Ketua HIPMI Sulsel: PPKM Berlevel Beratkan Dunia Usaha, Harap ini yang Terakhir

Makassar, Tribun - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulawesi Selatan (Sulsel) menilai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berimbas pada semua sektor usaha.

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Rahmat Manggabarani mengatakan, perpanjangan yang terus dilakukan pemerintah semakin memberatkan dunia usaha.

"Banyak pengusaha yang sangat menderita dan kemungkinan akan gulung tikat karena bisnis terus terombang-ambing," katanya, Senin (26/7).

Menurut dia, pemerintah sebaiknya mempertimbangkan kembali untuk perpanjangan PPKM yang kini sudah menggunakan istilah PPKM Berlevel.

"Mungkin jam operasional dibiarkan buka seperti biasa tetapi protokol kesehatan yang ketat," ujarnya.

Bahkan kalau perlu, lanjut dia operasionalnya disertai persyaratan wajib vaksinasi.

Sertifikat atau kartu vaksin wajib bagi pemilik, karyawan dan pengunjung.

Pasalnya, jika aturan ini terus diberlakukan ke depannya akan semakin memprihatinkan.

Apalagi, insentif bagi dunia usaha sangat minim.

"Pengusaha hampir bisa dibilang dibiarkan berjuang sendiri," katanya.

Ia menekankan, jika aturan ini terus dilanjutkan maka hanya yang kuat akan bertahan.

"Sementara yang lemah akan mati. Perlahan usaha kecil akan gulung tikar," bebernya.

Kalau pun PPKM level IV wajib diterapkan melihat situasi sekarang, ia berharap ini menjadi yang terakhir.

"Dunia usaha harus bisa bangkit , sudah satu setengah tahun kita terpuruk," tukasnya.

Dirut IMB Property ini berharap, pemerintah punya strategi lain atau pertimbangan yang tak mematikan dunia usaha di tangan PPKM Level IV.