Tribun Makassar
Syaharuddin Alrif: Selamat Jalan Ulama Kharismatik KH Nasruddin Razak
Ia pernah menjabat Ketua Pemuda Muhammadiyah Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2011-2015.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Wakil Ketua DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif ikut menyampaikan duka cita atas kepergian ulama Muhammadiyah KH Nasruddin Razak, Jumat (6/8/2021).
Sebagai kader Muhammadiyah, Syahar mengaku ikut kehilangan. Menurutnya, KH Nasruddin Razak adalah sosok ulama kharismatik Muhammadiyah Sulsel.
"Turut berduka cita sedalam-dalamnya. Beliau adalah tokoh yang baik, selamat jalan Kyai Kharismatik Sulsel," kata Syahar saat dihubungi Tribun Timur Jumat (6/8/2021).
Syahar merupakan politisi berlatar belakang aktivis Muhammadiyah.
Ia pernah menjabat Ketua Pemuda Muhammadiyah Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2011-2015.
Syahar juga pernah menjabat Sekretaris Jenderal Pemuda Muhammadiyah Indonesia.
"Saya sebagai kader Muhammadiyah merasa banyak mendapatkan ilmu dari beliau. Kita merasa kehilangan guru yang sangat baik," katanya.
Syahar mengatakan, sangat besar jasa-jasa KH Nasruddin Razak dalam Muhamamdiyah Sulsel dan seluruh masyarakat Sulsel.
Sebelumnya diberitakan, kabar duka datang dari Muhammadiyah Sulawesi Selatan.
Penasihat Pimpinan Wilayah Muhammmadiyah (PWM) Sulsel, K.H. Nasruddin Razak meninggal dunia, Jumat, 6 Agustus 2021 pukul 08.20 pagi.
K.H. Nasruddin Razak merupakan ulama kelahiran Rappang, 6 Maret 1938 ini.
Ia pernah menjabat Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan Periode 2000-2005.
Kepergian Kiai Nas meninggalkan duka mendalam bagi Muhammadiyah Sulsel.
Hingga usia senjanya, Kiai Nas masih aktif mengabdikan diri memberikan kuliah dan pengajian.
Seperti di Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar, Unismuh Makassar, bahkan di Universitas Hasanuddin.
Ulama kelahiran Rappang, 6 Maret 1938 itu dimakamkan di Desa Taeng Kabupaten Gowa belakang Mesjid Alauddin Taeng.
Nasruddin Razak lahir dari keluarga ulama. Kakeknya K.H. Ibrahim, seoarang alim ulama yang lama bermukim dan belajar di Mekkah.
Dari didikan kakeknya, lahir dua mantan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan.
Keduanya yakni K.H. Abdul Djabbar Ashiry dan K.H. Muhammad Sanusi Maggu.
Pada kakek K.H. Ibrahim itulah Nasruddin kecil mulai mengaji, belajar dasar-dasar Islam dan bahasa Arab.
Karena kharisma K.H. Ibrahimlah sehingga Persyarikatan Muhammadiyah dan Madrasah Muhammadiyah dapat berkembang di Sidrap.
Kiai Nas adalah sahabat Nurcholish Majid atau akrab disapa Cak Nur (Mantan Ketua Umum PB HMI).(*)