Tribun Sinjai
VIDEO: Bendungan Apareng I Sinjai Belum Bisa Digunakan, Petani Andalkan Air Hujan
Petani di Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan tak bisa menikmati air bendungan irigasi Apareng I di Kelurahan Sangiasserri.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Suryana Anas
TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI SELATAN - Petani di Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan tak bisa menikmati air bendungan irigasi Apareng I di Kelurahan Sangiasserri.
Tampak galian irigasi belum rampung, pipa yang ditanam tak bisa dilalui air dari bendungan Sungai Apareng ke area perswahan warga.
Rencananya jika bendungan dan irigasi itu rampung maka akan mengairi ribuan hektar sawah.
Kini masyarakat di tiga daerah itu hanya mengandalkan air hujan.
"Petani di daerah kami hanya mengandalkan air hujan karena bendungan irigasi itu tak bisa difungsikan karena tidak rampung," kata Syakir, salah seorang petani, beberapa waktu lalu.
Tahun lalu sejumlah area sawah warga mengering gagal panen.
Jika bendungan tersebut rampung maka petani di tiga wilayah itu dapat bersawah dan panen selama tiga kali dalam satu tahun.
Termasuk dapat menanam palawija setiap memasuki musim kemarau. (*)
Lahan Belum Diganti Rugi
Selain belum rampung, lahan warga di Caile juga belum diganti rugi secara keseluruhan oleh pihak pekerja.
"Kami juga belum diganti rugi padahal, sebelumnya sepakati ganti rugi lahan kami yang dilewati eksavator," ungkap Syakir.
Perjanjian itu saat rapat di kantor Camat Sinjai Selatan. Namun pihak pekerja belum membayar lahan warga yang dilewati eksavator pekerja.
Demikian juga tanaman cengkih dan lada warga banyak yang dirusak pihak pekerja PT Putra Utama Global saat menggali irigasi tersebut.
Irigasi Apareng III
Di lokasi berbeda di Bendungan dan Irigasi Apareng III Kecamatan Sinjai Selatan membutuhkan anggaran lebih dari Rp 100 juta.
Anggota DPRD Sinjai, Andi Jusman mengungkap bahwa bendungan Apareng III saat ini sedang mengalami rusak berat.
Sejumlah titik mengalami rusak berat tak dapat menampung dan dialiri air.
"Berdasarkan pantauan kami, bendungan itu butuhkan anggaran Rp 100 jutaan," kata politisi Partai Nasdem ini.
Bendungan Apareng III ini masuk wilayah tanggungan APBD Kabupaten Sinjai.
Terpisah Kepala Dinas Pertanian Sinjai, Kamaruddin berharap kepada pihak pekerja dan Pemerintah Provinsi agar proyek tersebut dapat dikerjakan kembali dan dapat dinikmati masyarakat.
"Harapan kita semoga pekerjaan ini dapat terselesaikan sehingga kebutuhan air irigasi untuk wilayah terdampak dapat terpenuhi," katanya saat dihubungi TribunSinjai.Com. (*)