Penculikan Sopir Taksi Online
Sakit Hati Dilabrak Istri Sah, Pelakor Bayar Rp 70 Juta Culik Driver Taksi Online di Makassar
NA yang merupakan pengusaha kafe di Jakarta pun melampiskan kekesalannya dengan merancang skenario penculikan terhadap NA.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pelakor asal Jakarta NA (31) rela menggelontorkan dana puluhan juta demi melampiaskan rasa sakit hatinya terhadap AR sopir taksi online di Makassar.
Hal itu diungkapkan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Jamal Fathur Rakhman saat merilis pengungkapan kasus itu di Mapolrestabes Makassar, Senin (30/8/2021) siang.
Kompol Jamal menjelaskan, sebelum aksi penculikan itu dilancarkan, pelaku NA dan korban AR sempat menjalin hubungan asmara.
Padahal, AR telah berkeluarga alias beristiri.
Setahun terakhir, hubungan keduanya berjalan, istri sah AR mengendus.
Istri AR, pun melabrak NA di rumahnya di salah satu perumahan elit di Makassar.
Saat istri AR datang, kebetulan orangtua NA juga berada di rumah.
Labrakan istri AR pun membuat malu NA di hadapan orangtuanya.
NA yang merupakan pengusaha kafe di Jakarta pun melampiskan kekesalannya dengan merancang skenario penculikan terhadap AR.
Penculikan sebagai bentuk aksi balasan terhadap perlakuan istri AR.
NA pun menghubungi salah satu karyawannya MR alias Adit (37) untuk mecari orang suruhan.
Adit lalu meminta bantuan ke adiknya, MIR alias Indra (30) untuk mencari orang seperti yang diperintahkan NA.
Hasilnya Indra berhasil menemukan orang usuruhan yang dimaksud melalui jejaring Instagram.
Ialah AZ alias Cici (53) warga Komplek Hartaco, Kelurahan Parangtambung, Makassar.
Indra pun membangun kesepakatan dengan Cici lalu terbang ke Makassar untuk bertemu langsung.
Ia ditemani Adit dan pelaku lainnya, AD alias Deot (41) pun bertemu dengan Cici untuk membahas skenario NA dan besaran tarif yang harus dibayarkan.
Dari pertemuan itu disepakati, Cici dibayar Rp 40 juta untuk menculik AR.
Aksi penculikan terhadap AR pun dilancarkan pada 6 Agustus.
Mulanya AR ditelepon Adit untuk diantar mencari perlengkapan CCTV di Kota Makassar.
Setelah berkeliling mencari perlengkapan CCTV itu, Adit meminta AR berhenti di salah satu rumah makan.
Saat hendak menyantap makanan yang dipesan, Cici muncul dari belakang bersama temannya, Nikko dan Harun.
Cici langsung meminta AR untuk ikut sambil menodongkan badik dari belakang.
AR yang terancam pun ikut keluar dari rumah makan lalu menaiki mobil yang dibawa Cici.
Sementara mobil yang dikemudikan AR dibawa rekan Cici lainnya.
Di atas mobil, mata AR ditutup lakban dan tangannya diikat menggunakan lakban.
Ia pun dibawa ke Gorontalo lalu ditinggal. Sementara mobilnya dibawa kabur oleh Cici Cs ke Makassar.
"Terkait kejadian ini, NA (otak pelaku penculikan) ini mengucurkan ataupun memberi upah sebesar Rp 70 juta kepada enam orang lainnya ini," kata Kompol Jamal.
Rp 40 juta dari total Rp 70 juta dana yang dikucurkan NA diperuntukkan untuk jasa penculikan yang dilakukan Cici Cs.
Sementara Rp 30 juta lainnya untuk Indra, Adit dan Deot.(*)