Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dasad Latief

Menurut Ustadz Dasad Latief, Saat Ini Banyak Perempuan Palsu, Siapa Sajakah Itu?

Berbicara mengenai salat, ustadz kondang Dasad Latief mengatakan, saat ini banyak kaum perempuan tidak melakukan salat karena berbagai alasan

Editor: Muh. Irham
TRIBUN TIMUR/ SANOVRA
Ilustrasi 

TRIBUN-TIMUR.COM - Rasulullah SAW pernah bersabda, ''Akan datang pada manusia (umat Muhammad) suatu zaman, banyak orang yang merasakan dirinya salat, padahal mereka sebenarnya tidak shalat.'' (HR Ahmad).

Perintah salat adalah untuk mengingat Allah SWT (Thaaha: 14). Dikatakan dalam surah an-Nisa' 43: ''Sehingga kamu mengetahui akan apa yang kamu ucapkan.''

Karena itu, dalam mengerjakan salat tidak boleh lalai. Yang dimaksud lalai adalah tidak mengetahui maksud apa yang dibaca dan apa yang dikerjakan, apalagi jika kurang memperhatikan syarat rukun dan ketentuan-ketentuan salat lainnya. Maka, yang diperoleh hanyalah payah dan letih. Rasulullah menyatakan, ''Berapa banyak orang yang salat (malam), keuntungan yang diperoleh hanyalah payah dan letih.'' (HR Ibnu Majah).

Berbicara mengenai salat, ustadz kondang Dasad Latief mengatakan, saat ini banyak kaum perempuan tidak melakukan salat karena berbagai alasan.

Alasan pertama perempuan tidak melakukan salat adalah, karena merasa masih haid. Padahal, sebenarnya sudah tidak haid lagi. Hanya saja, banyak perempuan yang karena tidak mau salat, menipu diri sendiri dengan mengatakan dirinya belum selesai haid.

"Jika merasa selesai haid saat Isya langsung mandi wajib. Saat subuh nanti, langsung salat subuh. Jangan ditunda-tunda lagi," kata Dasad Latief seperti dikutip dari kanal YouTubenya.

Alasan kedua perempuan tidak laksanakan salat adalah, nifas.

Nifas, kata Dasad, tidak harus 40 hari. Bisa lebih bisa juga tidak sampai 40 hari.

"Tergantung pada kondisi. Apakah sudah bersih atau belum?" kata Dasad lagi.

Ketiga, menurut Dasad, alasan perempuan biasanya tidak melaksanakan salat, karena ada pesta.

"Kalau ada pesta, biasanya perempuan berdandan tebal. Mukanya dikira tembok. Dimake-up tebal-tebal," katanya.

Saat ini, kata Dasad, banyak perempuan palsu. Bulu mata panjang, ternyata palsu. Mata biru, ternyata palsu, bibir merah, juga palsu, alisnya tebal, juga palsu.

"Solusinya, jika ada pesta, wudu dulu, baru make up, setelah itu tahan kentut. Karna orang yang kentut sedikit saja, pasti batal itu wudu," tutur Dasad yang disambut tawa para hadirin.

Alasan berikutnya perempuan tidak salat, karena jilbabnya yang ribet. Namanya jilbab sakaratul maut.

Jilbab di Indonesia, menurut Dasad, ngeri. Ada taliya dua meter diikat-ikat. Lalu dikasih kembang. Penutup kepala tiga lapis. Lalu ada seperi pohon di belakang. Setelah itu, pakai rok sempit.

Mestinya pakaian seperti itu ditinggalkan. Apakah dilarang? "Tidak dilarang, cuma jika karena jilbab tidak salat, rugi besar kalian perempuan," kata Dasad.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved