Tribun Bisnis
Curhat Penjual Boneka di Makassar, Omset Anjlok 50% Akibat Pandemi Covid-19
Kebanyakan yang memilih tidak dirumahkan, jadi kita sesuaikan saja dengan pemasukan yang ada.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Nyaris semua segmen usaha terdampak Pandemi Covid-19.
Bahkan tidak sedikit dari para pelaku usaha dibuat meradang oleh virus yang muncul di awal 2019 lalu itu.
Ada yang merumahkan karyawannya, hingga akhirnya terpaksa gulung tikar akibat sepinya pembeli.
Namun tidak bagi penjual boneka MyBoneka yang berlokasi di Ruko Permata Sari, Jl Sultan Alauddin, Makassar.
Meski ikut terdampak, penjualan boneka milik owner Muhammad Yusuf itu tetap beroperasi.
"Alhamdulillah, ikut terdampak juga. Yang biasanya omset sampai Rp 100-an juta, kini tinggal 50 persennya," kata Muhammad Yusuf ditemui tribun-timur.com, Senin (6/9/2021) siang.
Omset Rp 100 juta sebelum pandemi itu, diraup Muhammad Yusuf di empat cabang penjualannya.
Tersebar di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa.
Khusus di Makassar berlokasi di Jl Sultan Alauddin, Jl Hertasning dan Jl Perintis Kemerdekaan. Sementara di Gowa, berlokasi di Jl Sultan Hasanuddin.
"Kalau khusus di ruko Alauddin ini Alhamdulillah masih bisa sampai (omset) Rp 30 juta per bulan, selama Pandemi ini," ujarnya.
Akibat penurunan omset itu, pihaknya pun terpaksa mengurangi jumlah karyawan.
"Iya adajuga beberapa kita rumahkan, tapi kebanyakan yang memilih tidak dirumahkan, jadi kita sesuaikan saja dengan pemasukan yang ada," ungkap ayah enam orang anak itu.
Dari empat ruko jualan boneka, Muhammad Yusuf mempekerjakan 18 karyawan.
Bonek yang dijual di MyBoneka berkisar antara harga termurah Rp 40 ribuan hingga Rp 400 ribuan.
Muhammad Yusuf termasuk pengusaha yang sukses merintis penjualan boneka di Makassar.
Pasalnya, sebelum menyewa empat ruko, ia merintis usaha jualan boneka menggunakan lapak.
Dan usahanya yang dirintisnya sejak 2012 silam itu pun kini beromset puluhan hingga seratusan juta rupiah dalam sebulan.(*)