Founder PT Harapan Jaya Multi Bisnis Sebut Model Bisnis di Tengah Pandemi Harus Diubah
Sebab, menurutnya, di masa pandemi seperti sekarang ini akan ada perubahan total yang ‘habis-habisan’.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Founder PT Harapan Jaya Multi Bisnis, A Piu Darmanto menyebut bahwa pandemi Covid-19 merupakan moment untuk mengambil dan membuka pasar.
Sebab, menurutnya, di masa pandemi seperti sekarang ini akan ada perubahan total yang ‘habis-habisan’.
Hal tersebut disampaikan dalam acara Webinar Disrupsi, Perubahan Lingkungan Bisnis Pasca Pandemi Covid-19: Setuju atau Tidak Setuju?, yang digelar oleh Universitas Ciputra School of Business Makassar.
Webinar ini disiarkan secara langsung melalui Youtube Universitas Ciputra School of Business Makassar, Selasa (17/8/2021) sore.
“Kita itu nda bisa model-model seperti bisnis yang dulu, yang biasa dulu saling berhadapan dengan user,” katanya.
Menurut Darmanto, seorang pengusaha harus beralih ke marketing yang model digital.
“Kita mulai memasarkannya secara online atau apa, dan kita bisa membiarkan merketing kita berhubungan by phone,” tuturnya.
Bahkan, menurutnya, model marketing digital itu bisa memeperkecil biaya.
Dikatakan Darmanto, bahwa pemerintah sudah berupaya agar ekonomi Indonesia terus bergerak.
Pihaknya yang berada di sektor industri pun mendukung atas upaya yang dilakukan pemerintah.
“Mendukung itu semua, jadinya semunya bergerak,” katanya.
Bagi Darmanto, pandemi Covid-19 yang memberikan pengaruh di usahanya.
“Orang-orang mungkin bertanya kenapa tidak,” sambungnya.
Yang ada, kata dia, sistem pemasaran yang harus diubah dalam kondisi sekarang.
“Setiap tahun, dari 2019 sampai 2020 omsetnya kita selalu meningkat,” ungkapnya.
Bahkan, di tahun 2021 ini, dirinya menargetkan omset usahanya harus jauh meningkat lagi.
Sebab, dirinya sebagai pelaku bisnis manufaktur, melihat banyak orang di bidang manufaktur mentalnya jatuh duluan.
“Kalau mentalnya jatuh duluan, ada pasar yang ditinggalkan, di situ pasar yang kita ambil,” paparnya.