PSM Makassar
Masih Ingat Steven Paulle? 2 Setengah Musim yang Hebat dengan PSM Makassar, Begini Kondisinya Kini?
Steven Paulle sejatinya bek tengah tangguh. Duetnya bersama Hamka Hamzah di 2017 dan Abdul Rahman di 2018, dianggap sebagai komposisi bek terbaik
TRIBUN-TIMUR.COM - Masih ingat dengan Steven Paulle? Seorang bek asing tangguh saat memperkuat PSM Makassar selama dua musim.
Bek asal Prancis, Steven Paulle menjadi satu dari beberapa pemain asing yang mungkin sulit dilupakan oleh suporter PSM.
Steven Paulle sejatinya bek tengah tangguh. Duetnya bersama Hamka Hamzah di 2017 dan bersama Abdul Rahman di 2018, bisa dianggap sebagai komposisi bek terbaik.
Tapi Steven Paulle kini tak lagi bermain di Liga Indonesia, melainkan kembali ke kampung halamannya di Perancis.
Setelah dilepas PSM dan bergabung di Persija Jakarta, penampilan Steven Paulle justru menurun dan dilepas tim ibu kota tersebut.
Bagaimana kabarnya sekarang? Steven Paulle tampak bahagia kembali ke negaranya dan meski hanya memperkuat tim Divisi Lima Liga Perancis.
Saat ini masih berstatus pemain AS Cannes dengan nilai banderol di transfermarkt sebesar Rp4,78 miliar.
Di klub tersebut ia menjadi andalan dan saat ini lebih banyak waktunya bersama keluarga.
Ia juga kerap membagikan foto kebersamaan dengan dua putra kembarnya yang pernah di Makassar.
Deng Kulle, begitulah suporter PSM saat memanggil Steven Paulle sebagai bentuk dukungan kepada pemain yang bermain dua musim untuk PSM.
Ia mampu membawa PSM berada di papan atas Liga 1, bahkan nyaris juara. Tahun 2017, atau musim pertama Paulle, PSM mengakhiri Liga 1 di posisi ketiga klasemen.
Lalu di musim kedua bahkan lebih baik lagi. PSM duduk di posisi kedua kelasemen, hanya terpaut satu poin dari Persija Jakarta yang keluar sebagai Juara Liga 1.
Dalam dua musim itu, Steven Paulle tampil sebanyak 58 kali, dengan mampu mencetak dua gol.
Performa pemain kelahiran Cannes, 10 Februari 1986 ini dinilai fans masih layak dipertahankan.
Namun nasib berkata lain, performa lini belakang PSM yang dikomandoi Steven Paulle, berbanding terbalik dengan performa striker asing.
PSM pun kesulitan menemukan bomber tajam, walau beberapa kali mendatangkan striker asing asal Asia.
Hal inilah awal mula Steven Paulle tak diperpanjang kontraknya. Tahun 2019, PSM memutuskan mengubah komposisi pemain asingnya.
Striker asing yang sebelumnya diambil dari pemain Asia, diubah menjadi non-Asia.
Hal ini otomatis, membuat satu slot non-Asia yang dimiliki PSM harus dikorbankan.
Saat itu PSM memiliki tiga pemain non-Asia yakni Wiljan Pluim, Marc Klok, dan Steven Paulle.
Dari ketiga pemain tersebut, Steven Paulle-lah yang dinilai pantas dikorbankan.
Pada akhirnya, mantan pemain klub kasta tertinggi Liga Prancis, Dijon harus angkat kaki dari PSM.
Manajemen Juku Eja menggantinya dengan bek asing Asia, yakni Aaron Evans dari Australia.
Performa Paulle selama berkostum PSM memang cukup baik. Ia tangguh dalam duel udara maupun satu lawan satu.
Pada 2017, duetnya dengan Hamka Hamzah membuat PSM hanya kebobobolan 38 gol di Liga 1.
Jumlah itu menempatkan PSM di posisi keempat tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit bersama Bali United.
Sementara pada 2018, jumlah kebobolan PSM di Liga 1 sebanyak 42 gol.
Meski demikian, musim itu menjadi yang terbaik bagi PSM yang mampu duduk di peringkat kedua, sekaligus mengamankan tiket kompetisi AFC 2019.
Dua musim bersama PSM, Paulle sudah menganggap Makassar sebagai rumah keduanya. Ia mengaku berat berpisah dengan Juku Eja dan seluruh suporternya.
Usai kontraknya tak diperpanjang, Paulle mengutarakan isi hatinya. Melalui akun Instagram pribadinya, Paulle mengucapkan salam perpisahan untuk suporter dan para pemain PSM.
"Dear Makassar. Terimakasih untuk sambutan yang hangat. Kalian sudah menjadi rumah kedua bagiku dan keluargaku. 2 tahun yang luar biasa."
"Hanya memori yang indah yang melekat dipikiranku dan banyak teman yang sudah menjadi bagian dari hidupku.
"Kehidupan memang memisahkan kita, tapi inilah sepakbola. Sampai bertemu kembali." tulis Paulle.
Sementara itu, tandem Steven Paulle, Abdul Rahman juga merasa kehilangan dengan tak diperpanjangnya kontrak Paulle.
"Merasa kehilangan, sedih itu pasti. Tapikan yang namanya sepak bola ada yang datang ada yang pergi," kata Abdul Rahman kala itu.
Menurutnya, selama setahun bertandem dengan Steven, banyak kesan yang tersimpan, terutama sikap Steven yang dinilainya sangat baik.
Apalagi lanjut Abdul Rahman, Steven merupakan orang yang sangat jarang marah, ramah, hingga tak banyak bicara.
"Kita juga saling membantu satu sama lain, saling mengoreksi dan kadang saling tukar pikiran disaat mau pertandingan. Intinya dia (Steven) sangat baik," paparnya.
Memori Gol Kemenangan
Satu dari dua gol yang pernah dilesakkan Steven Paulle saat bermain di PSM pastinya akan selalu dikenang suporter.
Yah, gol itu dicetak Paulle ke gawang Sriwijaya FC, sekaligus memastikan PSM menang secara dramatis pada pertandingan itu.
Saat itu, PSM yang sempat tertinggal 3-1 dari tuan rumah Sriwijaya FC yang bermain di Stadion Jakabaring, Palembang.
Namun PSM mampu membalikkan keadaan menjadi skor akhir 3-4. Steven Paulle mencetak gol kemenangan pada menit ke-74 memanfaatkan asist M Arfan.
Kemenangan yang sangat penting untuk PSM di musim tersebut, sebab PSM tengah berada di jalur juara.
Sayang di akhir musim, PSM ditelikung Persija Jakarta. (fahrizal syam)
Data Diri:
Nama lengkap: Steven Paulle
Tanggal lahir: 10 Februari 1986 (umur 34)
Tempat lahir: Cannes, Prancis
Tinggi: 1,87 m (6 ft 2 in)
Posisi bermain: Bek tengah
Karier Klub
2005–2010 Cannes 110 (4)
2010–2017 Dijon 101 (5)
2017–2018 PSM Makassar 58 (2)
2019 Persija Jakarta 4 (0)
2020 AS Cannes 4 (0)
Penghargaan Diraih
* Dijon, Ligue 2 Runner-up: 2015–16
* PSM Makassar, Liga 1 Runner-up: 2018
Statistik Penampilan
Klub Main Gol Assist KK KM Menit main
FCO Dijon 116 3 2 23 4 9.507'
PSM Mks 58 2 - 13 - 5.190'
Persija Jkt 13 1 - 4 - 1.022'
AS Cannes 1 - - 1 - 90'