Penanganan Covid
Vaksinasi Covid-19 Sulsel Masih Rendah, Baru Capai 20 Persen
Capaian vaksinasi tahap I Provinsi Sulawesi Selatan masih diangka 20,68 persen. Target vaksinasi Sulsel 7.058.141 penerima.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Capaian vaksinasi tahap I Provinsi Sulawesi Selatan masih diangka 20,68 persen.
Angka tersebut berdasarkan data situasi dan perkembangan pengendalian dan penanganan covid-19 Sulsel pada hari ke 507, Minggu (8/8/202) kemarin.
Dari data tersebut dituliskan bahwa target vaksinasi Sulsel sebanyak 7.058.141 penerima.
Menyasar SDM Kesehatan 58.858, petugas publik 694.447, lansia 753.303, masyarakat umum/rentan 5.571.997, dan remaja 978.890.
Realisasi vaksin tahap 1 sebanyak 1.459.380 atau 20,68 persen atau telah disuntikkan kepada SDM kesehatan 59.298, petugas publik sebanyak 966.957, lansia 88,488, masyarakat umum/rentan 290.990, dan remaja 53.647.
Sementara, realisasi vaksin tahap 2 sebanyak 740.503 atau 10,49 persen atau telah disuntikkan kepada SDM kesehatan 53.504, petugas publik sebanyak 500.558, lansia 50.010, masyarakat umum/rentan 127.617, dan remaja 8.814.
Jika dipetakan berdasarkan wilayahnya, realisasi vaksin terbesar dilalukan di Makassar dengan persentase 40,62 persen (tahap 1), dan 20,90 persen (tahap 2).
Disusul oleh Kota Parepare dengan persentase 31,56 (tahap 1) dan 18,72 persen (tahap 2).
Kabupaten kota lainnya masih diangka 20 persen ke bawah.
Realisasi vaksinasi terendah ada di kabupaten Jeneponto dengan 9,03 persen (tahap 1) dan 3,53 persen (tahap 2).
Disusul Kabupaten Gowa 11,09 persen (tahap 1) dan 4,71 persen (tahap 2).
Plt Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Muhammadong mengatakan, stok vaksin di gudang Dinas Kesehatan Sulsel sudah kosong.
Vaksin tersebut sudah didistribusi ke kabupaten kota berdasarkan tingkat penyebarannya.
"Sudah tidak ada stok, terakhir vaksin datang pada minggu pertama Agustus," ucap Muhammadong kepada tribun-timur.com lewat telepon, Senin (9/8/2021) malam.
Rencananya, kiriman vaksin dari pemerintah pusat akan datang pekan ini untuk menyuplai vaksinasi di kabupaten kota.
Muhammadong mengaku, realisasi vaksin Sulsel masih sangat rendah, stok vaksin di daerah acapkali kosong.
Hingga 31 Juli, total keseluruhan vaksin yang telah tiba di Sulsel sebanyak 340.524 vial dan yang digunakan sebanyak 325.440 vial.
"Itu belum terhitung vaksin yang baru datang awal Agustus ini. Sebanyak 21.480 vial yang akan didistribusikan ke kabupaten/kota, juga TNI dan Polri," tutupnya.
PPKM Diperpanjang Lagi
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) Level 4, 3, dan 2 dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 di Tanah Air kembali diperpanjang pemerintah.
Perpanjangan PPKM berlaku selama 7 hari atau sepekan, Selasa (10/8/2021) hingga Senin (16/8/2021), untuk di Jawa dan Bali.
Sementara di luar Jawa dan Bali berlaku selama 2 pekan, Selasa (10/8/2021) hingga Senin (23/8/2021).
Keputusan tersebut diumumkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Pulau Jawa dan Bali, Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Koordinator Perkonomian, Airlangga Hartarto pada Senin (9/8/2021).
"Atas arahan Presiden Republik Indonesia maka PPKM Level 4 hingga, 3 dan 2 di Jawa Bali akan diperpanjang hingga 16 Agustus 2021," kata Luhut.
Indonesia telah menerapkan PPKM Level 4 sejak 21 Juli 2021.
Awalnya, PPKM Level 4 diterapkan selama 21-25 Juli.
Kebijakan ini kemudian diperpanjang pada 26 Juli-2 Agustus, dan kembali dilanjutkan pada 2-9 Agustus 2021.
Selama periode 2-9 Agustus, ada 94 kabupaten/kota di Jawa-Bali yang menerapkan PPKM Level 4.
Sisanya menerapkan PPKM Level 2-3.
Kemudian, di 25 kabupaten/kota di luar Jawa-Bali diterapkan kebijakan PPKM Level 4.
Sisanya diterapkan PPKM Level 1-3.
Sementara, di luar Jawa dan Bali, perpanjangan PPKM akan lebih lama.
Hal ini disampaikan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.
"Sesuai arahan bapak presiden, khusus di luar Jawa-Bali akan diberlakukan perpanjangan dua minggu 10 sampai 23 Agustus," kata Airlangga, Senin malam ini.
Airlangga mengatakan, perpanjangan PPKM berbasis level di luar Jawa dan Bali diperpanjang hingga dua minggu karena memerlukan penanganan yang berbeda dengan wilayah di Jawa dan Bali.
Kata dia, "Di luar Jawa ini karen nature kepulauan maka diperpanjang dua minggu."
Adapun PPKM Level 4 merupakan perpanjangan dari PPKM Darurat yang berlaku 3-20 Juli 2021 lalu.
PPKM Darurat ini merupakan imbas saat Indonesia mengalami lonjakan tinggi kasus Covid-19.
Saat itu, ledakan kasus tidak diiringi dengan perbaikan fasilitas kesehatan atau rumah sakit, akibatnya angka kematian akibat Covid-19 juga tinggi.
Salah satu faktor yang membuat kasus Covid-19 melonjak adalah semakin meluasnya penularan varian baru virus corona, terutama varian Delta.
Adapun, hingga saat ini penularan Covid-19 di Indonesia masih terbilang tinggi.
Hingga 9 Agustus 2021, Indonesia mencatat 3.686.769 kasus Covid-19, terhitung sejak awal pandemi.
Jumlah ini setelah terdapat penambahan 20.709 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Sejak 3 Juli 2021, saat mulai diberlakukan PPKM Darurat, hingga saat tercatat ada penambahan 1.429.889 kasus Covid-19.
Angka kematian juga terlihat tinggi sejak ditetapkannya PPKM Darurat hingga sekarang.
Bahkan, dalam 25 hari terakhir jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dalam sehari bertambah lebih dari 1.000 orang.
Jika dihitung sejak dimulainya PPKM Darurat hingga sekarang, angka kematian akibat Covid-19 mencapai 48.544.
Hal ini memperlihatkan bahwa pengetatan PPKM belum efektif dalam menekan angka kematian Covid-19.(*)