Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mengenal Badai Sitokin yang Hampir Membuat Deddy Corbuzier Meninggal, Ini Dampaknya ke Paru-paru

Deddy Corbuzier mengatakan meski sudah negatif Covid-19, kondisinya makin parah oleh badai cytokine storm atau badai sitokin.

Editor: Sakinah Sudin
Tribunnews/Herudin
Presenter Deddy Corbuzier saat menggelar jumpa pers terkait pelaksanaan seminar kebangsaan, di Jakarta, Selasa (6/8/2019). Seminar yang diadakan Kementerian Perhubungan dan Lemhanas bertajuk Bergandengan Tangan Membangun Negeri, Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan akan digelar di Hall Basket Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (7/8/2019). 

Tentang Badai Sitokin

Lantas apa itu Bapa itu Badai Sitokin pasca Covid?

Dilansir dari Kompas.com, virus corona baru yang memiliki nama resmi SARS-CoV-2 dianggap dapat menyebabkan badai sitokin pada paru-paru pasien yang terinfeksi virus tersebut.

Kondisi itulah yang disebut-sebut dapat menyebabkan kematian pada pasien Covid-19.

Penanggungjawab Logistik dan Perbekalan Farmasi RSUP Dr. Kariadi Semarang, Mahirsyah Wellyan TWH., S.Si., Apt., Msc., menjelaskan badai sitokin atau cytokine strom merupakan reaksi berlebih sistem kekebalan tubuh.

Ketika SARS-CoV-2 memasuki tubuh, sel-sel darah putih akan merespons dengan memproduksi sitokin.

Untuk dipahami, sitokin adalah protein yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh untuk melakukan berbagai fungsi penting dalam penanda sinyal sel.

Sitokin tersebut lalu bergerak menuju jaringan yang terinfeksi dan berikatan dengan reseptor sel tersebut untuk memicu reaks peradangan.

“Pada kasus Covid-19, sitokin bergerak menuju jaringan paru-paru untuk melindunginya dari serangan SARS-CoV-2,” jelas Mahirsyah saat menjadi pemateri dalam Webinar tentang Upaya Pengobatan Covid-19 di Indonesia yang diadakan Politeknik Indonusa Surakarta bekerja sama dengan PC PAFI Surakarta, Sabtu (16/5/2020).

  • Paru-paru mengalami peradangan

Dia menjelaskan, sitokin normalnya hanya berfungsi sebentar dan akan berhenti saat respons kekebalan tubuh tiba di daerah infeksi.

Pada kondisi badai sitokin, sitokin terus mengirimkan sinyal sehingga sel-sel kekebalan tubuh terus berdatangan dan bereaksi di luar kendali.

Paru-paru pun bisa mengalami peradangan parah karena sistem kekebalan tubuh berusaha keras membunuh virus.

Peradangan pada paru-paru itu sayangnya bisa terus terjadi meski infeksi sudah selesai.

Selama peradangan, sistem imun juga melepas molekul bersifat racun bagi virus dan jaringan paru-paru.

Tanpa penanganan yang tepat, fungsi paru-paru pasien dapat menurun hingga membuat pasien sulit bernapas.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved