Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Corona Wajo

Dalam Dua Hari, 4 Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di Wajo, Positif Bertambah 25 Orang

Kasus penyebaran virus corona atau Covid-19 terus meningkat di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/HARDIANSYAH ABDI GUNAWAN
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Wajo, Safaruddin. 

TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Kasus penyebaran virus corona atau Covid-19 terus meningkat di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Bahkan, seiring dengan peningkatan kasus baru, kematian pasien Covid-19 juga terus bertambah di Kabupaten Wajo.

Satgas Covid-19 Kabupaten Wajo mencatat, dalam dua hari terakhir ada 4 pasien terinfeksi virus corona yang meninggal dunia.

"Kemarin ada satu orang meninggal dunia, hari ini ada 3 orang pasien Covid-19 yang meninggal," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Wajo, Safaruddin, Sabtu (21/8/2021).

Empat pasien Covid-19 yang meninggal dunia itu berasal dari Kecamatan Tempe 2 orang, Kecamatan Pitumpanua 1 orang, dan Kecamatan Bola 1 orang.

Selain itu, ada 25 kasus positif Covid-19 baru, dan kebanyakan dirawat di rumah sakit.

"Data yang kami peroleh, kemarin ada 5 yang positif, malam ini yang baru saja kami terima hasil swabnya ada 20 orang yang positif," katanya.

Sementara itu, Safar menyebutkan ada juga 15 orang yang positif Covid-19, baik yang menjalani perawatan maupun isolasi mandiri dinyatakan sembuh.

Sejuah ini, masih ada 127 kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Wajo, dengan rincian 25 orang dirawat dan 102 orang menjalani isolasi mandiri.

Total, jumlah kasus Covid-19 di Bumi Lamaddukelleng mencapai 1.338 orang. Ada 59 orang telah meninggal dunia dan 1.152 orang telah dinyatakan sembuh.

"Kabupaten Wajo saat ini sudah berstatus zona merah dan memberlakukan PPKM level 3. Semoga penyebaran kasus bisa melandai supaya kita bisa kembali ke zona hijau," katanya.

Kabid Humas Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik Kabupaten Wajo itu meminta masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan setiap beraktifitas di luar rumah.

"Mari terapkan protokol kesehatan 5 M, apalagi saat ini kasus Covid-19 terus melonjak dan varian Delta dan bahkan yang terbaru Delta plus, mari saling menjaga. Kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah tentu untuk kebaikan kita bersama," katanya.

Menerapkan 5M yakni, memakai masker, rutin mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Selain itu, Safar juga meminta warga untuk melakukan vaksinasi Covid-19, untuk meningkatkan kekebalan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus corona.

"Jangan lengah, karena kita tidak tahu kapan gelombang pandemi akan berakhir, dan tentunya kita tetap mewaspadai varian baru Covid-19," katanya.

Dua rumah sakit di Kabupaten Wajo, yakni RSUD Lamaddukelleng Sengkang menyediakan 50 tempat tidur dan RSUD Siwa 12 tempat tidur untuk pasien Covid-19.

PPKM Level 3

Kabupaten Wajo saat ini berstatus zona merah dan menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.

Bupati Wajo, Amran Mahmud pun telah mengeluarkan Surat Edaran nomor 800/124/BPBD tentang PPKM Level 3 untuk pengendalian penyebaran Covid-19 di Wajo.

Berikut 21 poin isi Surat Edaran Bupati Wajo, yang perlu diketahui masyarakat.

1. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada setiap satuan pendidikan dilakukan secara daring (online) atau Belajar Dari Rumah (BDR);

2. Pelaksanaan kegiatan pada sektor esensial seperti, kesehatan, bahan pangan, makanan, minuman, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, perbankan, sistem pembayaran, pasar modal, logistik, perhotelan, konstruksi, industri strategis, pelayanan dasar, utilitas publik, proyek vital nasional dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional serta objek tertentu, tempat yang menyediakan kebutuhan sehari-hari yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat (pasar, toko, swalayan dan supermarket) baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall tetap dapat beroperasi 100% (seratus persen) dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat; 

3. Sektor industri dapat beroperasi 100% (seratus persen) dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat, namun apabila ditemukan klaster penyebaran Covid-19, maka industri bersangkutan ditutup selama 5 (lima) hari;

4. Pasar tradisional, pedagang kaki lima, toko kelontong, agen/outlet voucher, barbershop/ pangkas rambut, laundry, pasar loak, bengkel  kecil,  cucian  kendaraan, dan lain-lain yang sejenis diizinkan buka dengan protokol kesehatan ketat;

5. Pelaksanaan kegiatan makan/minum di tempat umum:

-Warung makan/warteg, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan sejenisnya diizinkan buka dengan protokol kesehatan ketat;

-Rumah makan dan kafe dengan skala kecil yang berada pada lokasi sendiri dapat melayani makan di tempat/dine in dengan kapasitas 50% (lima puluh persen) dan menerima makan dibawa pulang/delivery/take away dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat; dan

-Restoran/rumah makan, kafe dengan skala sedang dan besar baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall hanya menerima delivery/take away dan tidak menerima makan di tempat (dine-in),

6. Pelaksanaan kegiatan pada pusat perbelanjaan/mal/pusat perdagangan:

a. Pembatasan jam operasional sampai dengan pukul 20.00 Wita; dan

b. Pembatasan kapasitas pengunjung sebesar 50% (lima puluh persen) dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat,

