Timor Leste
Timor Leste Tak Kunjung Diterima Gabung ASEAN, Ditolak Singapura, Kamboja, Kini Myanmar, Ini Alasan
11 tahun mengemis tanpa pasti, Timor Leste kini rela jadi musuh dunia jika ingin tetap jadi anggota ASEAN. Myanmar jadi negara terakhir menolak
TRIBUN-TIMUR.COM - Pada tahun 2021 ini, genap 11 tahun Timor Leste mengajukan diri sebagai calon anggota ASEAN atau Association of Southeast Asian Nations.
Hanya saja, hingga saat ini ASEAN atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara tak kunjung mengizinkan Timor Leste untuk menjadi anggota ASEAN.
Adapun alasan penyebab penolakan Timor Leste tak masuk anggota ASEAN, ada saja faktor negara ini belum jadi anggota ke-11.
Dilansir dari thediplomat.com pada Senin (2/8/2021), awalnya Kamboja mendukung jika Timor Leste pada tahun 2018 silam.
Namun tak kunjung keanggotaan diakui pada 2018, meski Kamboja yang awalnya menolak kemudian mendukung.
Kini, hampir 3 tahun berlalu setelah persetujuan Kamboja, negara Myanmar malah menolak keanggotaan Timor Leste.
Ini semua karena Dili memihak Phnom Penh (Kamboja) dalam abstain dari pemungutan suara pada resolusi yang tidak mengikat di Majelis Umum PBB yang mengutuk junta militer Myanmar.
Abstain dari pemungutan suara, yang juga menyerukan pembatasan penjualan senjata ke junta, secara luas ditafsirkan sebagai aksi jual-beli untuk negara kecil dengan masa lalu yang penuh kekerasan.
Padahal Timor Leste sangat membutuhkan dukungan Myanmar jika ingin menjadi anggota ke-11 dari ASEAN.
Mantan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta sendiri meminta maaf.
Dia menggambarkan keputusan itu sebagai "suara memalukan" dan mengatakan "sangat kecewa" dengan negaranya.
Apalagi setelah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan bahkan Vietnam mendukung PBB untuk resolusi Myanmar.
Peraih Nobel Perdamaian 1996 iyu menuliskannya seperti ini:
“Abstain pada kudeta militer yang kejam, abstain pada pembunuhan lebih dari 800 warga sipil, pada penahanan para pemimpin nasional terpilih,
"pada pembunuhan yang ditargetkan terhadap pemuda, artis, penulis, penyanyi , penari.”