Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Timor Leste

Ladang Minyak Timor Leste Diprediksi Habis 2020 dan Bangkrut, Tapi Selamat karena Ladang Bayu-Undan

Bak cuan penuh berkah di balik musibah, rakyat Timor Leste kini bisa sedikit bernapas, ladang minyak yang diprediksi mati kini dapat investor baru

Editor: Arif Fuddin Usman
grid.id via intisari-oline.com
Kilang minyak Bayu-Undan milik Timor Leste yang sebenarnya hanya tinggal ampas saja tapi masih bisa penuhi produksi dalam negeri dan Australia 

Produksi itu juga meningkatkan kapasitas sumur lepas pantai untuk suplai gas ke kilang LNG Darwin.

Rig jack-up Noble Tom Prosser kini sudah mulai mengebor sumur kedua dari tiga sumur, dengan program diharapkan selesai awal tahun depan bagi Timor Leste.

Produksi dari Bayu-Undan awalnya diharapkan berhenti tahun 2022 tanpa investasi baru.

Namun investasi pengeboran infill oleh Santos yang menjadi operator di lapangan pada Mei 2020, setelah membeli ConocoPhillips,

memberi sinyal jika masih ada ruang untuk memperpanjang masa hidup aset cuan tersebut.

Analisis dari Wood Mackenzie memperkirakan tiga sumur seharusnya menambah produksi selama 3 tahun.

Hal ini akan memastikan pasokan gas mengalir ke kilang LNG Darwin sampai 2024/2025.

Proyek Barossa yang dipimpin Santos, yang menerima persetujuan investasi awal tahun 2021 ini.

Proyek ini diharapkan mulai pada 2025/2026 dan membantu menyokong fasilitas ekspor LNG Darwin ketika Bayu-Undan akhirnya berhenti berproduksi.

"Kami telah melihat hasil dari kilang minyak lebih baik dari yang diharapkan dengan hasil dari sumur pertama,

"dengan hasil sukses memenuhi target primer dan sekunder di sumur dan produksi gas yang jauh lebih tinggi daripada yang diharapkan," ujar CEO Santos Kevin Gallagher.

ANPM, badan energi Timor Leste, mengatakan melalui Presidennya, Fiorentino Soares Ferreira, bahwa "dari kerangkanya, program Fase 3C telah terlihat sebagai kesempatan memaksimalkan pemulihan utuh di lapangan Bayu-Undan.

"Ini adalah hasil dari keputusan terukur dari sisi pembuat kebijakan mempertimbangkan kami sedang bekerja di bawah rezim Kesepakatan Berbagi Produksi yang mana biaya skema pemulihan menjadi elemen penting dalam penilaian kami.

"Hasil sukses dari sumur 3C pertama sudah membuktikan kepada kami jika keputusan menyetujuinya sudah benar.

"Kami sekarang bisa memberikan harapan tambahan bagi Timor Leste dengan peningkatan produksi dan pemanjangan masa hidup Bayu-Undan, dan kami menanti suksesnya hasil pengeboran dua sumur 3C lainnya," tambahnya.

Sumber: Grid.ID
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved