi boikot Saipul Jamil dari televisi dan YouTube yang dibuat di laman Change.org.

Melihat kasus Saipul Jamil, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Agung Suprio menegaskan bahwa sang penyanyi dangdut hanya boleh tampil di televisi untuk tujuan edukasi, bukan hiburan.

Namun belakangan Komisioner KPI Mulyo Hadi Purnomo meminta maaf atas pernyataan Agung Suprio.

"Pertama, memang kami harus sampaikan permohonan maaf atas pilihan diksi yang sangat tidak tepat, sangat tidak pas, yang disampaikan oleh Ketua KPI," kata Mulyo dalam program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (13/9/2021), dikutip dari Kompas.tv.

Menurut Mulyo, kesalahan pemilihan diksi itu telah menimbulkan persepsi yang berbeda di masyarakat.

Secara terperinci, Mulyo menjelaskan, sebetulnya apa yang disampaikan dalam pernyataan tersebut adalah muatan terkait hal-hal seperti tidak hanya pada kasus penyimpangan seksual, tetapi juga pada edukasi

"Karena itu atas nama KPI, saya menyampaikan minta maaf atas pernyataan yang tidak tepat tersebut," imbuh Mulyo. (Tribun-timur.com/ Sakinah Sudin, Kompas.com/ Fitri Nursaniyah)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved