Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Timor Leste

Ladang Minyak Timor Leste Diprediksi Habis 2020 dan Bangkrut, Tapi Selamat karena Ladang Bayu-Undan

Bak cuan penuh berkah di balik musibah, rakyat Timor Leste kini bisa sedikit bernapas, ladang minyak yang diprediksi mati kini dapat investor baru

Editor: Arif Fuddin Usman
grid.id via intisari-oline.com
Kilang minyak Bayu-Undan milik Timor Leste yang sebenarnya hanya tinggal ampas saja tapi masih bisa penuhi produksi dalam negeri dan Australia 

TRIBUN-TIMUR.COM - Timor Leste awalnya diprediksi bangkrut tahun 2020 gara-gara ladang minyak habis dikuras.

Tapi belakangan selamat setelah Ladang Bayu-Undan mendapatkan kucuran dana segar dan diekspolitasi lagi.

Eksploitasi minyak lepas pantai Timor Leste oleh Australia kembali dilakukan atas kesepakatan kedua belah pihak.

Salah satunya adalah pengeboran minyak di lapangan Bayu-Undan oleh perusahaan migas Australia, Santos.

Pengeboran disepakati dalam kerjasama senilai USD 235 juta Januari lalu.

Santos diberi izin mengebor tiga sumur produksi dan mengembangkan cadangan gas alam dan cairan tambahan.

Serta izin memperpanjang umur lapangan dan produksi dari fasilitas lepas pantai dan kilang gas alam cair (LNG) Darwin.

Penelusuran Intisari Online Juni lalu, Santos telah memulai program pengeboran infil tahap 3C di lapangan Bayu-Undan.

Laporan dari oedigital.com, sumur-sumur dan ladang minyak tersebut akan dibor menggunakan rig jack-up Noble Corporation Noble Tom Prosser, serta produksi pertama diharapkan selesai pada 3Q 2021.

“Program pengeboran infill akan menambah lebih dari 20 juta barel cadangan dan produksi setara minyak dengan biaya pasokan rendah dan yang terpenting memperpanjang umur Bayu-Undan serta pekerjaan dan investasi yang bergantung padanya,” kata Managing Director dan Chief Santos Pejabat Eksekutif Kevin Gallagher.

“Dengan lebih dari 400 orang Timor yang saat ini bekerja di kegiatan Bayu-Undan, ini akan memberikan kontribusi ekonomi yang penting bagi Timor-Leste dan membuat tenaga kerja kami baik di Timor-Leste dan Darwin bekerja lebih lama.”

Ternyata, program yang awalnya diharapkan menjadi cuan seadanya itu justru lebih menguntungkan.

Mengutip energyvoice.com, Santos mengatakan pada 28/7/2021 bahwa produksi dari program pengeboran infil Fase 3C mereka telah dimulai dengan pengeboran pertama menghasilkan hasil lebih baik daripada yang diharapkan.

Pengeboran pertama mendapatkan hasil 178 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) gas dan 11.350 barel minyak per hari (bbl/d),

secara signifikan meningkatkan produksi minyak menjadi lebih dari 25 ribu bbl/d dari lapangan.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved