Ustadz Dasad Latief
Bagaimana Cara Bersedekah Jika Tak Punya Uang? Ini Kata Ustadz Dasad Latief
Memberi, juga menghubungkan kita dengan orang lain, menciptakan komunitas yang lebih kuat dan membantu membangun masyarakat yang lebih bahagia
lihat foto
TRIBUN-TIMUR.COM - Di masa pandemi seperti saat ini, banyak orang atau komunitas melakukan aksi sosial membantu sesama. Dalam Islam, memebrikan sebagian harta kepada orang lain biasa juga disebut sedekah.
Para ilmuwan menyebutkan, orang yang sering mendermakan sebagian hartanya kepada orang lain atau kepada lembaga sosial dengan ikhlas, biasanya akan merasa lebih bahagia dan lebih sehat.
Memberi, juga menghubungkan kita dengan orang lain, menciptakan komunitas yang lebih kuat dan membantu membangun masyarakat yang lebih bahagia bagi semua orang.
Laporan menunjukkan bahwa, orang-orang merasa paling welas asih setelah mereka memberikan sebagian dari rezekinya kepada orang lain yang membutuhkan.
Selain itu, sedekah juga menunjukkan penurunan stres dan detak jantung yang lebih rendah. Para peneliti telah menghubungkan aktivitas di saraf vagus dengan perasaan optimisme, kesehatan fisik, serta apresiasi artistik yang lebih besar.
Dai kondang asal Makassar, Ustadz Dasad Latief dalam sebuah ceramahnya mengatakan, sedekah itu nafsi-nafsi. Artinya, sedekah itu untuk orang per orang.
Misalnya dalam sebuah keluarga, suami yang sering melakukan sedekah, maka suaminya nanti yang akan mendapatkan pahala sedekah.
"Makanya kalau mau sedekah, sebaiknya dibicarakan bersama istri atau suami. Misalnya, istri mau nyumbang ke masjid sebesar Rp 300 ribu, suaminya tambahkan Rp 200 ribu atas namanya supaya keduanya dapat pahala," ujar Dasad.
Dasad meminta kepada jamaahnya agar tidak pelit. Karena jika pelit, saat kita berada di dalam kubur, harta menjadi milik ahli waris. "Orang pelit disiksa di dalam kubur, sementara harta menjadi rebutan keluarga," kata Dasad.
Lalu bagaimana jika seseorang tak bisa sedekah dengan nominal tertentu, Ustadz Dasad menganjurkan agar melakukan sedekah seadanya saja.
Namun jika tak ada uang untuk disedekahkan, bisa sedekah dengan ilmu.
"Jika tak punya ilmu, sedekahlah dengan tenaga. Kalau ada pembangunan masjid atau fasilitas umum di sekitar rumah, datanglah, dan bantu-bantu dengan tenaga supaya Anda masuk dalam orang yang termasuk bersedekah," tambah Dasad lagi.
Menurut Ustadz Dasad Latief, tak ada sejrahnya orang yang sering sedekah, akan bangkrut atau jatuh miskin. Jika sering bersedekah, Allah akan ganti dengan harta yang lebih banyak. Dengan syarat, orang tersebut melakukanya dengan ikhlas dan karena Allah SWT.
1. Menghindarkan diri dari bahaya
muslim-life.netRasulullah SAW pernah bersabda, “Bersegeralah untuk bersedekah. Karena musibah dan bencana tidak bisa mendahului sedekah.”
Tentunya hal tersebut tidak terlepas dari janji Allah SWT yang tercantum dalam Alquran: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak.” (QS. Al-Baqarah: 245).
2. Menjadi ladang rezeki yang lebih besar
cityislam.comBukannya malah miskin, bersedekah atau berbagi rezeki justru semakin membuka ladang rezeki dan pahalamu, baik secara materi maupun spiritual.
Allah berfirman di dalam Surat Al-Baqarah Ayat 261: “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
Perlu kamu ketahui, rezeki bisa dalam bentuk beragam rupa ya. Bisa kekayaan materi, kesehatan yang panjang, kemudahan dalam menghadapi masalah, hingga kebahagiaan batin yang membuatmu tak mudah resah.
Dok. InternetJika di dunia kita bisa membeli asuransi kesehatan, pendidikan, atau menabung saham untuk jaminan hari tua, maka sedekah adalah jaminan hari akhirmu mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Dalam salah satu hadis disebutkan bahwa ada tujuh pihak yang diberi naungan oleh Allah SWT, yaitu ketika pada hari itu tidak ada naungan kecuali naungan-Nya.
4. Memberi ketenangan batin
unsplash.com/SophiaAyameKetika kita memberikan dengan ikhlas, ada rasa senang yang kita rasakan karena telah berbagi kebahagian kepada orang lain.
Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang bersedekah merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR. Bukhari no.1443)
5. Terbebas dari siksa kubur
unsplash.com/YoannBoyerBuku Himpunan Dalil dalam Alquran dan hadis, memuat beberapa dalil yang mengangkat tema seputar cobaan dan siksa kubur. Jika banyak melakukan hal yang dilanggar oleh Allah SWT dan tidak pernah berbuat baik, maka siksa kubur menanti sebagai pertanggungjawaban ata apa yang kita perbuat selama hidup.
Pada saat hal ini akan berlangsung, sedekah yang sering kamu lakukan bisa menyelamatkanmu dari siksa kubur.
Seperti yang Rasulullah SAW katakan: “Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur”. (HR Thabrani)
6. Memperpanjang kesehatan
unsplash.com/JoshuaHoehneMemperpanjang kesehatan di sini adalah hasil dari rasa bahagia dan ketenangan batin yang kamu peroleh dari seringnya bersedekah, serta doa-doa baik yang kamu dapatkan dari mereka yang telah kamu tolong.
Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk (su’ul khotimah), Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri.” (HR Thabrani)
7. Wafat dengan tenang
unsplash.com/DominikLangeKetika bersedekah, kamu kemungkinan mendapatkan ampunan Allah SWT atas perbuatan dan kesalahan selama di dunia.
Ibnul Qoyyim menyampaikan: “Sesungguhnya bersedekah mencegah kematian yang tidak baik, menghapus dosa, menjaga harta, mendatangkan rezeki, membuat gembira hati dan menyebabkan hati yakin dan baik sangka kepada Allah.” (Uddah ash-Shabirin hlm 490)
Nabi Muhammad SAW pun pernah berucap dalam hadis riwayat Abu Nuaim, "Jika ada orang Islam meninggal maka pahala salat di dekat kepalanya, pahala sedekah di sebelah kanannya dan pahala puasa di dadanya." (*)
