Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Masih Ingat Nemanja Vucicevic? Tinggalkan PSM Saat Suporter Jatuh Cinta, Begini Kondisinya Kini?

Tak tanggung-tanggung pada 27 NOVEMBER 2019, ia menjadi komentator pertandingan Liga Champions antara Crvena Zvezda (Red Star Belgrade) vs Olimpiakos

Editor: Arif Fuddin Usman
instagram @vucicevic_nemanja
Striker asal Serbia Nemanja Vucicevic yang membela PSM Makassar di ISL 2015. Setelah tinggalkan PSM, Nemanja Vucicevic putuskan pensiun dan kini pulang ke Serbia. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pernah ada seorang penyerang asing asal Serbia yang terus diingat suporter PSM meski kiprahnya sangat singkat.

Penyerang asal Serbia itu bernama Nemanja Vucicevic. Hanya bermain dua pertandingan, tapi tampil sangat mengesankan.

Tahun 2015 lalu, Nemanja Vucicevic membela tim kebanggaan warga Makassar, namun harus hengkang di saat para suporter mulai mengelu-elukan namanya.

Pemain berkepala plontos ini hanya bermain di dua laga bersama PSM. Satu laga resmi di QNB League plus satu laga uji coba.

Namun kontribusinya tak meragukan, tiga gol dan satu asist diciptakan pemain dengan tinggi 180 cm itu.

"Ditinggal pas sayang-sayangnya", seperti itulah kalimat yang tepat menggambarkan situasi yang dialami Nemanja Vucicevic dan suporter PSM.

Setelah enam musim meninggalkan PSM, bagaimana kabar Nemanja Vucicevic?

Rupanya PSM adalah klub terakhir dari pemain yang kini berusia 41 tahun itu. Ia pensiun dan pulang ke Serbia.

Meski demikian, aktivitasnya masih tak jauh-jauh dari sepakbola. Selain bermain bola, Nemanja Vucicevic juga jadi komentator.

Tak tanggung-tanggung pada 27 NOVEMBER 2019, ia menjadi komentator pertandingan Liga Champions antara Crvena Zvezda (Red Star Belgrade) melawan Olimpiakos.

"Amazing night to be on #rajkomitic stadium again. Every game is an experience for itself, doesn’t matter what kind of the result is at the end," tulis Nemanja Vucicevic

(Malam yang luar biasa berada di stadion #rajkomitic lagi. Setiap pertandingan adalah pengalaman tersendiri, tidak peduli seperti apa hasil akhirnya).

Selain jadi komentator, Nemanja Vucicevic juga menikmati keseharian dengan membesarkan tiga putrinya.

Debut Mengesankan

Momen yang paling diingat tentunya saat debutnya bersama PSM Makassar.

Kala itu PSM beruji coba dengan Persela Lamongan guna persiapan mengarungi QNB League 2015 atau ISL 2015.

PSM yang tampil di Stadion Mattoanging Andi Mattalatta, mampu memenangkan pertandingan pramusim dengan skor 4-2.

Nemanja Vucicevic di pertandingan itu menunjukkan kelasnya.

Nemanja Vucicevic mampu mencetak dua gol ke gawang Persela, satu di antaranya bahkan melalui tendangan bebas indah.

Sayangnya, kiprah pemain yang akrab disapa Nema ini di skuad Ayam Jantan dari Timur memang sangatlah singkat.

Pasalnya, pada tahun 2015 lalu, Liga Indonesia bubar akibat disanksi FIFA.

Padahal, Liga Indonesia yang pada saat itu bertajuk QNB League baru berjalan dua pekan pertandingan.

Nemanja Vucicevic sendiri tampil di pekan kedua QNB League kala menjamu Sriwijaya FC.

Di pertandingan itu, Ia langsung menggebrak dengan satu gol dan satu asist untuk gol Syamsul Chaeruddin.

Liga QNB dihentikan akibat konflik, FIFA menilai pemerintah telah campur tangan dalam PSSI dan akhirnya semua disanksi semusim.

Putuskan Pensiun

Setelahnya Nema memutuskan pulang ke negaranya dan tidak memperkuat tim lain lagi.

Ia pensiun saat usianya memasuki angka 36 tahun, sekaligus menjadikan PSM klub terakhirnya.

Kecintaan suporter kepada Nemanja Vucicevic bahkan terlihat di 2016 lalu, saat PSM bersiap mengikuti Indonesia Soccer Championship (ISC) A.

Para suporter meminta manajemen mendatangkan kembali Nema untuk menggantikan pemain asing yang dinilai tak maksimal.

