Pemilihan Rektor Unhas
Prof Kadir, Prof Farida, Prof Budu Diprediksi Masuk Tiga Besar Pilrek Unhas
Berdasarkan hasil polingkita.com, yang dibuat pada 21 Agustus 2021 pukul 23.22 WIB, sebanyak 23156 alumni Unhas yang mengisi polling tersebut
Penulis: Siti Aminah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pertarungan meraih 01 Universitas Hasanuddin (Unhas) semakin sengit.
Delapan pendaftar yang mencalonkan diri, masing-masing punya sepak terjang tinggi.
Berdasarkan hasil polingkita.com, yang dibuat pada 21 Agustus 2021 pukul 23.22 WIB, sebanyak 23156 alumni Unhas yang mengisi polling tersebut.
Menempatkan Prof Abdul Kadir di urutan pertama polling terbanyak dengan 5.687 suara, atau 24,6 persen.
Disusul Prof Farida Patittingi 4374 suara atau 18,9 persen.
Prof Budu 3.107 suara, atau 13,04 persen.
Kemudian Prof Armin Arsyad 2.863 suara atau 12,4 persen.
Lalu Jamaluddin Jompa 2192 suara atau 9,5 persen.
Indrianty Sudirman 1668 suara atau 7,2 persen.
Sumbangan Baja 1.658 suara atau 7,2 persen.
Serta Muhammad Restu 1608 suara atau 6.9 persen.
Dengan begitu, Prof Kadir, Prof Faridah dan Prof Budu menjadi kandidat terkuat yang akan bersaing dalam pilrek Unhas.
Menanggapi hal tersebut Prof Abdul Kadir mengatakan, hasil tersebut semakin memberi keyakinan dan semangat untuk berjuang mendapatkan kursi 01 Unhas.
"Namun demikian tentunya saya selalu tawadhu dan yakin bahwa segala sesuatunya sudah ditakdirkan oleh Allah SWT, semoga saja niat saya diridhoi," ucapnya kepada tribun-timur.com, Kamis (26/8/2021) pagi.
Sejauh ini, Prof Abdul Kadir telah beberapa kali melakukan pertemuan politik dengan senat akademik Unhas.
Eks Kepala Badan PPSDM Kemenkes ini mengaku telah mendapat dukungan dari anggota senat akademik lewat pertemuan tersebut.
Sivitas Unhas memberi respon positif niatnya untuk menjadi orang nomor satu di kampus merah itu.
Bahkan, Prof Kadir optimis bisa mengantongi suara dari seluruh fakultas yang ada di Unhas.
Selain itu, sebagai salah satu bagian Unhas yang berkiprah di kementerian, Prof Abdul Kadir optimistis menyabet dukungan pusat.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim memiliki bobot suara 35 persen.
Prof Kadir mengandalkan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin untuk melobi pemerintah pusat mendapatkan suara tersebut .
"Kalau saya terus terang, saya turun (daftar pilrek) didukung oleh Menkes , jadi dukungan utama oleh Menkes," bebernya.
"Tentunya Menkes tidak biarkan saya berjalan sendiri dia juga akan melakukan lobi-lobi bagaimana memenangkan saya," ujarnya.
Sementara itu, Prof Faridah mengapresiasi alumni maupun masyarakat Unhas secara yang telah mempercayakan dirinya masuk tiga besar berdasarkan hasil polling tersebut.
Ia menilai sivitas Unhas punya penilaian sendiri dalam memilih dan menentukan pilihan siapa yang layak memimpin kampus merah.
"Saya kira mereka sudah memotret sehingga masyarakat Unhas memiliki alasan menerapkan pilihannya," ucap Prof Faridah.
Tak mau kalah, sebagai keterwakilan perempuan di bursa pilrek Unhas, Prof Faridah terus bergerak menggalang dukungan dari berbagai pihak.
Mulai dari senat akademik, Majelis Wali Amanat Unhas (WMA) guru besar, dosen-dosen hingga kalangan mahasiswa.
"Fakultas hukum yang memberikan dukungan kuat, dan hampir seluruh fakultas ada yang support, mudah-mudahan mereka sesuai dengan hati nurani menempatkan pilihannya," tuturnya.
Prof Faridah mengaku punya jaringan kuat di Jakarta, beberapa kerabatnya siap membantu untuk menyukseskan misi Dekan Fakultas Hukum ini untuk naik kelas, dari dekan ke rektor.
"Kita semua melakukan komunikasi, dengan mitra sahabat, pejabat, tentu di sana di Jakarta juga teman-teman lain banyak dukungan," jelasnya.
Yang paling penting kata dia, untuk mendapatkan suara 35 persen dari Mendikbudristek, program strategis harus harus disesuaikan dengan program kerja kementerian.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran, Prof Budu masih melakukan pergerakan bawah tanah untuk suksesi ini.
Prof Budu belum membeberkan langkah-langka strategisnya dalam mengumpulkan dukungan dan suara.
"Ada saatnya saya berkomentar, tapi belum sekarang," katanya singkat.