Breaking News
Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pungli

Surat untuk Jokowi: Valentino Rosi Juga tidak Mungkin Peroleh SIM C di Indonesia.

Beberapa keluhan dia sampaikan, mulai dari warga yang terpaksa membayar lebih hingga menyuap agar bisa mendapatkan surat izin mengemudi (SIM).

Editor: Muh. Irham
yultin rante/tribuntoraja.com
ilustrasi tes untuk mendapatkan SIM 

Dengan model ujian praktik seperti ini, publik percaya Lewis Hamilton akan gagal mendapatkan SIM A dan Valentino Rosi juga tidak mungkin memperoleh SIM C di Indonesia.

Akibat sulitnya prosedur mendapatkan SIM, survei sederhana menunjukkan bahwa 3 dari 4 warga Indonesia (75 persen) - baik sengaja atau terpaksa - memperoleh SIM dengan cara yang tidak wajar (membayar lebih dari seharusnya, menyuap petugas, tidak mengikuti prosedur secara benar).

Bapak Presiden, semua warga Indonesia ingin seluruh pelayanan publik - termasuk di SAMSAT dan SATPAS berjalan dengan prima dan bebas dari pungli.

Selama ada pungli jangan berharap pelayanan menjadi baik. Padahal pelayanan yang baik akan meningkatkan citra pemerintah secara keseluruhan.

Oleh karenanya Kami meminta kepada Bapak Presiden Joko Widodo untuk membenahi SAMSAT dan SATPAS secara extra ordinary dan tidak dengan cara biasa-biasa yang telah terbukti gagal.

Bapak Presiden bisa perintahkan Menko Polhukam dan Kapolri untuk bereskan masalah ini secara permanen sehingga tidak terjadi di kemudian hari.

Terakhir, saya menyampaikan keluhan dan permintaan ini melalui surat - bukan lewat mural atau poster - mohon tidak dilakukan penangkapan atau pemeriksaan terkait pengiriman surat ini."

Penjelasan dan latar belakang surat terbuka

Saat dikonfirmasi, Emerson mengungkapkan surat tersebut dia tulis lantaran prihatin dengan praktik pungli (pungutan liar) di Samsat dan Satpas yang sudah mendarah daging.

"Surat terbuka ini sebenarnya mencoba mewakili keluhan banyak warga yang sebenarnya jengah dan prihatin atas kondisi Samsat dan Satpas yang belum juga steril dari percaloan dan pungli," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (16/9/2021).

Dia memutuskan untuk menuliskan kegundahannya tersebut di media sosial setelah menyaksikan sendiri praktik pungli di Samsat Jakarta Timur, Jalan DI Panjaitan, Kebon Nanas.

"Momentumnya saat saya menyaksikan sendiri calo dan pungli di Samsat. Ketika mendampingi istri untuk bayar pajak kendaraan bermotor di Samsat Kebon Nanas," kata Emerson.

Tak hanya berhenti di sana, dia juga berbincang dengan warga lain untuk memastikan soal pungutan tersebut.

Hasilnya, setidaknya ada sejumlah titik praktik pungli di sana. Dia berharap surat terbuka kepada Presiden Jokowi tersebut mendapatkan dukungan dari publik dan kritiknya tersebut bisa langsung direspons.

"Apakah direspons? Hingga saat ini belum ada respons dari Presiden, Kapolri dan Menko Polhukam," pungkasnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved