Tribun Edukasi
Tiga Penyebab Sidik Jari Tiap Orang Berbeda
Bahkan sidik jari juga merupakan salah satu cara untuk mengedentifikasi seseorang.
TRIBUN-TIMUR.COM - Setiap orang memiliki sidik jari yang berbeda-beda.
Bahkan sidik jari juga merupakan salah satu cara untuk mengedentifikasi seseorang.
Orang bersaudara bahkan kembar juga memiliki sidik jari berbeda.
Namun ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang berbeda sidik jarinya.
Perbedaan gen
Melansir dari situs Ask Dr. Universe – Washington State University, sidik jari yang dimiliki tiap manusia bisa berbeda karena adanya perbedaan gen berdasarkan keturunan.
Gen bisa menentukan warna kulit, bentuk hidung, warna mata, hingga sidik jari. Gen didapat dari warisan orang tua.
Apabila orang tua mempunyai pola sidik jari tertentu, maka dapat dipastikan sang anak juga mempunyai unsur atau sedikit susunan pola tersebut.
Dalam pembentukan sidik jari, gen hanya memberi desain dasar saja.
Pembentukan kulit
Dikutip dari Science ABC, sidik jari pada manusia muncul sekitar di minggu ke-10 kehamilan.
Terbentuk ketika manusia masih menjadi janin kecil di dalam rahim ibu. Secara perlahan, garis samar di bagian jari tangan dan kaki mulai terlihat jelas ketika usia kandungan mencapai enam bulan.
Saat berada di dalam kandungan, lapisan sel pada jari tangan dan kaki sedang bertumbuh. Namun, kecepatan pertumbuhan tiap lapisan berbeda.
Ada yang lebih cepat, tetapi ada pula yang lebih lambat. Apabila satu lapisan sel tumbuh, lapisan ini bisa meregang serta menarik lapisan lainnya, sehingga membentuk pola sidik jari yang berbeda dan unik.
Hal ini terus terjadi hingga akhirnya bayi dilahirkan.
Faktor lingkungan
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, sidik jari terbentuk ketika manusia masih berada di dalam kandungan.
Perbedaan sidik jari tiap manusia juga ddisebabkan oleh faktor lingkungan, seperti tekanan darah, nutrisi ibu, kadar oksigen, posisi janin dalam rahim, cairan ketuban, dan masih banyak lagi.
Atas dasar faktor itulah, manusia bisa mempunyai sidik jari yang berbeda sekalipun kembar identik.
Penyebab perbedaan lainnya ialah karena faktor gen serta pembentukan kulit manusia ketika berada di dalam rahim.
Kapan sidik jari mulai dipelajari?
Dalam situs Wonderopolis, dijelaskan jika keberadaan sidik jari mulai diketahui oleh para ilmuwan sejak abad ke-19.
Pada awal tahun 1892, seorang ilmuwan Inggris bernama Sir Francis Galton menulis buku tentang sidik jari untuk memecahkan kasus kejahatan.
Namun, baru pada tahun 1896, Sir Edward Richard Henry mengembangkan cara untuk mengklasifikasikan pola punggungan jari pada sidik jari. Pola ini dibagi menjadi tiga, yaitu loop, whorls, serta arches.
Sejak saat itu, pembelajaran dan penelitian tentang sidik jari makin dikembangkan. Hingga saat ini, ilmu pembelajaran sidik jari atau dactyloscopy terus dipelajari dan digunakan oleh beberapa pihak berkepentingan, khususnya lembaga penegakan hukum di seluruh dunia. Baca berikutnya Apa yang Terjadi bila
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Sidik Jari Tiap Orang Berbeda?