TRIBUN TIMUR WIKI
Suka Marah dan Malas Makan Bisa Jadi Gejala Kurang Umum Covid-19 Varian Delta, Kenali Ciri-ciri Lain
Menurut ahli, varian Delta disebut memiliki kemampuan lebih menular dan memicu pasien yang terinfeksi mengalami gejala yang parah.
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Waode Nurmin
TRIBUNTIMURWIKI.COM - Varian baru virus corona yakni varian B.1.617.2 atau varian Delta telah mendominasi hampir 100 persen kasus Covid-19 di DKI Jakarta.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marives) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, 90 persen penularan Covid-19 di DKI Jakarta disebabkan oleh varian Delta.
"Jadi data yang kami dapat 90 persen (penularan) di Jakarta itu sudah varian delta. Jadi varian delta 90 persen di kota (Jakarta)," ujar Luhut dalam konferensi pers secara daring pada Senin (5/7/2021) malam.
Dikutip dari Kompas.com virus corona varian Delta memiliki nama kode B.1.617.2 dan pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2020.
Menurut ahli, varian Delta disebut memiliki kemampuan lebih menular dan memicu pasien yang terinfeksi mengalami gejala yang parah.
Dikutip dari webmd.com, varian Delta, juga dikenal sebagai B.1.617.2, dapat menyebar lebih mudah menurut CDC.
Bahkan, para peneliti mengatakan bahwa varian Delta 50% lebih menular dibandingkan varian Alpha, yang pertama kali diidentifikasi di Inggris, menurut The Washington Post .
Adapun varian Delta Plus, juga dikenal sebagai B.1.617.2.1 atau AY.1, dianggap sebagai "subvarian" dari versi Delta.
Varian ini memiliki mutasi yang memungkinkan virus menyerang sel paru-paru dengan lebih baik dan berpotensi lolos dari vaksin.
Pertama kali diidentifikasi di India, Delta Plus kini telah ditemukan di AS, Inggris, dan negara lainnya.
Gejala Covid-19 Varian Delta
Dilansir dari Tribunnews.com gejalanya mirip dengan yang terlihat pada jenis Virus Corona asli dan varian lainnya, seperti:
- Batuk terus-menerus
- Sakit kepala
- Demam
- Sakit tenggorokan .
Menurut WHO, gejala COVID-19 yang paling umum adalah:
- Demam
- Batuk kering
- Kelelahan
Gejala lain yang kurang umum dan dapat mempengaruhi beberapa pasien meliputi:
- Kehilangan rasa atau bau,
- Hidung tersumbat,
- Konjungtivitis (juga dikenal sebagai mata merah)
- Sakit tenggorokan,
- Sakit kepala,
- Nyeri otot atau sendi,
- Berbagai jenis ruam kulit,
- Mual atau muntah,
- Diare,
- Menggigil atau pusing.
Gejala penyakit COVID-19 yang parah meliputi:
- Sesak napas,
- Kehilangan selera makan,
- Kebingungan,
- Nyeri atau tekanan terus-menerus di dada,
- Suhu tinggi (di atas 38 °C).
Gejala lain yang kurang umum adalah:
- Sifat lekas marah,
- Kebingungan,
- Penurunan kesadaran (kadang-kadang berhubungan dengan kejang),
- Kegelisahan,
- Depresi,
- Gangguan tidur,
- Komplikasi neurologis yang lebih parah dan jarang seperti stroke, radang otak, delirium dan kerusakan saraf.
Orang-orang dari segala usia yang mengalami demam dan/atau batuk yang berhubungan dengan kesulitan bernapas atau sesak napas, nyeri atau tekanan dada, atau kehilangan kemampuan berbicara atau bergerak harus segera mencari perawatan medis.
Jika memungkinkan, hubungi penyedia layanan kesehatan, hotline, atau fasilitas kesehatan Anda terlebih dahulu, sehingga Anda dapat diarahkan ke klinik yang tepat.