PSM Makassar
TERPOPULER: Ternyata Ini Tujuan Pertemuan Bos PSM Makassar dengan Raffi Ahmad Bos Rans Cilegon FC
Ternyata ini maksud atau tujuan pertemuan Bos PSM Makassar Munafri Arifuddin dan Bos RANS Cilegon FC Raffi Ahmad
Laporan reporter tribun-timur.com Rudi Salam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dua pemilik klub sepakbola di Tanah Air.
Bos RANS Cilegon FC dan Bos PSM Makassar Raffi Ahmad dan Appi Arifuddin saling mengunggah foto pertemuan keduanya di media sosial.
Pertemuan terjadi saat jadwal sepakbola nasional masih menunggu kepastian jadwal.
Baik PSM Makassar dan Rans Cilegon FC sudah mengontrak pemain untuk mengarungi kompetisi resmi.
Kira-kira apa yang dibahas?
CEO PSM Makassar Munfari Arifuddin temui CEO RANS Cilegon FC Raffi Ahmad.
Hal tersebut diketahui dari video unggahan Appi, sapaan akrab Munafri Arifuddin di Intstagram, @appi_mika, Kamis (29/7/2021).
“Terima kasih undangannya bro @raffiahmad1717 yang punya rans,” tulis Appi dalam keterangan unggahan tersebut.
Dalam video tersebut, Appi menyebut bahwa dirinya sedang bertamu ke rumah pemilik Rans Cilegon FC.
“Ini kita sedang bertamu ke rumahnya yang punya rans,” kata Raffi.
Raffi dalam video tersebut menitipkan salam kepada teman-teman di PSM Makassar.
“Aga kareba Makassar. Terima kasih, salam buat teman-teman di PSM,” kata Raffi.
Suami dari Nagita ini juga menggunggah video di snapgramnya saat bertemu dengan Appi di Instagramnya, @raffiahmad1717.
Dalam snapgram tersebut, Raffi menyebut Appi sebagai tamu yang istimewa.
“Aku kedatangan tamu istimewa nih. Salam buat teman-teman di Makassar. Semangat terus,” kata Raffi.
Ia menyebut, pertemuaannya dengan Appi hanya sekedar silatuhrahmi.
Tak lupa, dalam kesempatan itu, Raffi berharap kompetisi dapat segera bergulir.
“Semoga liga cepat bergulir. Kita janji prokes, kita ikuti pemerintah, makanya doain yah gaes, semua taat prokes biar liga mulai. Mantap,” harap Raffi.
Surat Terbuka Buat Jokowi
Kompetisi Liga 1 hingga sekarang ini belum kunjung diketahui jadwal pelaksanaannya.
Liga 1 yang sejatinya digelar 9 Juli lalu terpaksa diundur karena kondisi pandemi Covid-19 yang masih terjadi.
Beberapa pihak pun mulai meminta agar kompetisi tersebut segera bergulir, karena merupakan suatu sumber penghidupan.
Salah satunya seperti yang dilakukan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) menyampaikan harapannya terkait sepakbola di Indonesia.
Kegelisahan itu tertuang dalam surat terbuka yang dikirim APPI kepada Presiden Joko Widodo, Kamis (29/7/2021).
Dalam surat tersebut, APPI menyampaikan kegelisahannya di mana selama 16 bulan kompetisi tidak jalan.
Padahal menurutnya, sepakbola merupakan sumber penghidupan, bukan hanya sekedar hobi yang dibayar.
“Sepakbola di negara ini merupakan olahraga dengan fanatisme yang tinggi, hiburan bagi masyarakat, dan kadang kala menjadi pemersatu bangsa saat sebagian dari kami sedang menggunakan lambang garuda di dada,” tulisnya dalam surat tersebut.
Di surat tersebut dijelaskan bahwa pemain pastikan akan taat terhadap protokol kesehatan jika kompetisi berjalan.
Apalgi, mayoritas dari pemain sudah menjalani vaksinasi dalam rangka memutus rantai Covid-19.
“Jika memang protokol kesehatan yang ada belum dianggap cukup untuk dijalankan, kami juga siap diarahkan dengan protokol kesehatan sebagaimana mestinya,” tulisnya.
APPI pun berharap kompetisi sepakbola di tanah air dapat segera berjalan.
Berikut ini isi surat terbuka APPI untuk presiden:
Yang Terhormat, Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. H.Joko Widodo.
Kami disini berdoa agar Bapak dalam kondisi sehat walafiat serta selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Bapak Presiden yang kami hormati, izinkan kami, para pesepakbola profesional Indonesia menyampaikan kegelisahan kami selama 16 bulan ini karena tidak adanya kompetisi sepakbola, sebuah penghidupan bagi kami karena bermain sepakbola bukan hanya sekedar hobi yang dibayar, namun merupakan sebuah profesi yang memberikan kehidupan.
Bapak Presiden yang kami hormati, sepakbola di negara ini merupakan olahraga dengan fanatisme yang tinggi, hiburan bagi masyarakat, dan kadang kala menjadi pemersatu bangsa saat sebagian dari kami sedang menggunakan lambang garuda di dada.
Bapak Presiden yang kami hormati, mungkin Bapak mendengar dan melihat tagar #KamiSiapMain dan #PesepakbolaBersatu di media sosial beberapa hari kemarin, tagar tersebut inisiasi kami, sebagai bentuk suara kami yang memang apa adanya.
Dulu tagar #PesepakbolaBersatu kami buat di tahun 2012 sebagai gerakan solidaritas akan permasalahan tunggakan gaji yang dialami hampir di seluruh pesepakbola Indonesia.
Kini tagar tersebut kami gunakan kembali sebagai gerakan bersama untuk menyatakan kami pesepakbola Indonesia siap untuk bermain sepakbola lagi.
Bapak Presiden yang kami hormati, profesi pesepakbola dianggap sebagai profesi dengan penghasilan besar, penuh kemewahan dan ketenaran.
Karena itulah kami dianggap kalangan mampu yang jauh dari bantuan-bantuan yang pemerintah berikan.
Namun Bapak Presiden yang kami hormati, apa artinya jika 16 bulan ini tidak ada penghasilan terlebih teman-teman kami yang berada di Liga-2, pemotongan gaji dengan besaran fantastis, pemutusan kontrak sepihak, serta belum ada klub yang mau mengontrak kami karena status kompetisi yang masih belum jelas.
Bapak Presiden, pesepakbola, pesepakbola, yang cukup berbeda dengan lainnya, tidak jangka waktu karir yang panjang, banyak dari kami yang hanya memiliki panjang karir 10 tahun, syukur ada yang bisa sampai 15 tahun, maka memiliki 2 tahun kompetisi sangat tinggi bagi kami kami.
Bapak Presiden yang kami hormati, sesungguhnya adanya kompetisi selain memberikan kehidupan bagi kami juga dapat memberikan hiburan bagi masyarakat.
Apalagi sejalan dengan himbauan Pemerintah untuk tetap di rumah bagi masyarakat yang tidak memiliki kepentingan mendesak keluar rumah.
Bapak Presiden yang kami hormati, kini mayoritas dari kami sudah vaksin, kami juga akan taat dengan protokol kesehatan.
Jika memang protokol kesehatan yang ada belum dianggap cukup untuk dijalankan, kami juga siap diarahkan dengan protokol kesehatan sebagaimana mestinya, jika perlu ditempatkan satgas saat kompetisi berlangsung untuk menjaga protokol kesehatan agar berjalan dengan benar, kami siap untuk terlibat dalam penyusunan ataupun diskusi dalam pembuatan aturan kesehatan.
Bapak Presiden kami hormati, kami sangat ingin kompetisi berjalan kembali, namun tetap mengutamakan keselamatan, sehingga kami siap untuk menyukseskan agenda kampanye Pemerintah untuk menyelesaikan pandemi, karena kapasitas jejaring persona yang kami miliki, dapat dimanfaatkan untuk mendukung program Pemerintah ke seluruh pelosok tanah air.
Bapak Presiden yang kami rindukan aksinya menendang kick off pembukaan liga, kami juga menitipkan suara tidak hanya dari rekan-rekan seprofesi kami baik yang berada di Liga-1 maupun Liga-2, namun juga para tim pelatih kami, official tim kami, serta para wasit yang juga memiliki penghidupan dari kompetisi.
Demikian Surat Terbuka Kami untuk Bapak Presiden. Semoga Bapak Presiden membaca serta mendengarkan aspirasi kami. Terima kasih Bapak Presiden. Dari kami, Pesepakbola Indonesia.(*)