Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Masih Ingat Bruce Djite? Bukti Pemain Pilihan Robert Alberts Tak Selamanya Tocker, Nasibnya Kini

suporter PSM Makassar barangkali sudah lupa Bruce Djite, Bukti Pemain Pilihan Robert Alberts Tak Selamanya Tocker, Nasibnya Kini

Editor: Mansur AM
tribun timur/ocha alim
Striker asing Bruce Djite ketika memperkuat PSM dalam laga kontra Mitra Kukar di Stadion Mattoanging Andi Mattalatta, Makassar, Mei 2018 lalu 

TRIBUN-TIMUR.COM - Masih ingat mantan dengan striker PSM Makassar satu ini; Bruce Djite?

Kenangan fans fanatik PSM Makassar dengan Bruce Djite tidak menyenangkan.

Padahal ia direkrut karena memiliki reputasi sebagai pencetak gol handal di musim 2018.

Saat itu, Bruce Djite jadi salah satu pemain rekomendasi Pelatih Juku Eja Robert Rene Alberts.

Ini salah satu pemain pilihan Robert Rene Alberts yang melempeng karena tidak pernah mencetak gol akibat cedera.

Ya, cedera membuat mantan pemain Adelaide United Australia ini tak bisa membahagiakan fans dan mengecewakan Robert Rene Alberts.

Cuma setengah musim di Stadion Mattoanging sebelum kontraknya diputus.

Jumpa Pers Pertama

Striker asing baru PSM asal Australia, Bruce Jose Djite merasa senang bisa bergabung dengan tim PSM.

Pertimbangannya bergabung dengan tim berjuluk Laskar Phinisi ini karena merasa yakin setelah bertemu dengan CEO PSM, Munafri Arifuddin dan Pelatih Robert Rene Alberts.

"Saya berbicara dengan coach Robert, dan dia bisa meyakinkan saya untuk kesini, Kemudian saya saya rasa klub-klub lain tidak ada yang menginginkan saya seperti PSM menginginkan saya,"ujarnya saat jumpa pers pertama di Makassar seperti dilansir arsip tribun-timur.com 3 Januari 2018 lalu.

Kendati baru pertama kali bermain di Indonesia, dan belum mengenal betul gaya permainan sepakbola di kompetisi Indonesia, tapi tak takut untuk mengenal dan beradaptasi.

Dan yakin bakal memberi kontribusi besar bagi tim tertua di Indonesia ini.

"Saya sudah cukup banyak bermain di liga-liga yang sepakbolanya maju seperti di Liga Tiongkok dan Korea Selatan, sehingga saaya percaya dengan diri saya untuk bersaing di liga ini,"katanya lagi.

Bruce Jose Djite lahir di Arlington County, Virginia, Amerika Serikat, 25 Maret 1987.

Ia adalah pemain asing dengan kuota AFC dan bermain untuk PSM Makassar di Liga 1 dan berposisi sebagai striker.

Djite dikenal karena kecepatan, kekuatan, dan postur yang menunjang bola atas.

Djite memulai debut bersama tim nasional Australia pada tahun 2008 dan bermain ketika Kualifikasi Piala Dunia 2010 juga berpartisipasi dalam Kualifikasi Piala Asia AFC 2011.

Djite meraih penghargaan sebagai pemain muda terbaik tahun 2008 ketika mencetak 10 gol dalam 22 pertandingan.

Ketika membela Gold Coast United ia menjadi top skor sepanjang masa tertinggi kedua, dan di Adelaide United menjadi top skor tertinggi sepanjang masa.

Pernah membela klub liga atas di Turki, Djite juga pernah membela klub di Korea dan Cina.

Pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts mendatangkan Bruce Djite dengan harapan membawa Laskar Pinisi juara. Mengingat musim 2017 sebelumnya, PSM hanya tertinggal tiga poin dari juara Bhayangkara FC.

Robert Alberts mendatangkan Djite saat masa jendela transfer awal musim Liga 1 2018 dari klub Korea Selatan, Suwon FC, dengan gratis.

Namun ia cuma PHP. Harapan Robert Alberts dan fans fanatik PSM Makassar tak terealisasi.

Nasib sial menerpa pemilik sembilan penampilan untuk Timnas Australia ini setelah mengalami cedera betis dan infeksi di kepalanya akibat benturan di sesi latihan pra musim.

Cedera betisnya pun seringkali kambuh sehingga akhirnya didepak pada jendela transfer paruh musim Liga 1 2018 dengan torehan satu assist saja dari sembilan laga.

Pensiun Usia 33 Tahun

Mantan pemain PSM Makassar, Bruce Djite resmi gantung sepatu diusianya yang menginjak 33 tahun.

Pemain berkebangsaan Australia dilepas PSM Makassar putaran kedua Liga 1 2018 akibat dibekap cedera itu pensiun sejak Senin (22/4/2019).

Hal itu diketahui dari pemberitaan media asing, Fox Sport Australia yang menulis jika Bruce dipastikan pensiun.

Menurut Bruce Jose Djite nama lengkapnya, dia memilih gantung sepatu lantaran usia tak lagi mendukung dan kesempatan bagi dirinya bermain sepakbola sudah sangat menipis.

"Saya memilih untuk melakukan pekerjaan lain dan saatnya bagi saya. Ketika anda sudah tidak mempunyai prioritas, dan ada hal lain yang lebih menarij dibandinkan berlari-lari, anda akan tahu saatnya berhenti," ungkap Bruce dilansir dari Fox Sport Australia, Rabu (24/4/2019).

Bruce menambahkan, dirinya kini mendapat kesempatan lebih dalam melakukan sebuah pekerjaan di luar lapangan hijau.

Namun sejatinya, mantan bomber Siwon FC (2016-2017) hingga Adelaide United (2006-2008 dan 2011-2016) ini masih sangat mencintai sepakbola yang membesarkan namanya selama belasan tahun.

"Tapi saya tidak lagi melakukannya di atas lapangan. Saya mendapat kesempatan yang membuat saya tertarik dibandingkan harus berlatih setiap hari," jelas Bruce.

Bruce kemudian mengucapkan terimakasih kepada keluarganya yang memberi banyak motifasi dalam karir sepakbolanya.

Tak lupa, ia juga memberikan terimakasih terhadap orang-orang yang telah mendukung karir sepakbolanya seperti pendukung, pelatih, rekan satu tim, media dan seluruh industri sepakbola.

"Dan anda (pesepakbola aktif) harus terus menjaga motivasi untuk selalu berada dalam kondisi terbaik. Latihan setiap hari untuk meningkatkan kemampuan dan anda harus terikat dengan kehidupan seperti itu," papar Bruce.

Kini, Bruce Djite kembali ke Adelaide United sebagai salah satu petinggi klub.

Statistik Bruce Djite Striker PSM Makassar 2018

Kalian masih ingat Bruce Djite striker PSM Makassar, ini statistik selama kariernya
Kalian masih ingat Bruce Djite striker PSM Makassar, ini statistik selama kariernya (transfermarkt.co.id)

(tribun-timur.com)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved