Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Donor Plasma Konvalesen

Cerita Para Pendonor Plasma Konvalesen, Bahagia Dengar Kabar yang Ditolong Bisa Sembuh

Setelah mendalami, Johan menemukan bahwa plasma konvalesen ternyata begitu membantu perjuangan pemulihan orang - orang yang terinfeksi.

Editor: Muh. Irham
Antara
Petugas medis memeriksa kantong berisi plasma konvalesen dari pasien sembuh COVID-19 di Unit Tranfusi Darah (UTD) Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, Selasa (18/8/2020). Pengambilan plasma konvalesen pasien sembuh COVID-19 yang menggunakan alat apheresis bertujuan untuk membantu penyembuhan pasien terkonfirmasi COVID-19 

"Besoknya, Minggu pagi, sudah dapat plasma. Lalu, plasma itu dibawa ke rumah sakit. Dapat dua kantong. Jam 09.00 pagi ditransfusi. Sorenya saya cek, kondisi bapak langsung membaik. Yang tadinya tiduran, langsung bisa duduk," ucap Sulis.

Menurutnya, kondisi sang Ayah berangsur membaik, setelah mendapat transfusi dua kantong donor plasma konvalesen. Yang tadinya sulit makan, bisa menerima asupan.

"Bapak langsung bisa makan sendiri. Tadinya tidak bisa. Bahkan, besoknya pada Senin malam diperbolehkan untuk pulang, karena kondisinha membaik. Akhirnya kita rawat di rumah," imbuhnya.

Berdasarkan pengalaman itu, Sulis meyakini melakukan donor plasma konvalesen merupakan hal yang positif. Dan dapat membantu sesama, terutama pasien Covid-19 agar dapat sehat kembali.

"Donor di Kompas Gramedia, bersama PMI dan Plasma Hero. Kita berdonor untuk membantu sesama. Donor plasma terbukti dapat menyelamatkan," kata Sulis.

Menurut Sulis, harus banyak lagi masyarakat terutama penyintas Covid-19 yang mau melakukan donor plasma konvalesen. Sehingga akan banyak pasien positif Covid-19 yang akan terselamatkan.

"Kalau plasma antibodi yang diambil, jelas yang mengenali virusnya. Ibarat perang, kita memiliki pasukan tambahan untuk melawan virus, ya plasma itu," ucapnya.

Memang, di tengah melonjaknya kasus Covid-19 permintaan Terapi Plasma Konvalesen (TPK) juga turut meningkat. Meski bukanlah hal baru dalam dunia kedokteran, metode ini semakin banyak dipakai dan diyakini menyelamatkan banyak orang.

Ahli Terapi Plasma Konvalesen (TPK) Dr dr Theresia Monica Rahardjo SpAn KIC MSi mengharapkan, pemerintah dapat serius mempermudah masyarakat yang membutuhkan terapi ini dengan membentuk Bank Plasma.

"Sebaiknya segera dibentuk Bank plasma.
Seharusnya digalakkan diedukasi untuk penyintas agar menjadi donor plasma," ujar dr Monica.

Ia menilai melalui terapi sederhana, spesifik, terjangkau serta memiliki sumber daya manusia yang banyak, TPK dapat menyelamatkan pasien Covid-19 sebelum menjadi fatal.

"Kalau kita lihat sekarang telah 2 juta penyintas. Kita umpamakan 50 persen yang bergejala sedang sampai berat dan kemudian setengahnya adalah laki-laki. Jadi ada sekitar 50 ribu orang mampu menyelamatkan orang lain," kata dia.

Selain itu, di Indonesia telah memiliki jaringan Palang Merah Indonesia (PMI) di seluruh Indonesi yang memiliki kemampuan mumpuni terkait TPK ini.

"Saya mengharapkan juga rumah sakit di seluruh Indonesia juga memiliki kompetensi dan sumber daya manusia untuk mengambil plasma ini," harapnya. (tribun network/denis destryawan)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved