Greysia Polii & Apriyani Rahayu
Pertanda Pensiun? ini Jawaban Greysia Polii Saat Ditagih Presiden IOC Tampil di Olimpiade Paris 2024
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu mendapat sambutan khusus dari Presien International Olympics Comitee (IOC), Thomas Bach
Sejak dipasangkan dengan Apriyani, prestasi mereka mulai meningkat antara lain; Juara Thailand Open 2017, Juara Prancis Open 2017, Juara Hong Kong Open 2017, Perunggu Asian Games 2018, Emas SEA Games 2019, Juara Spain Mater 2020, Juara Thailand Open 2021 dan Emas Olimpiade 2020 Tokyo.
Tiga Calon Pasangan Baru Apriyani Rahayu
Imelda berharap Greysia dapat bertahan sedikit lama lagi untuk menunggu pasangan yang tepat bagi Apriyani.
Lalu, siapakah pebulutangkis yang berpotensi menggantikan posisi Greysia?
PB Jaya Raya menyiapkan tiga pebulutangkis yang diklaim dapat cocok dengan Apriyani Rahayu.
Para pebulutangkis itu adalah Fadia Silva Ramadhanti dan Ribka Sugiarto yang saling berpasangan.
Kemudian, Yulfira Barkah yang saat ini berpasangan dengan Febby Valencia Dwijayanti
"Saya melihat ada satu pasangan dari Djarum yang bagus. Ribka dan Fadia, mereka punya serangan dan kecepatan yang bagus," kata Imelda.
"Cuma, karena pandemi, mereka jadi tidak sempat bertanding. Itulah yang perlu dipupuk dan mereka perlu berlatih lebih baik lagi," tuturnya.
"Saya lihat lagi juga ada yang berasal dari klub Mutiara, namanya Yulfira," katanya.
"Saya berharap dia tidak terlambat (naik ke atas). Sayang kalau terlambat, karena di tingkat junior sudah bagus," tuturnya.
Mantan pelatih Pelatnas PBSI dan Pelatih PB Jaya Raya, Bambang Supriyanto mengiyakan tiga nama pontensial sebagai rekan baru Apriyani tersebut.
"Seperti yang disampaikan Ibu Imelda, ketiga atlet tadi memang menjadi alternatif, Ribka dan Fadia, juga Yulfira," ujar Bambang.
DIketahui, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu sendiri merupakan atlet jebolan PB Jaya Raya.
Mereka adalah wakil Indonesia keempat yang sukses meraih medali emas di Olimpiade.
Sebelumnya, pebulu tangkis dari PB Jaya Raya yang menyabet emas di Olimpiade ialah Susy Susanti (Barcelona 1992), Tony Gunawan/Candra Wijaya (Sydney 2000), dan Hendra Setiawan/Markis Kido (Beijing 2008). (*)