KKB Papua
Pimpinan KKB Lamek Taplo Berduka, Perwiranya Tewas Ditembak TNI dan Dimakamkan Secara Militer
Lamek Taplo mengatakan, Elly tewas dalam kontak senjata di Kiwirok. Selain itu, dua anggota KKB juga mengalami luka ringan akibat terkena peluru.
TRIBUN-TIMUR.COM - Anggota TNI berhasil menembak mati Kolonel Elly Bidana (35), Komandan Operasi Batalyon III Meme dalam sebuah kontak senjata di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Informasi megenai kematian Elly disampaikan oleh Panglima Kodap XV Ngalum Kupel, Brigadir Jenderal Lamek Taplo dalam keterangan resminya, hari ini.
Lamek Taplo mengatakan, Elly tewas dalam kontak senjata di Kiwirok. Selain itu, dua anggota KKB juga mengalami luka ringan akibat terkena peluru.
Dalam keterangan itu, Lamek Taplo mengatakan, Elly sudah dimakamkan secara militer di Markas Kiwi. Upacara pemakaman dipimpin langsung oleh Lamek Taplo.
Sementara itu, Komandan Kodim 1715 Yahukimo Letkol Inf Cristian Irreuw mengatakan dalam insiden baku tembak tersebut, tak ada prajurit yang meninggal saat kontak tembak terjadi.
"Berita yang beredar di media sosial tentang empat prajurit meninggal saat baku tembak dengan KKB, di Kiwirok, Senin (13/9) tidak benar atau hoaks," katanya kepada Antara, di Jayapura, Kamis (16/9/2021).
Dia mengakui memang ada satu prajurit yang terluka di bagian lengan kanannya namun kondisinya stabil. Dari laporan yang diterima terungkap dari KKB Papua ada satu yang meninggal dan dua lainnya terluka.
Menurut Dandim, saat ini situasi keamanan di Kiwirok relatif aman namun anggota seluruhnya bersiaga,. "Aparat keamanan juga berupaya mengamankan warga sipil termasuk yang terluka," ucapnya.
Sebelumnya, KKB Papua kembali berulah melakukan aksi teror terhadap warga sipil di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Selain merusak sejumlah fasilitas umum seperti puskesmas, sekolah dan bank, KKB juga tak segan-segan melukai warga sipil.
Sebanyak empat tenaga kesehatan terdiri atas seorang dokter dan tiga suster menjadi korban penganiayaan KKB.
Empat korban tersebut memilih melompat ke jurang saat puskesmas tempat mereka bekerja diserang oleh sekitar 50 orang KKB Papua.
Namun, sebelum memutuskan melompat ke jurang, keempat nakes itu sempat dianiaya KKB.
Dandim mengatakan KKB pimpinan Lamek Taplo itu juga membakar sejumlah fasilitas umum seperti puskesmas, gedung SD dan kantor kas Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua serta rumah warga baik yang ada di Kiriwok maupun Okhika.(*)