Pilpres
Survei Fixpoll: 57,5 Persen Masyarakat Tolak Presiden 3 Periode, PDIP: Kami tak Mendukung Amandemen
Survei Fixpoll memperlihatkan respon masyarakat soal wacana presiden tiga periode di Indonesia, PDIP juga tak mendukung wacana itu.
Terakhir, 15,8 persen tidak tahu/tidak jawab.
Politisi PDIP Junimart Girsang, menanggapi survei dari Fixpoll.
Menurut Junimart Girsang, PDIP tidak akan mendukung amandemen jika untuk membahas soal presiden tiga periode.
“Kami dari PDIP tak akan mendukung amandemen jika membahas soal pembahasan masa jabatan presiden, apalagi membahas presiden tiga periode,” kata Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini.
Baca juga: Siapa Gus Baha? Video Ceramahnya Viral Sebut Indonesia Bukan Milik PDIP, Megawati, dan Soekarnoisme
Junimart Girsang menganggap, pembahasan amandemen ini masih sebatas wacana saja. ‘
Wacana untuk mengusung Joko Widodo jadi presiden tiga periode muncul kembali. Isu ini muncul kembali usai sekelompok relawan menyatakan mengusung Jokowi-Prabowo 2024.
Mereka ingin Jokowi maju kembali di Pilpres 2024 berpasangan dengan Prabowo Subianto.
Sebelumnya, pada 2019, wacana untuk mengusung Jokowi menjadi presiden selama tiga periode juga sempat ramai ketika ada wacana untuk amendemen UUD 1945.
Saat itu, dalam rencana amendemen terbatas UUD 1945 terungkap berbagai pendapat dari masyarakat terkait perubahan masa jabatan presiden.
Ada yang mengusulkan masa jabatan presiden menjadi delapan tahun dalam satu periode.
Baca juga: Fadli Zon Setuju Ceramah Gus Baha Indonesia Bukan Hanya Milik PDIP & Soekarnoisme,Betul Sekali Gus
Ada pula yang mengusulkan masa jabatan presiden menjadi empat tahun dan bisa dipilih sebanyak tiga kali.
Usul lainnya, masa jabatan presiden menjadi lima tahun dan dapat dipilih kembali sebanyak tiga kali. Jokowi pun langsung merespons isu tersebut.
Ia menegaskan tidak setuju dengan usul masa jabatan presiden diperpanjang menjadi tiga periode.
Ia curiga ada pihak yang mengusulkan wacana itu dengan sengaja untuk menjerumuskannya.
"Kalau ada yang usulkan itu, ada tiga (motif) menurut saya, ingin menampar muka saya, ingin cari muka, atau ingin menjerumuskan. Itu saja," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/12/2019).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/hasim0523082021.jpg)