Tribun Kampus
46 Dosen dan 120 Mahasiswa Unismuh Lolos Program Kampus Mengajar Batch II
Program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 46 dosen dan 120 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar Lolos dalam Program Kampus Mengajar Batch II tahun 2021.
Ketua Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional (LP2AI) Universitas Muhammadiyah, Nasrun mengatakan Kampus Mengajar adalah bagian dari program Kampus Merdeka.
Program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.
"Kegiatan ini merupakan Program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek)," ucap Nasrun lewat rilis yang diterima tribun-timur.com, Sabtu (31/7/2021) siang.
Mahasiswa akan ditempatkan di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama untuk membantu peningkatan literasi dan numerasi di sekolah tersebut.
Mahasiswa yang lulus program ini akan mendapat bantuan biaya hidup dan bantuan akomodasi.
Potongan Uang Kuliah Tunggal (UKT), dan konversi SKS untuk memenuhi syarat penyelesaian gelar sarjana sekitar 20 SKS.
Mahasiswa yang mengikuti program ini merupakan mahasiswa aktif semester 5, aktif berorganisasi serta berprestasi (minimal ber-IPK 3,00).
Nasrun merincikan, 120 orang mahasiswa Unismuh yang lolos tersebut berasal dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Matematika, Teknologi Pendidikan.
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendididikan Bahasa Inggris, Pendidikan Fisika, Pendidikan Biologi, Pendidikan Bahasa Arab, dan Pendidkan Agama Islam.
“Ada pula yang non-kependidikan. Misalnya, ada dari Manajemen, Administrasi Negara, Ilmu Pemerintahan, Ilmu Komunikasi, dan Hukum Ekonomi Syariah," paparnya.
Para mahasiswa akan membantu mengatur manajemen sekolah, terutama sekolah-sekolah dasar atau menengah pertama, dalam hal memperbaiki kualitas yang belum memadai.
“Kampus Mengajar bukan sekadar diartikan mahasiswa akan mengajar, tapi lebih ditekankan sebagai fasilitator dan juga mendampingi guru. Terlebih di kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang, guru dituntut membuat pembelajaran yang menarik,” jelasnya.
Namun mahasiswa tidak akan bergerak sendiri di lapangan, mereka akan dibantu oleh dosen pembimbing.
“Dosen akan mendampingi mahasiswa bimbingan untuk bertemu dengan Dinas dan sekolah, serta melakukan sesi pendampingan mahasiswa selama program berlangsung. Selain itu, dosen juga akan berkomunikasi dengan guru pamong,” lanjutnya.
Dikatakan, dosen pembimbing akan memberikan penilaian akhir kepada mahasiswa bimbingan, serta memberikan rekomendasi untuk pengembangan diri mahasiswa bimbingan.
“Dosen dan mahasiswa yang lolos, akan segera di-SK-kan oleh Pak Rektor. Selanjutnya, akan disampaikan ke Prodi masing-masing,” tutup Ketua LP2AI Unismuh ini. (*)