Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pesona Desa Maros

Wujudkan Literasi untuk Kesejahteraan, Perpustakaan Appakabaji Terima Bantuan 700 Buku Perpusnas

Perpustakaan Desa (Perpusdes) “Appakabaji” Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, dapat bantuan buku dari Perpusnas.

Editor: Muh Hasim Arfah
Perpusatakaan Desa Appakabaji
Perpustakaan Desa (Perpusdes) “Appakabaji” Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, menerima bantuan buku dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas). 

Laporan Sumantri Lira

Sekretaris Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Maros.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS- Tiba giliran Perpustakaan Desa (Perpusdes) “Appakabaji” Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, menerima bantuan buku dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas).

Perpusdes Appakabaji adalah salah satu dari 23 perpustakaan desa yang mendapat Bantuan Buku Siap Layan di Sulawesi Selatan.

Serah terima bantuan 700 eksemplar dari 350 judul buku dilaksanakan di Ruang Baca Perpustakaan Desa Appakabaji pada hari Selasa 24 Agustus 2021.

Adapun total bantuan yang diterima senilai Rp45.843.170,-.

Bantuan diberikan oleh Bapak Abenaya Satria Putra Nugraha, staf PT Juriah Ratu Arizona sebagai pihak ketiga yang mewakili Perpustakaan Nasional dan diterima langsung oleh Bapak Syahrir selaku Kepala Desa Salenrang.

“Ingat, jika buku adalah jendela dunia, maka perpustakaan adalah pintu masuknya. Karena itu kita tidak ingin buku-buku yang nilainya cukup lumayan tersebut menjadi tumpukan kertas berdebu tanpa makna” tutur Pak Syahrir dalam acara serah terima bantuan.

Ucapan terima kasih dan penghargaan tak lupa beliau sampaikan atas komitmen Perpusnas terhadap program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang menjadi program prioritas nasional sejak 2018.

Perpustakaan Desa (Perpusdes) “Appakabaji” Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, menerima bantuan buku dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas).
Perpustakaan Desa (Perpusdes) “Appakabaji” Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, menerima bantuan buku dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas). (Perpusdes Appakabaji)

Program yang memiliki tagline Literasi untuk Kesejahteraan tersebut memang mengharapkan perpustakaan desa bertransformasi menjadi tempat pemberdayaan masyarakat.

Program ini tentunya tidak akan berjalan baik jika tidak disertai dengan komitmen pengelola perpustakaan desa untuk membantu memberikan akses literasi yang sama kepada seluruh masyarakat desa.

Sebagaimana ketentuan pasal 5 berita acara serah terima, buku-buku tersebut diperuntukkan sebagai koleksi perpustakaan desa dalam memberikan pelayanan kepada pemustaka, pengembangan perpustakaan dan pembudayaan gemar membaca.

Perpustakaan Appakabaji Desa Salenrang

Perpusdes Appakabaji yang berdiri sejak 2019 itu dikelola langsung oleh Sekretaris Desa bersama 1 orang perangkat desa dan 3 orang warga Desa Salenrang yang turut membantu.

Adapun fasilitas yang disediakan berupa ruang buku, ruang baca, komputer, dan gazebo yang terdapat di pekarangan depan perpustakaan.

Saat ini tersedia 800 judul buku yang bisa diakses masyarakat dengan klasifikasi umum seputar agama, pendidikan, dan teknologi.

Bantuan buku yang diberikan oleh Perpusnas juga lebih kepada ilmu-ilmu terapan di bidang pertanian dan perikanan.

Hal ini karena mata pencaharian mayoritas penduduk di Desa Salenrang bekerja di sawah, tambak, dan sektor pariwisata.

Harapannya informasi dari buku-buku tersebut bisa lebih mudah diaplikasikan dalam pekerjaan sehari-hari penduduk desa.

Sebagaimana tujuan dari program Perpusnas yaitu peningkatan literasi untuk kesejahteraan masyarakat. Tersedianya buku bermutu di perpustakaan desa bisa menjadi jalan untuk menambah pemasukan warga.

Perpustakaan Desa (Perpusdes) Appakabaji di Desa Salenrang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Perpustakaan Desa (Perpusdes) Appakabaji di Desa Salenrang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (Perpusdes Appakabaji)

Literasi sendiri terdiri dari 4 tingkatan, yaitu kemampuan mengakses sumber informasi yang telah diwujudkan dengan pengadaan buku di perpusdes, kemampuan memahami bacaan, kemampuan menulis, dan kemampuan menciptakan inovasi.

Tingkatan terakhir inilah yang paling diharapkan agar masyarakat desa mampu menghasilkan barang atau jasa yang bermutu. Sehingga literasi bukan lagi hanya soal membaca namun sudah sampai ke tahap memproduksi.

Untuk mewujudkan hal tersebut Perpusdes Appakabaji berupaya agar perpustakaan tidak hanya menjadi ruang baca, tapi juga menjadi pusat kegiatan masyarakat setempat.

Kedepannya Perpusdes Appakabaji akan aktif melibatkan masyarakat usia produktif untuk sama-sama berperan dalam menciptakan budaya literasi di desa.

Pengelola perpustakaan juga berencana melaksanakan kegiatan pembinaan kesenian remaja dalam waktu dekat.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved