PON XX Papua
Tim Sepak Takraw PON Sulsel Tunda Uji Coba Karena PPKM
Tim sepak takraw putri Sulsel berencana menggelar beberapa uji coba sebelum berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim cabang olahraga (Cabor) sepak takraw putri Sulawesi Selatan (Sulsel) berencana menggelar beberapa uji coba sebelum berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Namun, uji coba pun terpaksa ditunda karena adanya kebijakan PPKM yang diberlakukan oleh pemerintah.
Padahal sebelumnya beberapa tim sepak takraw dari provinsi lain berencana datang ke Sulsel hanya untuk uji coba.
Di antaranya, tim sepak takraw Banten, Riau, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.
Hal ini disampaikan oleh pelatih tim sepak takraw putri, Ramli kepada tribun-timur.com, Rabu (28/7/2021).
"Namun, karena PPKM, maka terpaksa kita undur. Saya belum tahu akan jadi atau tidak. Kita juga sulit ke Jawa karena PPKM," katanya.
Disampaikan Ramli, beberapa waktu lalu tim sepak takraw putri telah menjalani uji coba.
Lawannya tim sepak takraw putri DKI Jakarta dan Papua. Hasil yang diraih pun cukup bagus.
"Dua pertandingan melawan DKI Jakarta dan Papua yang turun di dua nomor, hasilnya disapu bersih dengan kemenangan," terangnya.
Menurut Ramli, uji coba sangat penting bagi tim sepak takraw. Sebab akan meningkatkan mental dan teknik bermain atlet.
"Alhamdulillah saya melihat ada peningkatan mental dari uji coba dilakukan," tuturnya.
Meski tertunda melawan tim sepak takraw provinsi lain, Ramli telah menyiapkan opsi.
Uji coba akan dilakukan melawan tim Pra Porprov maupun tim lain yang dianggap kuat.
"Ketika berhadapan dengan orang lain, teknik yang digunakan akan berbeda dibandingkan ketika melawan teman sendiri. Bertanding di tempat lain, situasi juga berbeda," bebernya
Tim Cabor sepak sepak takraw Sulsel hanya ditargetkan satu medali emas baik itu putra atau pun putri.
Namun, Ramli tetap optimis baik putra dan putri bisa meraih emas dalam PON XX Papua mendatang.
Meski lawan yang dihadapi cukup berat, seperti Jawa Timur, Riau dan Papua.
"Kalau bisa emas diraih putra dan putri, kenapa tidak. Ini harapan kami," ucapnya.