Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Kasus Covid Meningkat, Disdik Makassar Pastikan Masa Belajar Daring Diperpanjang

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar memastikan pembelajaran secara daring bakal diperpanjang.

Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/ANDI MUHAMMAD IKHSAN WR
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Nielma Palamba 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar memastikan pembelajaran secara daring bakal diperpanjang.

Pasalnya kasus Covid-19 di Makassar terus mengalami peningkatan.

Apalagi terhitung mulai hari ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar telah menerapkan PPKM level 4.

"Sekarang ini covid lagi naik, kita bahkan masuk level 4, berarti sudah darurat jadi otomatislah sekolah-sekolah tidak bisa tatap mukalah," ujar Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Nielma Palamba, Senin (26/7/2021) pagi.

"Yah, harus daring, kami juga sudah rapat sama pak Wali, dan agenda dua minggu kedepan bagaimana teknis pembelajaran dimasa pandemi," lanjutnya.

Disdik akan menggandeng para ahli untuk merancang kurikulum tersebut. 

Pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah konsep yang nantinya akan diterapkan agar kompetensi siswa tetap terjaga. 

Diantaranya hibridisasi pendidikan, yang akan menganut sistem outing class.

"Pak wali sudah sampaikan konsepnya itu hybridisasi, outing class, ada beberapa konsep pembelajaran selama pandemi, inilah yang akan kita diskusikan. Jadi otomatis kurikulum juga berubah, harus inovatif, tidak oleh terlalu kaku," jelasnya

Sementara itu Plh Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Syarifuddin mengatakan jumlah siswa putus sekolah dikalkulasi meningkat selama pelaksanaan sekolah daring. 

Hal itu berdasarkan data dari Dinas Sosial dengan banyaknya jumlah anak jalanan yang ditemukan.

Salah satu sebabnya ditengarai akibat tidak adanya gawai yang dapat digunakan oleh siswa. 

Ia mengatakan, sekolah telah dibekali anggaran Rp60 juta per sekolah melalui dana BOS untuk pengadaan gawai. 

Hal ini diharapkan mampu mengakomodir jumlah siswa tak mampu di Kota Makassar.

"Jadi beda-beda yang beli, SMP 8 itu sampai 300, tapi dengan jumlahnya yang lebih 1.000, kita ambil contoh juga SMP 18, itu kurang yang gunakan jadi dipinjamkan SMP 27 di belakangnya. Jadi sistem berita acara peminjaman dulu," katanya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved