Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Podcast #KataNone

Bantu UMKM, Podcast Kata None Hadirkan Owner Roti Taeng: Roti Tawar yang Rendah Pengawet

Di episode kali ini,#KataNone menghadirkan Owner UMKM Roti Taeng Bakery & Pastry, Diklawati Prasiska.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
tribun-timur
KataNone menghadirkan Owner UMKM Roti Taeng Bakery & Pastry, Diklawati Prasiska. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Irman Yasin Limpo (None) kembali hadir dalam program #KataNone untuk memberi ruang kepada pelaku usaha UMKM Makassar.

Live #KataNone disiarkan langsung di Youtube Tribun Timur dan Facebook Tribun Timur Berita Online Makassar, pukul 20.00 Wita, Selasa (7/9/2021) malam. 

Kata None adalah program inisiasi None dan Tribun Timur untuk saling menguatkan UMKM, saling bertemu meski melalui jaringan virtual dan berbagi di masa pandemi Covid-19.

Di episode kali ini,#KataNone menghadirkan Owner UMKM Roti Taeng Bakery & Pastry, Diklawati Prasiska.

UMKM Roti Taeng Bakery & Pastry adalah UMKM di Kabupaten Gowa yang menjajakan roti tawar.

Ada lima variannya, roti tawar kupas, roti tawar putih, roti tawar pandan, roti tawar coklat pandan, dan roti tawar zebra (perpaduan coklat dan putih).

Varian yang banyak peminatnya yakni roti tawar putih, disukai semua konsumen.

"Kalau anak-anak biasanya suka roti tawar kupas, tanpa pinggiran," ucap Diklawati Prasiska.

Keunggulan Roti Taeng dan Bakery ini minim pengawet. Itulah yeng membuat teksturnya sangat lembut.

Soal rasa juga tentu berbeda dengan roti lainnya yang mengandung bahan pengawet banyak.

"Ini lembut dengan pengawet ringan, makanya rotinya bisa tahan sampai lima hari, setelah itu tidak bisa lagi dikomsumsi," bebernya.

Sejak awal, Roti Taeng Bakri & Pastry mempertahankan kualitas produknya dengan SOP yang telah dibuat.

Berapapun produksinya, cita rasanya akan tetap sama.

"Value kami ada di kualitas produk, 11 tahun masih bisa bertahan dan bertumbuh sampai sekarang tentu itu indikasi bahwa produk kami sudah punya market sendiri," ulasnya.

Harga yang ditawarkan juga sangat murah, roti sekelas fresh bake atau rendah pengawet ini hanya dibanderol Rp10 ribu dengan isi 15 lembar atau slice.

Roti-roti ini dijajakan di toko-toko lokal dan juga gadde-gadde (sebutan kios kecil di Sulsel).

Sejak PPKM, roti Taeng mulai menyasar penjualan online untuk membatasi gerak di masa pandemi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved