Khazanah Islam
Menurut Ustadz Dasad Latief, Inilah Orang yang Akan Bangkrut di Hari Kiamat, Padahal Rajin Salat
Bangkut di sini ternyata bukan orang mengalami kerugian dalam bisnis dan perniagaan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Dalam sebuah hadis sahih Muslim, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (SAW) mengabarkan orang-orang yang bangkrut pada hari kiamat. Betapa meruginya mereka yang mengalami bangkrut tersebut.
Bangkut di sini ternyata bukan orang mengalami kerugian dalam bisnis dan perniagaan.
Tetapi lebih dari itu, Rasulullah mengingatkan agar umatnya jangan sampai mengalami hal itu di hari kiamat.
Apabila seseorang mengalami bangkrut di hari kiamat, ia akan menjadi penghuni neraka yang pedih dan amat berat siksanya.
Lalu, apa penyebab seseorang menjadi bangkrut di hari kiamat? Ternyata karena kezalimannya kepada orang lain.
Semua amal saleh yang dilakukannya di dunia akan hilang lantaran perbuatan buruknya itu. Na'udzubilahi min dzalik.
Penceramaha kondang asal Makassar Usadz Dasad Latief dala sebuah ceramahnya di hadapan Alumni Universitas Hasanuddin, beberapa waktu lalu menceritakan, suatu kali Nabi Muhammad SAW mengumpulkan para sahabat.
Pada kesempatan itu, nabi bertanya kepada para sahabatnya, siapa orang yang bangkrut kelak di hari akhirat?
Sahabat lalu menjawab bahwa orang yang rugi atau bangkrut kelak di hari akhirat adalah orang yang tidak puasa.
Nabi kemudian menjawab bahwa, orang tersebut tetap melakukan puasa. Bahkan, ditambah lagi dengan puasa-puasa sunnah.
Para sahabat kembali menjawab, “orang yang tidak salat ya Rasul”.
Nabi menjawab, “dia orang yang rajin salat, demikian juga puasa-puasa sunnahnya dilakukan dengan baik”.
Para sahabat menjawab lagi, “orang yang tidak berhaji padahal ia mampu.
Rasul menjawab, “Dia sudah haji, bahkan setiap tahun dia pergi umrah”.
Sahabat bingung, “lalu siapa orang yang bangkrut itu ya Rasul?”.
Rasul menjawab, orang yang kelak akan bangkrut di akhirat kelak adalah tetangga yang jahat pada tetanggaya lalu ia putuskan tali silaturahmi.
Rasul menjelaskan, orang ini, hablul minallah (hubungan dengan Allah) baik, namun hablul minannasnya (hubungan dengan manusia) rusak.
Di akhirat, menurut cerita Dasad Latief, ia setor pahalanya kepada Allah.
Ya Allah, ini salatku, puasaku, zakatku, hajiku , dan ama-amal salehku
“Tetangganya kemudian datang. Tunggu dulu, saya pernah bertetangga degan dia. Dia firnah saya, katanya anak saya yang lurus rambutnya, bukan anakku karena suamiku keriting rambutnya. Gara-gara fitnahnya, saya tinggalkan kompleks perumahan itu. Saya minta keadilan ya Allah,” kata tetangga itu.
Allah berfirman, “Ambil salatnya yang 30 tahun,” cerita Dasad Latief lagi.
Demikian juka ketika ia menyetor puasanya, datang lagi orang lain yang pernah difitnah
Dan begitu seterusnya sampai seluruh amal ibadahnya habis
Karena sudah tida ada yang bisa diberikan, Allah memeirntahakan dosa orang yang dianiaya diberikan kepadaya
Jadilah ia orang bangkrut. Seluruh amal ibadahya habis, sementara dosa orang lain menumpuk kepadanya.
Dalam sebuah hadis yang dirawayatka oleh HR Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya,
'Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan salat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.' (HR. Muslim No. 4678). (*)