PSM yang kala itu dilatih mantan pemain yang juga legenda hidup Luciano Leandro.

Striker asal Serbia Nemanja Vucicevic saat memperkuat PSM dalam laga kontra Sriwijaya FC di pentas QNB League 2015 di Stadion Mattoanging, Makassar, 2015 lalu.
Striker asal Serbia Nemanja Vucicevic saat memperkuat PSM dalam laga kontra Sriwijaya FC di pentas QNB League 2015 di Stadion Mattoanging, Makassar, 2015 lalu. (tribun timur/ocha alim)

Luciano Leandro memiliki duet stiker asing yang tengah menjalani seleksi, yakni Lamine Diarrasouba (Pantai Gading) dan Michael Dawood (Prancis).

Namun penampilan keduanya tak memikat hati suporter. Mereka lebih berharap PSM mendatangkan Nemanja Vucicevic.

Ia bahkan menyampaikan keinginannya kembali bergabung dengan Juku Eja. Namun, dia tak menerima surat penawaran dari manajemen PSM.

"I didn't receive any official offer from the psm menagment, if they are serious i will loved to come back!

#KembalikanVucicevic @Maczman_Ori," demikian kicauan Vucicevic melalui akunnya pada Twitter @NemaVucicevic, Senin (7/3/2016).

Nemanja Vucicevic memang bukanlah pemain sembarangan. Simak saja catatan karier sepakbolanya.

Pesepakbola kelahiran 11 Agustus 1979 itu datang ke PSM mengantongi segudang pengalaman bermain di Eropa.

Ia tercatat pernah menjadi andalan dua klub Jerman, TSV 1860 München dan FC Köln, serta menjadi pujaan suporter klub peserta J League, FC Tokyo.

Kini Nemanaja Vucicevic telah meninggalkan dunia sepak bola. Namun Ia mengaku tak akan pernah melupakan masa-masanya singkat bermain, khususnya di PSM.

"Saya tak akan pernah melupakan masa-masa saya di Indonesia. Itu pengalaman yang tak ada tandingannya sepanjang karier saya.

"Namun, saya sedih karena liga harus terhenti, padahal situasi di PSM saat itu sangatlah menyenangkan," kata Nemanja, dilansir dari football-tribe.com. 

Kagumi Antusiasme Suporter

Meski hanya sejenak di PSM, Nemanja Vucicevic mengatakan sangat mengagumi para pendukung PSM.

"They have heart and big passion for the club. Itulah yang sangat saya rindukan dari mereka," kata dia.

Menurutnya, masyarakat Indonesia sangat ramah, selalu tersenyum dan menyempatkan diri untuk menyapa, hal itulah yang tak bisa dilupakan.

“Semua orang selalu tersenyum, bahkan orang-orang yang tak punya banyak uang atau kesempatan pun selalu terlihat bahagia.

"Senyuman mereka sangat tulus. Kondisi itu membuat saya benar-benar kagum," ucapnya.

Setiap kali dirinya merasa kangen akan kondisi itu, Nemanja Vucicevic membuka Instagram dan membalas pesan-pesan para pencinta PSM yang masih sering menyapanya di dunia maya.

“Saya sedih karena pengabdian saya di PSM bahkan tidak cukup satu tahun.

"Padahal, saat itu saya bertekad untuk mencetak banyak gol, menjadi salah satu pemain terbaik di Indonesia dan membuat para pendukung PSM bahagia.”

"Jangan pernah lupakan saya, karena saya tidak akan pernah melupakan kalian, meskipun masa-masa saya di Indonesia hanya sebentar," pesan Nema. (Fahrizal Syam)

DATA DIRI

Nama lengkap: Nemanja Vučićević
Tanggal lahir: 11 Agustus 1979 (umur 40)
Tempat lahir: Belgrade, SFR Yugoslavia
Tinggi: 1,80 m (5 ft 11 in)
Posisi bermain: Attacking Midfielder/Striker

Karier Senior:

1999–2000 Grafičar Beograd
2000–2001 OFK Beograd 28 (6)
2001–2003 Lokomotiv Moscow 25 (0)
2003–2004 OFK Beograd 28 (5)
2005–2007 1860 Munich 48 (12)
2007–2009 FC Köln 53 (2)
2009 Hapoel Tel Aviv 15 (4)
2010–2011 Kavala 23 (2)
2011–2012 Anorthosis Famagusta 13 (1)
2012 Manisaspor 9 (2)
2012–2013 FC Tokyo 29 (9)
2015 PSM Makassar 1 (1)

Tim nasional

2000–2001: FR Yugoslavia U21 6 (0)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved