Bupati Banjarnegara
Bupati Banjarnegara Sebut Menteri Luhut dengan Menteri Penjahit, Sejak Dulu Memang Dikenal Nyentrik
Ucapan Bupati Banjarnegara yang menyebut Menko Luhut dengan “Menteri Penjahit” terdapat dalam sebuah video berdurasi 1 menit 26 detik.
TRIBUN-TIMUR.COM - Dunia jagat maya ribut lantaran ucapan Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah, Budhi Sarwono, yang menyebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dengan “Menteri Penjahit”.
Ucapan Bupati Banjarnegara yang menyebut Menko Luhut dengan “Menteri Penjahit” terdapat dalam sebuah video berdurasi 1 menit 26 detik.
Video itu direkam saat sesi wawancara di sebuah acara. Kala itu, Budhi menerangkan perkembangan kasus Covid-19 di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya telah menyalurkan bantuan jaring pengaman sosial (JPS) sebagai kompensasi atas pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Pada waktu PPKM Darurat Banjarnegara zona merah. Tapi setelah ada instruksi Mendagri dan dijabarkan Pak Menteri Penjahit itu, Luhut Penjahit itu saya laksanakan instruksinya," kata Budhi.
Potongan video tersebut lantas menjadi viral di media sosial dan menjadi perbincangan warganet.
Belakangan, Budhi kemudian minta maaf atas ucapannya tersebut. Menurutnya, ia tidak hapal nama Luhut karena terlalu panjang.
"Mohon maaf karena tidak hafal jadi disingkat yang mudah. Tapi saya tidak punya tujuan menghina apa pun, karena sebisa saya bicara," ucapnya.
Fakta-fakta Tentang Budhi Sarwono
Budhi Sarwono adalah Bupati Banjarnegara periode 2017-2022.
Namanya menjadi perbincangan setelah mengunggah slip gaji bulan Oktober 2019.
Meski menjabat sebagai bupati, gaji Budhi Sarwono terbilang sedikit yaitu Rp5,9 juta.
Budhi Sarwono lahir pada 27 November 2019 dengan nama Kho Wing Chin.
Menikah dengan Marwi dan dikaruniai dua anak yakni Lasmi Indaryani dan dokter Amalia Desiana.
Semasa kecil, Budhi Sarwono menempuh pendidikan di SD Negeri II Kranddegan, kemudian lanjut di SMP Cokroaminoto dan menempuh pendidikan SMA juga di Cokroaminoto.
Budhi Sarwono terpilih sebagai Bupati Banjaranegara bersama Syamsudin dan didukung oleh koalisi partai Demokrat, Golkar, dan PPP pada pemilihan kepala daerah serentak Februari 2017.
Bersama partai koalasi tersebut, Budhi memperoleh 282.531 suara atau sebesar 54,69%.
Karier
Selain menjadi Bupati Banjarnegara 2017-2022, Budhi Sarwono juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Aspal Beton Indonesia Provinsi Jawa Tengah.
Selain itu, Budhi juga pemilik dari PT Bumirejo Banjarnegara yang bergerak dalam bidang konstruksi.
Sebelum menjadi bupati, Budhi Sarwono merupakan Dewan Penasehat GAPENSI Banjarnegara dan Ketua DPP PITI Indonesia.
Fakta Menarik
1. Minta Gajinya Dinaikkan 20 Kali Lipat
Budhi Sarwono menganggap gajinya sebagai bupati terlalu kecil.
Budhi mengatakan, nominal gaji yang kecil tersebut justru malah berisiko membuat para bupati untuk berbuat nakal.
"Kalau seperti itu ngajari bupati cluthak (suka mencuri), kalau cluthak sudah disiapkan jepretan (senjata) yaitu KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), habis bupati se-Indonesia," ucap Budhi.
Budhi berharap, agar gaji seorang bupati bisa dinaikkan hingga Rp100 juta atau Rp150 juta.
"Kalau (slip gajinya) sudah viral ya nggak papa. Mudah-mudahan pemerintah malu dan melipatkan (gaji) 10 atau 20 kali," ujar Budhi.
2. Uang Saku Anaknya Lebih Besar dibanding Gajinya
Slip gaji Budhi Sarwono awalnya difoto oleh salah satu anaknya yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
"Anak saya lagi duduk di samping saya, anak SMP kelas 2, baru tahu gajinya papanya segitu. Kaget 'Pah berarti sama uang saku saya waktu kemarin ke Bali lebih banyak uang saku saya', Itu kemudian difoto," kata Budhi.
3. Pernah Menulis Buku
Di samping kesibukannya sebagai bupati dan pengusaha di bidang konstruksi, Budhi Sarwono juga pernah menulis buku.
Buku berjudul 'Saya Mau Jadi Muslim, Enak Jadi Kulinya Allah, Upahnya Gede', menceritakan titik gelap dalam kehidupannya.
4. Mantan Pemakai dan Bandar Narkoba
Dalam bukunya tersebut, Budhi mengungkap bahwa pernah terjurumus ke dunia narkoba.
Budhi dulunya adalah seorang pemakai sekaligus bandar narkoba kelas kakap di Purwokerto.
Kehidupan kelamnya tersebut perlahan-lahan berubah setelah lolos dari hukum dan mengalami pengalaman mengerikan.
5. Pernah Alami Mati Suri Selama 6 Jam
Pengalaman yang menjadi titik balik kehidupannya adalah mati suri.
Ya, pria yang kini menjadi Bupati Banjarnegara itu mengaku pernah alami mati suri.
Mati suri itu dialami setelah mengalami overdosis (OD) karena gaya hidupnya di lingkungan narkoba.
"Kalau ditahan polisi suatu saat bisa kembali pulang, tapi ketika yang menahan malaikat, saya bisa apa. Saya bersyukur mendapat kesempatan kedua," tulis Budhi di dalam bukunya.
6. Mualaf Tahun 1998
Setelah mengalami pengalaman tak mengenakkan, pria kelahiran 27 November 1962 tersebut memutuskan untuk menjadi mualaf pada tahun 1998.
7. Adopsi Puluhan Anak Kurang Mampu
Sukses menjadi pengusaha di bidang konstruksi dan Ketua Umum Asosiasi Aspal Beton Indonesia Jateng, Budhi mencoba mengasuh anak-anak kurang mampu di Banjarnegara.
Upayanya itu justru semakin lancar setelah dua anak kandungnya, Laksmi Indaryani dan Amalia Desiana sukses membangun keluarga dan meniti karier.
8. Sempat Viral karena Menolong Orang Gangguan Jiwa
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono sempat viral saat menolong penderita gangguan jiwa yang ditemui di tengah jalan.
Sebuah video yang menunjukkan pertemuan Budhi Sarwono dengan pria tanpa busana yang menderita gangguan jiwa beredar di dunia maya pada Juli 2019 lalu.
Tak takut bertemu dengan orang yang menderita gangguan jiwa di jalan, Budhi justru memberikan pakaian dan menyuapinya makan.
Tak cuma itu, Budhi Sarwono juga memerintahkan jajarannya untuk mengantar pria tersebut ke RSJ Magelang untuk mendapat perawatan.
Keputusannya ternyata tepat, 20 hari kemudian, kondisi kejiwaan pria yang ditolongnya tersebut membaik.
Saat ditanya alasannya menolongnya, Budhi hanya mengucap syukur karena tak mengalami hal yang sama dengan pria tersebut.
"Perasaan saya cuma satu, untung bukan saya yang ditelanjangi. Kalau saya yang ditelanjangi sama Allah bagaimana, pasti nelangsa," ucap Budhi.(*)