7. Pelaksanaan kegiatan konstruksi (tempat konstruksi dan lokasi proyek) dapat beroperasi 100% (seratus persen) dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat;

8. Tempat ibadah (masjid, musala, gereja, serta tempat lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah) dapat mengadakan kegiatan peribadatan/keagamaan berjemaah dengan pengaturan kapasitas maksimal 25% (dua puluh lima persen) dan mengoptimalkan pelaksanaan ibadah di rumah dengan memperhatikan pengaturan teknis dari Kementerian Agama;

9. Pelaksanaan kegiatan pada area publik (fasilitas umum, taman umum, tempat wisata umum atau area publik lainnya) dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat di bawah pengawasan Satgas Covid-19 Kabupaten Wajo;

10. Pelaksanaan kegiatan seni, budaya, dan sosial kemasyarakatan (lokasi seni, budaya dan sosial yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan) ditutup untuk sementara waktu, sampai Kabupaten Wajo dinyatakan aman berdasarkan penetapan Satgas Covid-19 Kabupaten Wajo;

11.Kegiatan olahraga/pertandingan olahraga diperbolehkan, antara lain:

-Diselenggarakan oleh pemerintah tanpa penonton atau suporter dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat; dan 

-Olahraga mandiri/individual dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat;

12. Kegiatan resepsi pernikahan dan hajatan (kemasyarakatan) paling banyak 25% (dua puluh lima persen) dari kapasitas dan tidak ada hidangan makanan di tempat;

13. Pelaksanaan kegiatan rapat, seminar dan pertemuan di tempat umum yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan ditiadakan untuk sementara waktu, sampai Kabupaten Wajo dinyatakan aman berdasarkan penetapan Satgas Covid-19 Kabupaten Wajo, kecuali kegiatan tersebut memiliki tingkat urgensi yang sangat tinggi dengan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat;

14.Transportasi umum (kendaraan umum dan angkutan massal), dapat beroperasi dengan melakukan pengaturan kapasitas, jam operasional dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat;

15. Pelaku perjalanan domestik ke wilayah Kabupaten Wajo yang menggunakan mobil pribadi, sepeda motor dan transportasi umum lainnya harus menyiapkan:

-Kartu vaksin (minimal vaksinasi dosis pertama); dan

-Hasil pemeriksaan PCR (H-2) atau Antigen (H-1) negatif.

16. Kartu vaksin sebagaimana dimaksud pada Angka 15 huruf a dikecualikan bagi:

-Pelaku perjalanan kendaraan logistik dan transportasi barang lainnya; dan

-Pelaku perjalanan dengan kondisi kesehatan khusus atau penyakit komorbid yang menyebabkan pelaku perjalanan tidak dapat menerima vaksin, dengan persyaratan wajib melampirkan surat keterangan dokter dari Rumah Sakit Pemerintah yang menyatakan bahwa yang bersangkutan belum dan/atau tidak dapat mengikuti vaksinasi Covid-19.

17. Tetap memakai masker dengan benar dan konsisten saat melaksanakan kegiatan di luar rumah dan tidak diizinkan menggunakan face shield tanpa menggunakan masker;

18. Mengintensifkan penegakan 5M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan; dan mengurangi mobilitas) serta melakukan penguatan terhadap 3T (testing, tracing dan treatment);

19. Satuan Polisi Pamong Praja, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Satuan Perlindungan Masyarakat, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan keterlibatan aktif dalam mencegah dan mengatasi  aktivitas  publik  yang dapat mengganggu ketenteraman dan ketertiban masyarakat, berkumpul/kerumunan massa di tempat fasilitas umum, fasilitas hiburan (pusat perbelanjaan dan restoran), tempat wisata, serta melakukan antisipasi terhadap kondisi cuaca yang berpotensi terjadinya bencana alam (banjir, gempa, dan tanah longsor);

20. Pada saat SE tersebut mulai berlaku, maka

a. Instruksi Bupati Wajo Nomor 107 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dengan Kriteria Level 2 (Dua) untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 di Kabupaten Wajo; dan

b.Surat Edaran Bupati Wajo Nomor 800/2574/BKPSDM Tanggal 12 Agustus 2021 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019, dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Surat Edaran tersebut.

21. SE tersebut mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan sewaktu-waktu dapat diubah dan dievaluasi lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan atau perkembangan percepatan pencegahan dan penanganan Covid-19 di Kabupaten Wajo.

"Meskipun ini kebijakan yang sangat berat kami ambil di tengah situasi sulit yang kita hadapi bersama, ini semata-mata demi kebaikan, keselamatan, dan kesehatan kita semua," katanya.

Amran Mahmud berharap seluruh elemen masyarakat bisa mengikuti kebijakan ini dan secepatnya Wajo bisa kembali ke zona hijau.

"Kita tentu sangat berharap, semoga apa yang kami putuskan ini bisa dimaklumi, dipahami, dan dijalankan bersama agar daerah kita bisa secepatnya menekan penularan Covid-19, sekaligus kembali ke zona hijau," katanya.

Bupati pun mengingatkan untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam tiap aktivitas.

"Selain kerja sama kita semua dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan, mohon doa-ta’. Sekali lagi, kebijakan yang kami tempuh semata-mata untuk melindungi, menyelamatkan warga, dan daerah kita," katanya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved