Tribun Makassar
Biang Macet, Pedagang Pasar Pannampu yang Gunakan Fasum Bakal Ditertibkan
Ada sekitar 20 pedagang yang berjualan di badan jalan, bahkan ada yang berjualan di atas drainase.
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Camat Tallo, Aulia Arsyad berencana melakukan pembenahan terhadap pedagang Pasar Pannampu yang menggunakan fasilitas umum (fasum) sebagai tempat berjualan.
Menurutnya, pedagang yang berjualan disepanjang jalan Panampu kerap menimbulkan kemacetan.
"Karena sudah memakai badan jalan, akhirnya disitu sering macet, jadi setiap siang sampai sore itu macet, puncak kemacetannya itu siang," ujar Aulia saat ditemui tribun-timur.com, Senin (13/9/2021).
Ia menjelaskan, ada sekitar 20 pedagang yang berjualan di badan jalan, bahkan ada yang berjualan di atas drainase.
"Di sepanjang jalan panampu itu ada sekitar 20-an pedagang. Mereka juga banyak yang berjualan di atas got," jelasnya.
Nantinya, para pedagang yang berjualan di atas Fasum, bakal dipindahkan ke dalam Pasar Pannampu.
"Kami akan rapikan, nanti PD Pasar yang atur penempatannya, karena saya yakin masih banyak tempat kosong di pasar bagian dalam," terangnya.
Pihaknya pun bakal mengkordinasikan hal ini ke PD Pasar, untuk mendata pedagang yang menggunakan fasum untuk berjualan.
Setelah itu pihak Kecamatan Tallo akan segera menurunkan tim untuk melakukan pembenahan.
"Kita akan kordinasi dulu dengan PD Pasar untuk mendata pedagang yang berjualan disana," terangnya
"Intinya secepatnya kami akan benahi, karena ini sudah mengganggu ketertiban," tutupnya.
Sampai berita ini diturunkan, Dirut PD Pasar Makassar Raya, Basdir belum memberikan keterangan resminya.
Diketahui, Pasar Pannampu berada di Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Kelurahan Pannampu memiliki kode wilayah 73.71.07.1001.
Memiliki luas sekitar +0,46 Km² dan terdiri dari 44 RT dan 6 RW.
Jumlah penduduk Kelurahan Pannampu pada tahun 2019 tercatat 17.769 jiwa yang terdiri atas 8.992 jiwa laki-laki dan 8.777 jiwa perempuan.(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur AM Ikhsan