Tribun Politik
Deretan Peserta Pilkada Serentak 2020 di Sulsel Pindah Partai Setelah Menang, Terbaru Suaib Mansur
Orang nomor dua Luwu Utara itu resmi jadi kader Partai Golkar dalam Musyawarah Daerah Partai Golkar Luwu Utara.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Hasriyani Latif
Mantan Wakil Bupati era Syahrir Wahab periode 2010-2015 itu memutuskan hijrah dari Partai Demokrat ke Partai Golkar.
"(Itu) pilihan politik yang harus kita hargai," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Demokrat Sulsel Selle KS Dalle saat dihubungi Tribun Timur, Minggu (14/2/2021) malam.
2. Bupati Toraja Utara Yohanis Bassang
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Demokrat Sulsel Selle KS Dalle bereaksi keras atas sikap Bupati Toraja Utara Yohannis Bassang.
Om Bas, sapaan, memutuskan meninggalkan Partai Demokrat dan bergabung dengan Partai Golkar.
Om Bas terpilih memimpin partai beringin, posisi yang sebelumnya diduduki wakilnya Frederik V. Palimbong.
Partai Demokrat dan Partai Golkar adalah pengusung pasangan Yohanis Bassang - Frederik V. Palimbong dalam Pilkada Toraja Utara 2020 lalu.
"Om Bas tidak punya etika politik, itu sangat tidak etis dan bikin malu-malu," kata Selle saat dihubungi Tribun Timur, Selasa (23/2/2021).
Selle menegaskan keputusan Om Bas hijrah ke Partai Golkar bukan hanya mengakut kepentingan Partai Demokrat semata.
Akan tetapi, ia menilai sikap politik Om Bas tidak mencerminkan etika politik yang baik.
Bahkan, kata Selle, berpotensi merugikan rakyat Toraja Utara.
Selle menilai manuver Om Bas mencalonkan diri memimpin Golkar Toraja adalah bentuk perang kepada wakilnya Frederik V. Palimbong.
Sebab Ketua Golkar Toraja Utara sebelumnya dijabat oleh Frederik V. Palimbong.
"Belum dilantik sudah bangun perang dengan wakilnya. Yang rugi rakyat Toraja Utara. Dia mau rebut posisi wakilnya. Tidak ada etika politiknya," tegas Selle.
Sebagai politikus yang baik, kata Selle, Om Bas semestinya ikut membantu Frederik V. Palimbong duduk kembali jadi Ketua DPD II Partai Golkar Toraja Utara.