Tribun Makassar
PPKM Level 4 Gagal Tekan Covid-19 di Makassar dan Toraja, Begini Penjelasan Pakar Epidemiolog Sulsel
Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 sudah berjalan 11 hari di Toraja dan Makasar.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 sudah berjalan 11 hari di Toraja dan Makasar.
Hingga kini efektivitasnya belum terlihat. Apakah berhasil menekan angka penyebaran virus covid-19 atau justru sebaliknya.
Berdasarkan data periode Juli hingga Agustus, Covid-19 di Makassar sebelum PPKM Level 4 paling rendah diangka 70 kasus pada 5 Juli 2021.
Sementara angka tertinggi yakni 720 kasus pada 23 Juli 2021.
Dibandingkan dengan angka Covid-19 saat berlakunya PPKM Level 4, angka covid Makassar justru belum terkendali.
Kasus terendah terjadi pada 2 Agustus 2021 dengan jumlah 124 kasus.
Sementara penambahan positif terjadi pada 29 Juli 2021 dengan jumlah 653 kasus.
Padahal PPKM Level 4 yang diterapkan pemerintah tujuannya menekan laju covid-19.
Pakar Epidemiolog Sulsel, Ridwan Amiruddin mengatakan, intervensi dilakukan hari ini baru akan tampak dua pekan kedepan.
Sehingga jika Makassar dan Toraja menerapkan PPKM Level 4 mulai 26 Agustus, maka hasilnya baru akan terlihat pada dua pekan kedepan atau sekira tanggal 8 atau 9 Juli 2021.
"Kasus harian hari ini adalah dampak dua pekan lalu. Jadi efektivitas PPKM Level 4 baru bisa kita lihat pada beberapa hari kedepan lagi ," ucapnya kepada tribun-timur.com, Kamis (5/8/2021).
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) ini menilai, pemerintah kota dan kabupaten masih mempelajari terkait kebijakan PPKM Level 4.
"Kebijakan level 4 itu level tertinggi dalam level Covid-19, semua juga sepertinya masih mempelajari level empat apa yang harusnya dilakukan," ujarnya.
Ada 12 item kegiatan yang diatur dalam PPKM Level 4 ini, mulai dari pembatasan tempat makan atau restoran.
Kemudian pembatasan mobilisasi, penutupan pusat perbelanjaan hingga item lainnya.