Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Timor Leste

22 Tahun Merdeka, Timor Leste Masih Pakai Rupiah Selain Dollar AS, Belum Punya Mata Uang Sendiri?

Hanya saja sejak nama Timor Timur berubah menjadi Republik Demokratik Timor Leste, mata uang dolar Amerika Serikat dipakai dan juga Rupiah Indonesia.

Editor: Arif Fuddin Usman
Sumber: mercado.co.ao
Bendera negara Timor Leste. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sejarah Timor leste merdeka dimulai tahun 1999 saat dilakukan Referendum pemisahan diri Timor Timur diizinkan Presiden BJ Habibie pada  Agustus 1999.

Baru pada 20 Mei 2002 terbentuklah negara Timor Leste sebagai negara dengan kedaulatan penuh, lepas dari Republik Indonesia.

Hanya saja sejak nama Timor Timur berubah menjadi Republik Demokratik Timor Leste, mata uang dolar Amerika Serikat dipakai dan juga Rupiah Indonesia.

Pasalnya, ketika merdeka, Timor Leste menjadi satu diantara negara-negara di dunia yang tidak memiliki mata uang sendiri.

Ada jenis uang bernama Centavo yang dipakai sebagai alat pembayaran berbentuk koin, tapi diproduksi dan dipasok langsung dari Portugal.

Karena mereka menggunakan dolar AS sebagai mata uang nasional, maka nilai dan bentuknya sama dengan yang beredar di Amerika Serikat.

Sementara uang dolar AS disuplai secara langsung dari Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed sejak tahun 2000.

Dikutip dari Ajaib.co.id dalam berita 22 Tahun Merdeka, Mata Uang Timor Leste Masih Pakai Dolar AS, penggunaan dolar AS sebagai mata uang Timor Leste ditegaskan Administrasi Transisi PBB di Timor Leste (UNTAET).

Aturan yang dibuat UNTAET kala itu menyebutkan penggunaan dolar AS hanya dilakukan selama dua hingga tiga tahun.

Namun, pada praktiknya aturan tersebut masih berlaku sampai sekarang. Hingga 22 tahun mereka merdeka.

Karena masih menggunakan dollar, tentu saja Timor Leste dikendalikan oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat.

Termasuk keputusan mengenai jumlah uang beredar, suku bunga, serta kebijakan ekonomi lainnya yang turut menentukan nilai dari mata uang tersebut.

Tidak hanya itu, Departemen Keuangan AS juga dapat mendikte ketentuan soal perdagangan wilayah.

Dengan begitu, gaji pegawai negeri, pajak, dan pembayaran lain yang wajib dibayarkan kepada otoritas publik harus menggunakan dolar AS.

Sedangkan untuk kontrak swasta pelaksanaannya bisa menggunakan mata uang lain. Sungguh begitu tergantung dengan negara lain.

Pemakaian Rupiah

Lantas bagaimana dengan pemaikaian mata uang Rupiah di Timor Leste?

Sudah pasti Rupiah akan dipakai, karena Timor Leste berbatasan langsung dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Indonesia.

Ada beberapa wilayah yang masih menggunakan Rupiah Indonesia sebagai alat pembayaran selain dollar Amerika.

Hanya saja Rupiah bisa digunakan untuk bertransaksi sementara dengan biaya transaksi yang belum ditentukan nilainya.

Masih dikutip dari Ajaib.co.id, sistem mata uang dollar menjadikan negara tersebut punya muatan kelas yang berbeda.

Dollar AS bersama dengan dolar Australia dan Escudo, sudah jadi mata uang Timor Leste di kalangan ekonomi elit yang mengelilingi operasi UNTAET dan lembaga-lembaga bantuan lainnya.

Mirisnya, kebanyakan warga miskin yang tinggal di wilayah hancur dan terpinggirkan masih menggunakan Rupiah atau menggunakan sistem barter.

Contohnya, Hotel terapung Olympia di Pelabuhan Dili yang dipakai oleh para personal PBB.

Sedangkan hotel-hotel lainnya hanya mau menerima dollar AS, dan beberapa restoran bisa menggunakan mata uang dolar Australia untuk pembayaran.

Bahkan menurut Fernando Araujo, sekretaris jenderal Renetil dari sebuah organisasi pemuda yang berafiliasi dengan Dewan Perlawanan Nasional Timor Leste (CNRT) mengatakan bahwa orang miskin masih memegang Rupiah.

Sedangkan orang-orang kaya dari PBB dan pekerja lembaga bantuan asing menggunakan Escudo, dolar AS atau dolar Australia sebagai mata uang Timor Leste.

Meski mata uang Timor Leste menggunakan dollar Amerika, sampai sekarang situasi ekonomi di negara tersebut tidak terlalu bagus.

Dampak dari mengadopsi dollar AS sebagai mata uang yang berlaku membuat daya beli masyarakatnya merosot drastis.

Hal ini dikarenakan banyak warganya yang tidak mampu berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Dengan kondisi seperti itu, Timor Leste sampai harus bergantung pada bantuan internasional.

Melansir Ajaib.co.id, yang terbit 26 Mei 2021, harga sejumlah kebutuhan pokok di Timor Leste terbilang mahal dibandingkan Indoensia. 

Misalnya saja harga beras di negara yang saat ini dipimpin oleh Francisco Guterres mencapai USD 1,58 atau sekitar Rp22 ribuan per kilogramnya.

Sedangkan di Indonesia harga beras per kilogram harga bervariasi mulai Rp8 ribuan, Rp12 ribuan dan tergantung kualitas.

Harga daging ayam dan telur di sana pun sangat mahal. Daging ayam dijual seharga USD 5,50 atau setara Rp77 ribuan dan telur ayam per kilogramnya dijual dengan harga USD 2,5 atau sekitar Rp35 ribuan.

Lantas bagaimana dengan biaya makan di Timor Leste?

Ketika kamu mengunjungi negara ini, jangan berharap bisa menemukan makanan murah di sana.

Rata-rata harga sekali makan di restoran yang ada di sana sekitar USD 3 atau setara Rp42 ribuan.

Bahkan harga air mineral berukuran 330 ml dihargai USD 0,67 atau Rp9.400,- di Indonesia saja harga air mineral paling mahal sekitar Rp5.000 dengan ukuran yang sama.

Mata uang Timor Leste yang mengadopsi dolar AS mungkin memberi keuntungan tersendiri bagi negara tersebut.

Sayangnya, kenyataan yang terjadi adalah kondisi perekonomian mereka masih jauh dari kata kokoh.

Meski menggunakan dolar sebagai mata uangnya, Timor Leste belum bisa memaksimalkan potensi dari penggunaan dolar tersebut. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved