Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Edukasi

Dari Mana Datangnya Hujan, Mendung, dan Petir?

Hujan sangat bermanfaat bagi kehidupan. Tahukah kamu dari mana datangnya hujan? 

Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/SANOVRA JR
Ilustrasi mendung -Awan hitam menyelimuti langit Kota Makassar saat turun mengguyur diabadikan dari Hotel Ramedo, Jl Andi Djemma, Makassar, Sulsel, Selasa (5/11/2019). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Hujan sangat bermanfaat bagi kehidupan.

Air hujan bisa digunakan untuk pengairan lahan pertanian hingga pembangkit listrik.

Tahukah kamu dari mana datangnya hujan

Air hujan bersumber dari laut.

Namun danau dan sungai juga bisa menjadi hujan.

Prosesnya, air yang menguap akibat panas matahari, menjadi embun dan berkumpul di awan.

Inilah fase kedua sebelum turun hujan.

Embun atau embun beku yang naik, mengembang dan membentuk awan, Jika semakin tebal, akan menjadi hujan

Lalu, bagaimana dengan mendung? Mendung selalu identik dengan awan hitam.

Hal ini karena uap air yang dibawa tidak hanya karena air yang ada di dalam tanah ataupun laut serta sungai, melainkan juga dari asap knalpot mobil, debu, dan sumber lainnya.

Seringkali awan hujan menghitam juga karena banyak uap air mengembun.

Semakin banyak butiran air dan kristal es yang terkumpul, maka semakin tebal awannya.

Karena semakin tebal, intensitas cahaya untuk melewati awan juga semakin kecil.

Semakin banyak butiran air yang terkumpul, semakin banyak cahaya yang terserap.

Sehingga awan semakin gelap dan hasilnya hujan yang turun juga akan lebat.

Petir

Meski mendung dan petir belum berarti hujan, namun keduanya menjadi pertanda hujan.

Setelah adanya awan hitam atau mendung ada kilatan petir yang terjadi.

Disadur dari Kompas.com setiap kali petir menyambar, ada reaksi nuklir yang menghasilkan partikel langka serta hujan sinar gamma.

Sinar gamma adalah radiasi yang muncul dari proses nuklir atau pertemuan elektron dan positron.

Fisikawan Kyoto University, Teruaki Enoto membuktikan dalam risetnya di jurnal Nature yang diterbitkan pada 2017 lalu.

Petir terjadi dari elektron yang bergerak cepat di atmosfer dan terus menerus bertabrakan satu sama lain hingga menciptakan plasma dan radiasi.

Ternyata tak setiap kilatan petir itu bisa terlihat oleh manusia.

Dalam riset Enoto dibuktikan bahwa sinar gamma memicu eksitasi nitrigen dan oksigen sehingga memicu reaksi nuklir.

Dengan adanya sinar gamma, berdampak pada kestabilan nitrogen dan oksigen.

Secara unmum, Enoto membuktikan bahwa petir adalah ekselerator partikel. Proses petir terjadi memicu sinar gamma sebesar 0,511 megaelektron volt.

Manfaat Petir

Masih dari laman Kompas.com, berikut ragam manfaat petir.

Membantu pertumbuhan tanaman

Tanaman membutuhkan nitrogen untuk dapat tumbuh.

Nitrogen tersedia di atmosfer tapi tidak dalam bentuk ikatan dua atom molekul nitrogen yang bisa digunakan langsung oleh tanaman.

Dilansir dari The Weather Guys, energi listrik petir memutus ikatan nitrogen di atmosfer sehingga satu atom nitrogen berikatan dengan oksigen membentuk nitrogen oksida.

Nitrogen oksida yang dapat larut dalam air menjadi asam nitrat, kemudian akan terbawa air hujan dan turun ke permukaan bumi.

Nitrat sampai ke tanah dengan air hujan dan diserap oleh tanaman sebagai salah satu molekul yang dibutuhkan untuk tumbuh.

Tanah dengan nitrogen yang banyak lebih subur untuk menumbuhkan tanaman.

Membentuk ozon

Saat hujan kamu sering mencium bau khas antara tanah yang basah karena hujan, juga bau khas lain yang tidak bisa dijelaskan.

Bau tersebut adalah bau dari ozon, yaitu molekul yang melindungi Bumi dari radiasi sinar Matahari.

Saat petir menyambar, panasnya memisahkan molekul-molekul oksigen dan juga nitrogen di atmosfer.

Sebagian berubah menjadi nitrogen oksida, dan sebagiannya lagi membentuk zat bernama O3 atau yang kita kenal sebagai ozon.

Jadi, setiap terjadi petir saat itu juga ozon dibentuk di atmosfer.

Membersihkan lantai hutan

Petir secara alami menyambar hutan, menyulut api, dan menyebabkan kebakaran hutan.

Kebakaran hutan secara alami tidaklah merugikan, melainkan menguntungkan.

Api akan mebersihkan lantai hutan dari tanaman dan hewan yang mati, memberikan ruang bagi organisme baru untuk tumbuh dan berkembang.

Tanpa adanya kebakaran alami karena petir, hutan tidak bisa tumbuh subur dan hanya dipenuhi oleh sisa-sisa organisme yang telah mati.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Hujan Deras Selalu Diikuti Awan Mendung dan Petir?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/09/162143769/mengapa-hujan-deras-selalu-diikuti-awan-mendung-dan-petir?page=all.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved