Makki Parikesit
Masih Ingat Makki Parikesit? Sebelum Jadi Bassis Ungu, Pernah Tukang Sampah di New York dan Bankir
Ternyata sebelum bergabung sebagai bassist Ungu, Makki Parikesit pernah bekerja di sebuah bank sebelum membentuk Ungu dan jadi tukang sampah.
TRIBUN-TIMUR.COM – Tak banyak yang tahu perjalanan seorang Makki Parikesit, seorang pemusik Indonesia.
Ternyata sebelum bergabung sebagai bassist Ungu, Makki Parikesit pernah bekerja di sebuah bank sebelum membentuk Ungu.
Bahkan saat di New York, Amerika Serikat (AS), Makki Parikesit ini ternyata juga pernah kerja serabutan jadi tukang sampah!
Hal itu ia ceritakan dalam obrolannya dengan presenter Abdel Achrian lewat video yang ia unggah di channel YouTube-nya.
“Gue kerja di New York di bank di Wallstreet,” kenang Makki dalam video yang diunggah pada 13 Agustus kemarin.
"Abis balik dari kerja, gue ngamen di bar mana gitu, butuh bassist, gue datang main," kata pemilik nama lengkap Makki Omar Parikesit.
"Kalau mau cari duit tambahan gue jadi tukang sampah malam," jelasnya.
Namun, tapi jangan salah. Meski mungkin kerap dipandang sebelah mata,
Menurut Makki Parikesit pekerjaan jadi tukang sampah di New York lumayan, lho, buat nambah uang jajan.
“Tukang sampah duitnya gede. Tukang sampah sejamnya 12 dollar sampai 13 dollar,” ujarnya.
Bahkan cowok kelahiran Jakarta, 23 Oktober 1971 ini ngaku bisa beli bas baru hasil dari serabutannya sebagai tukang sampah ini.
“Lumayan 'kan bisa beli bass, bisa jalan-jalan," ungkap Makki Parikesit.
"Kalau mau-nya gue terusin ya kerja di kantor lumayan, nyambinya lumayan,” lanjutnya.
Setelah enam tahun berada di AS, Makki Parikesit akhirnya pulang kampung ke Indonesia.
Bentuk Band Ungu
Ia kemudian membentuk Ungu di tanggal 8 Juli tahun 1996.
Ketika itu ia bersama Ekky (gitar), Pasha Akbar Firmansyah (drum) dan Ariyo Wahab (vokal).
Setelah beberapa tahun, formasi Ungu berganti menjadi seperti sekarang ini.
Namun sejak aktif di belantika musik Indonesia tahun 2001, Ungu belum mengalami perubahan formasi hingga sekarang.
Saat ini Ungu beranggotakan Pasha (vokalis), Makki (bass), Enda (gitar), Oncy (gitar), dan Rowman (drum).
Mantan anggota Ungu adalah Franky Hadiakto; Pasha Akbar Firmansyah; Ariyo Wahab; Michael Pattiradja; Gatot Kies; Richard Jerome.
Dilansir dari Wikipedia, sampai 2015, grup musik ini telah menghasilkan 7 album studio, 6 album religi, dan 8 album kompilasi.
Pada Februari 2016, Pasha menjadi Wakil Wali Kota Palu, Sulawesi Tengah. Lalu di bulan Maret 2016, Ungu mengeluarkan single Tanpa Hadirmu.
Tampil formasi Franco Wellyjat & Arlonsy Miraldi mengisi kekosongan sebagai vokalis, M. Nur Rohman (drum) dan Makki Omar Parikesit (bass).
Pada 2017, Ungu merilis single Setengah Gila dengan vokal diisi Pasha yang sempat vakum.
Pada Ramadhan 2019, Ungu merilis 2 single religi dengan formasi lengkap, Hasbunallah & Penghuni Surga Sejatimu.
Pada 2020, Ungu merilis album kompilasi religi Top Hits Religi Ungu.
Berganti Personil Tahun 1996–1999
Masih dilansir dari wikiipedia, sebelum lahir nama UNGU, Franky Hadiakto (Ekky-Gitar) selaku pendiri UNGU band, pernah membentuk band yang bernama GLASSES sekitar tahun 1993 hingga 1995.
Kala Ariyo wahab (Vocal), Pasha Akbar (pasha-drum), Abi Odhot (Gitar 2), Heri (Bass). Kemudian karena ditinggal personil band ini vakum.
Pada Tahun 1996 Franky Hadiakto (Ekky-Gitar), Ariyo Wahab (Vocal) & Pasha Akbar Firmansyah (Drum), kembali mengaktifkan band ini. Saat itu Makki Parikesit menjadi pemain Bassist.
Dengan Masuknya Makki, tak lama Mas Iyus Tri Astanto Manager SKFM yang juga manager Ungu saat itu, menyarankan agar berganti nama, Ekky mengusulkan nama baru Ungu.
Nama Ungu dipilih karena saat itu mengikuti tren nama sebuah band atau vokal grup yang memiliki nama warna, dan muda di ingat, mereka sepakat 8 Juli 1996 menjadi hari jadi band Ungu.
Dengan nama ungu mereka mulai ngejam dari studio studio, namun saat Ungu masih boleh dibilang seumur jagung, Ariyo Wahab cabut dan bergabung dengan SOG.
Pada tahun 1997 Michael Pattiradjawane menggantikan Ariyo Wahab di Vocal. Masuknya Michael, Ungu mulai Nge-jam, mulai dari studio hingga ke panggung-panggung 17an dan pensi-2 sekolah di seputaran Tebet Jakarta.
Formasi Ungu saat itu adalah: Franky Hadiakto (Ekky) pada Gitar, Makki Parikesit pada Bass, Michael Pattiradjawane pada Vocal, dan Pasha Akbar Firmansyah pada Drum.
Pada awal bulan di tahun 1998 saat ungu manggung, tiba tiba Pasha Akbar tak ada kabar, posisi drum pun dibantu M. Nur Rohman.
Begitupun pada saat pembuatan demo, lagi lagi Pasha Akbar tak ada kabar, akhirnya Ungu memutuskan untuk memakai M. Nur rohman sebagai additional drum untuk sementara.
Setelah selesai pengerjaan demo rekaman, Rowman lebih memilih fokus dengan band metalnya GARUX BAND.
Akhirnya penabuh drum pun digantikan Richard Jerome (Icad-Drum), yang menjadi Drummer resmi UNGU.
Dengan masuknya Richard, formasi Ungu kembali berubah : Franky Hadiakto (Ekky) pada Gitar, Makki Parikesit pada Bass, Michael Pattiradjawane pada Vocal, dan Richard Jerome (Icad) pada Drum.
Pada tahun 1999 lagi lagi Ungu harus kembali kehilangan Vocalis, Michael yang awalnya sudah mengisi demo rekaman tak bisa bergabung lagi karena ingin fokus dengan sekolahnya.
Ditinggal vokalis, Ungu tetap berjuang dengan mencari pengganti Michael, singkat cerita mereka mengaudisi Sigit Purnomo Pasha.
Setelah itu dia terpilih jadi vocalis baru Ungu dan mengisi lagu di album kompilasi Klik.
Karena terpilih jadi vocalis Pasha mengajak Franco Wellyjat (Enda) saat itu belum jadi gitaris melainkan roadies.
Sebelum Sigit Purnomo Pasha terpilih sebagai Vocalis Ungu, saat Michael keluar, Gatot Kies sudah bergabung.
Formasi Ungu adalah : Sigit Purnomo (Pasha) pada Vocal, Franky Hadiakto (Ekky) pada Gitar, Makki Parikesit pada Bass, Gatot Kies (Gatz) pada Keyboard, dan Richard Jerome (Icad) pada Drum.
Artikel ini telah tayang di HAI-Online.com dengan Judul "Pernah Jadi Tukang Sampah di New York, Makki 'Ungu': Dibayar Gede, Lumayan 'kan Bisa Beli Bass